5 Gaya Hidup Usia Dewasa Madya atau Dewasa Tengah dalam Psikologi
GAYA HIDUP USIA DEWASA TENGAH/MADYA
Bergantinya keinginan dan gaya dalam hidup yang ada
pada masa usia dewasa tengah terjadi dikarenakan adanya perubahan tugas,
tanggung jawab, atau kesehatan dan peran dalam hidup. Konsentrasi pria pada
bidang pengembangan kerja pada umumnya memainkan peran penting dalam menekan
keinginan mereka dibanding pada masa yang relatif masih muda.
Orang yang lebih
berhasil adalah mereka yang memperhatikan dan mempunyai banyak waktu yang harus
dihabiskan untuk pekerjaannya dan hanya sedikit waktu yang digunakan untuk memenuhi
keinginan dan bentuk kegiatan lainnya.
Perubahan minat dan gaya hidup dalam peran bagi wanita
jauh lebih tegas dan kongkrit pada usia madya dibandingkan pria,
konsekuensinya, perubahan ini akan lebih berkesan. Pada wanita yang memiliki
kewajiban menjadi seorang ibu pada masa awal dalam tahap dewasanya, terbukti
pada saat dia menghadapi hari-hari bebas seperti anak muda pada waktu dia
berusia madya, dia dapat mengontrol untuk membatasi keinginan dan kegiatan yang
dulu sering dilakukan.
Lebih lanjut, karena biasanya suaminya lebih banyak
menggunakan waktu dan energinya untuk pekerjaan kantor dibanding yang pernah ia
kerjakan sebelumnya, dia harus mengembangkan minat baru guna menggantikan minat
yang biasa dia penuhi bersamanya. Berikut adalah 5 gaya hidup usia dewasa madya
atau dewasa tengah:
Penampilan dan pakaian
Minat dalam penampilan, yang mulai berkurang setelah
menikah dan khususnya selama tahap-tahap awal sebagai orang tua semakin nampak
pada waktu perubahan fisik terjadi, yang dibarengi dengan semakin bertambahnya
usia. Baik pria maupun wanita biasanya melakukan pembatasan dan pemilihan jenis
makanan (diet), olahraga, penggunaan alat kecantikan atau pakaian guna menutupi
kondisi fisiknya. Hasilnya, banyak orang usia madya yang nampak lebih muda
daripada usianya. Ini membuat mereka merasa lebih puas dengan penampilannya.
Orang usia madya sadar bahwa pakaian itu penting bagi
citra diri mereka. Seperti yang diutarakan oleh Dourty: “pakaian mungkin tidak
diterima secara sadar, tetapi efeknya dapat sekuat yang dipikirkannya”. Pria
memahami betul peran pakaian dan perawatan demi keberhasilan usahanya.
Seperti
biasa mereka dapat mencapai puncak prestasi pada usia madya, maka mereka
menjadi semakin sadar terhadap peranan pakaian daripada yang biasa ia pakai
pada masa muda dulu atau pada waktu status kepegawaiannya masih rendah.
Pada wanita usia madya justru terjadi sebaliknya,
kesadaran tentang peranan pakaian lebih kecil dibandingkan dengan pria atau
pada masa remajanya, tetapi mereka juga sepakat bahwa peranan pakaian dan
dandanan penting agar usaha dan dunia sosialnya berhasil.
Uang
Tanpa menyinggung berapa banyak atau berapa sedikit
uang yang mereka miliki, pria dan wanita usia madya memang tertarik pada uang,
tetapi penekanan akan ketertarikan mereka mungkin berbeda. Juga ketertarikan
pria pada uang selama usia madya sering berbeda sekali dengan ketertarikan
wanita berusia madya.
Tanpa istri, anak-anak dan saudaranya kurang menuntut
besarnya uang yang diperlukan, maka pria tidak begitu pusing dengan jumlah
pendapatannya tiap bulan dibandingkan pada waktu ia masih lebih muda.
Stabilitas kerja, kepuasan terhadap pekerjaan dan prestise jauh lebih penting
baginya daripada uang yang diperoleh. Dan karena sebagian besar pria pada
bidang seni keterampilan, usaha, dan bidang profesi mencapai puncak prestasinya
pada masa usia madya sehingga kekhawatirannya tentang keperluan akan menjadi
berkurang.
