Ciri-Ciri Fisik Dan Psikologis Sindrom Menopause Dan Sindrom Klimakterik
SEKSUALITAS DEWASA
TENGAH/MADYA

Sejauh ini, penyesuaian fisik yang paling sulit
dilakukan oleh pria maupun wanita pada usia madya terdapat pada
perubahan-perubahan pada kemampuan seksual mereka. Wanita memasuki periode sindrom menopause, sedangkan pria memasuki periode sindrom klimakterik.
Perubahan seksual pada wanita, perubahan tubuh dan
emosi secara umum terjadi pada saat menopause, tetapi tidak selalu disebabkan
atau berkaitan dengan keadaan tersebut. Berhentinya menstruasi hanya merupakan
salah satu aspek dari menopause. Umur rata-rata seorang wanita dimana
menstruasi berhenti, terjadi pada sekitar empatpuluh sembilan tahun.
Walaupun
demikian keadaan ini sangat tergantung pada faktor keturunan, kondisi umum
kesehatan, dan variasi iklim. Terdapat fakta juga pada saat ini, bahwa merokok
terutama jika terlalu banyak, menyebabkan menopause datang lebih awal.
Ciri-ciri fisik
dan psikologis sindrom menopause adalah:

1. Menstruasi berhenti
Wanita dapat mengalami berhentinya menstruasi secara
tiba-tiba, periode regular pengurangan arus menstruasi secara berangsur-angsur,
irregularitas bertambah dengan jarak periode yang semakin jauh, atau siklus
yang lebih pendek dengan arus yang lancar dan deras.
2. Sistem reproduksi menurun dan berhenti
Ditandai juga oleh terhentinya reproduksi keturunan,
sebagai akibatnya, maka tidak lagi memproduksi ovarium, hormon ovarium, dan
hormon progestin.
3. Penampilan kewanitaan menurun
Bila hormon-hormon berkurang, seks sekunder kewanitaan
menjadi kurang terlihat. Bulu diwajah bertambah kasar, suara menjadi lebih
mendalam, lekuk tubuh menjadi rata, payudara tidak kencang, dan bulu pada
kemaluan menjadi lebih tipis.
4. Ketidaknyamanan fisik
Rasa tegang dan linu yang dirasakan tiba-tiba di
sekujur tubuh, seperti kepala, leher, dada bagian atas, yang juga disertai
dengan keringat dan suhu tubuh yang panas pada saat terjadi ketegangan. Gejala
tegang terasa diseluruh tubuh yang menyebabkan pening, kelelahan, jengkel dan
cepat marah, berdebar-debar, resah dan dingin.
5. Berat badan bertambah
Seperti halnya anak puber yang memasuki periode gemuk,
banyak wanita bertambah berat badannya pada saat memasuki periode menopause.
Pada orang usia lanjut lemak menumpuk di sekitar perut dan paha, yang membuat
wanita kelihatan lebih berat daripada sebenarnya.
6. Penonjolan
Beberapa persendian, terutama pada jari, sering terasa
sakit dengan menurunnya fungsi sel telur. Keadaan ini menyebabkan jari menebal
atau timbul benjolan.
7. Perubahan kepribadian
Banyak wanita mengalami perubahan kepribadian selama masa
menopause. Mereka mengalami diri tertekan, cepat marah. Dengan memulihnya
keseimbangan endokrin pada akhir menopause, perubahan-perubahan ini biasanya
akan menghilang.
Baca juga: Gaya hidup usia dewasa madya atau dewasa tengah
Perubahan seksualitas pada pria, klimakterik pada pria
sangat berbeda dengan wanita. Klimakterik datang biasanya pada usia enam puluh
atau tujuh puluh tahunan, dan berjalan sangat lambat. Dengan datangnya penuaan
secara umum pada seluruh tubuh, terjadi pula penurunan secara bertahap pada
daya seksual dan reproduksi pria.
Sangat sulit untuk menerangkan dengan tepat
kapan ketidakseimbangan hormonal pada pria dimulai, karena tidak ada indikasi
yang pasti bagi perubahan ini seperti yang terjadi pada wanita dengan
berhentinya menstruasi.
Walaupun klimakterik pada pria sebenarnya banyak terjadi
pada periode usia lanjut daripada usia madya, akan tetapi banyak juga pria pada
usia 40-50 tahun yang memiliki gejala yang serupa dengan yang terjadi pada
wanita pada saat mengalami menopause.
Lear berkata, “Sindrom klimakterik
merupakan gugusan dari tanda-tanda psikologis, konstitusional, yang terjadi
pada pria berusia sekitar 45-60 tahun, sesuai dengan perubahan hormonal dan
seringkali lebih menyerupai sindrom klimakterik pada wanita".
Ciri
utama sindrom klimakterik pada pria, yaitu:

1. Rusaknya fungsi organ
seksual
Setelah usia lima puluh, terjadi penurunan
berangsur-angsur pada aktivitas gonad, walaupun pada usia 70 atau 80 tahunan
pria masih bisa membuahi istrinya.
2. Nafsu seksual menurun
Menurunnya nafsu seksual seiring dengan menurunnya fungsi
organ seksual. Ini merupakan akibat dari rusaknya fungsi gonad dan sebagian
disebabkan oleh hal-hal yang bersifat psikologis, misalnya hubungan perkawinan
atau pekerjaan tidak serasi atau masalah ekonomi.
3. Penampilan kelelakian menurun
Dengan menurunnya aktivitas gonad, pria kehilangan ciri
kelelakiannya dan menampilkan beberapa ciri yang lebih bersifat kewanitaan.
Misalnya intonasi suara menjadi lebih tinggi, rambut dikepal dan tubuh
berkurang, tubuh menjadi lebih gemuk terutama pada bagian perut dan paha.
4. Ketidaknyamanan fisik
Banyak pria usia madya mengeluh karena mengalami
depresi, gelisah, mudah marah, kepala pusing, insomnia, ketegangan tidak
menentu secara tiba-tiba, letih dan lainnya.
5. Gelisah akan kepriannya
Laki-laki yang penampilan dan tingkah lakunya kurang
maskulin akan lebih memperhatikan kejantanannya. Keadaan ini sering mengarah ke
impoten.
6. Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh
Kemunduran ini sebagian disebabkan kesehatan yang buruk
dan sebagian lagi karena defisiensi gonad. Pria umumnya akan merasa kehilangan
keperkasaannya apabila kesehatan dan daya tubuhnya menurun.
7. Perubahan kepribadian
Sehubungan dengan kehilangan keperkasaan menyebabkan
sejumlah pria berusia madya berperilaku hampir sama dengan orang yang berusia
muda yang sedang menunjukkan kejantanannya.
Demikian artikel pembahasan mengenai ciri-ciri fisik dan psikologis sindrom menopause pada perempuan dan sindrom klimakterik pada pria. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda yang telah membaca dan jangan lupa bagikan di media sosial anda dengan klik share this post dibawah ini.
Lihat juga: Video-video pembahasan psikologi
Posting Komentar untuk "Ciri-Ciri Fisik Dan Psikologis Sindrom Menopause Dan Sindrom Klimakterik"