Bagi meraka yang berasal dari kelompok yang tidak
memiliki keterampilan atau setengah-setengah, selama mereka berusia madya
pekerjaannya kurang mantap. Lebih lagi, kecepatan menurunnya sebanding dengan
kesulitan yang mereka peroleh dalam mempelajari teknik baru, yang memaksa
mereka untuk menerima pekerjaan dengan upah yang lebih rendah dibandingkan dengan
upah mereka pada awal masa puncak karirnya, oleh karena itu bagi mereka uang
menjadi sumber yang betul-betul diperlukan.
Akibat dari kesehatan yang buruk,
utang yang dibawa pada tahun-tahun awal atau tanggung jawab ekonomi dari
keluarga berusia madya cenderung beban uang bagi pria dari semua kelompok
pekerja, kecuali mereka yang pendapatannya lebih banyak dari tuntutan
kebutuhannya.
Baca juga: Tahap atau Periode Perkembangan pada Manusia
Wanita usia madya, sering lebih tertarik pada uang
daripada pria. Pengertian uang disini tidak hanya dalam bentuk uang yang
disediakan, tetapi juga dalam bentuk harta benda yang diinginkan seperti:
mobil, pakaian atau rumaha yang akan digunakan sebagai alat pembanding dengan
teman-temannya, atau sebagai ukuran keberhasilan keluarganya yang
dicita-citakan.
Tetapi ini juga berarti keamanan bagi dirinya. Kekhawatiran
tentang kesinambungan nafkah/apabila dia sakit atau meninggal atau kalau
terjadi perceraian, merupakan wabah bagi wanita usia madya sekarang ini. Oleh
sebab alasan seperti itu mereka sangat berkepentingan dengan cara-cara
memperbanyak bunga tabungan mereka.
Dalam usia madya biasanya ada perubahan perilaku
terhadap penggunaan uang. Akibatnya, meraka dapat membelanjakan pendapatan
mereka sesuai dengan kebutuhan keluarga dan menabung untuk mengatasi situasi
darurat yang sewaktu-waktu bisa datang dan juga demi hari tua mereka.
Tetapi
untuk masalah seperti itu banyak anak muda yang berbuat keliru dengan melakukan
pemborosan-pemborosan pada saat mempunyai uang. Semakin tua perilaku royal ini
semakin berkurang sebagai akibat dari sistem nilai yang dianut semakin berbeda
daripada sistem yang kolot, yang biasanya juga sejalan dengan bertambahnya
umur.
Banyak orang yang berusia madya baik pria maupun wanita
yang tertarik pada kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan daripada yang
pernah mereka kerjakan pada waktu masih muda. Walaupun keinginannya ini mungkin
bukan karena alasan keagamaan.
Contohnya banyak orang usia madya, terutama
wanita yang karena mempunyai banyak waktu luang menganggap bahwa kegiatan
keagamaan atau sosial dapat digunakan untuk lebih terlibat dangan kegiatan
keagamaan akan semakin besar setelah seseorang kehilangan anggota keluarga atau
teman dekatnya.
Banyak juga wanita dan pria usia madya menemukan agama sebagai
sumber kesenangan dan kebahagiaan yang lebih besar daripada yang pernah
diperoleh dulu sewaktu usianya masih muda. Secara keseluruhan, orang yang
berusia madya kekhawatirannya berkurang karena agamanya.
Simbol status
Karena orang usia madya suka berpikir dan mawas diri
sebagai generasi pemimpin yaitu kelompok yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan
paling besar, maka mereka ingin memiliki harta benda yang dapat digunakan untuk
menyatakan status mereka kepada orang atau kelompok lain.
Seperti yang
dinyatakan oleh Pockard, “bahwa status timbul dari penilaian yang dipunyai
orang dalam kepalanya, yang mereka anggap sebagai nilai sosial, seperti: alamat
rumah, dan sebagainya adalah lambang status seseorang”.
Walaupun sebagian besar orang usia madya, sudah
mengetahui sejak masa dewasa awal tentang betapa pentingnya peranan simbol
status bagi orang lain yang akan menilainya, tetapi pada umumnya mereka tidak
dapat mencapainya pada waktu masih muda, karena pada waktu itu pendapatan
keluarga masih kecil, sedang keperluan anak-anaknya sangat menguras pendapatan
keluarga.
Niali pemilikan berbagai bentuk harta benda seperti rumah, mobil dan
pakaian biasanya di gunakan sebagai simbol status karena nilainya lebih dapat
dilihat. Rumah misalnya dianggap sebagai simbol status yang paling penting
sebab harganya jauh lebih mahal daripada mobil atau pakaian. Apabila seseorang
mempunyai alamat rumah dikawasan elit maka itu akan memperkuat simbol status
seseorang.
Makin cemas seseorang dalam meningkatkan kelas
sosialnya, maka simbol status terasa semakin penting. Apabila karena mobilitas
sosial seseorang pada usia madya pindah kelompok ke masyarakat baru, para
tetangga dan berbagai hal yang berhubungan dengannya, menafsirkan mereka atas
dasar simbol status mereka sebelum ditolak atau diterima oleh kelompok baru
tersebut. Makin banyak simbol status yang dapat dimilikinya dan makin bernilai
nyata, makin tinggi kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh pengakuan.
Rekreasi
Salah satu tugas perkembangan pokok selama masa usia
madya adalah belajar menggunakan waktu luang dengan cara yang memuaskan. Ini
merupakan tugas yang sulit karena baik pria atau wanita pada usia ini mempunyai
lebih banyak waktu luang, dibandingkan dengan awal masa mudanya. Karena itu,
biasanya mereka meningkatkan sejumlah kegiatan yang bersifat rekreasional.
Bagaimanapun juga ada empat perubahan penting khusus
yang terjadi pada usia madya tentang keinginan untuk berekreasi. Pertama, daya
tarik terhadap kegiatan rekreasi yang berat-berat sangat berkurang karena
secara individual lebih suka kegiatan yang lebih tenang.
Kedua, ada pertukaran
keinginan dalam kegiatan rekreasi, yaitu dari rekreasi yang melibatkan orang
banyak ke bentuk rekreasi yang hanya dilakukan oleh beberapa orang saja. Apabila terpaksa mereka terlibat dalam kegiatan rekreasi yang melibatkan orang
banyak, biasanya karena ada kaitannya dengan organisasi kemasyarakatan seperti
rukun tetangga dan kegiatan yang diadakan oleh pondok yatim piatu/keagamaan.
Ketiga, kegiatan rekreasi cenderung untuk berorientasi pada jenis kegiatan
untuk orang dewasa yang pernah mereka lakukan pada awal usia dewasa.
Keempat,
penciutan keinginan rekreasi pada usia madya. Orang yang berusia madya
cenderung untuk berorientasi pada kegiatan yang dapat memberi kesenangan yang
paling besar, dan untuk membebaskan diri dari kegiatan yang kurang menarik, tapi sekali tempo mereka
lakukan juga demi kebutuhan anak-anaknya.
Berikut contoh kegiatan rekreasi yang populer bagi usia
madya:
Olahraga
Pria dan wanita usia madya menggunakan lebih banyak
waktu luang untuk menonton pertandingan olahraga daripada aktif dalam
olahraganya itu sendiri. Untuk olahraga yang mereka lakukan sendiri cenderung
olahrang yang sifatnya ringan, seperti renang, memancing, main golf dan
lainnya.
Membaca
Sebagaimana biasanya, orang usia madya menggunakan
banyak waktu untuk membaca surat kabar dan majalah daripada buku, tetapi apa
yang dibaca lebih karena dipilih-pilih daripada yang biasa dibaca pada masa
muda. Sebagian besar senang membaca topik tentang dunia kriminalitas dan seks.
Radio dan Televisi
Orang berusia madya umumnya senang mendengarkan radio
sambil mengerjakan pekerjaan rumah dan banyak juga yang mendengarkan radio
ketika ia mengemudikan mobilnya waktu pergi atau pulang kerja. Sebagian lagi
senang berita atau program-program diskusi daripada musik pop. Mereka juga
senang menonton tv tetapi hanya untuk acara-acara tertentu saja.
Hiburan
Orang berusia madya biasanya mempunyai cukup waktu dan
uang guna menikmati hiburan daripada waktu sebelumnya. Teman-teman sejenisnya
juga suka bergabung untuk mengobrol atau main kartu.
Melakukan perjalanan
Pada usia madya orang mempunyai sedikit tanggung jawab
sebagai orang tua terhadap anak-anaknya dan pendapatannya relatif meningkat
sehingga mereka dapat melakukan perjalanan lebih banyak lagi, untuk mengunjungi
teman, keluarga atau sekedar jalan-jalan.
Hobi
Hobi bagi usia madya terutama bersifat konstruksi
seperti berkebun, menjahit, memasak, pertukangan kayu, dan sebagainya.
Kursus
Pada umumnya orang mengikuti berbagai kursus untuk
kesenangan semata, jadi bukan untuk meningkatkan karir.
Lihat juga: Video-video pembahasan Psikologi