Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anak Lebih Rewel dibanding Anak Lainnya, Mengapa Bisa Terjadi?

Initentangpsikologi.com - Perlu diketahui bahwasanya semua tempramen yang dimiliki anak-anak itu “Baik”. Entah anak marah, cemberut, menangis, rewel, pendiam dan lainnya itu hal wajar karena pastinya ada yang mendasari. Oleh karena itu yang perlu dilakukan oleh orangtua tak lain adalah mengenali sang anak sedini mungkin.

Anak Lebih Rewel!

Anak Lebih Rewel
pexels.com

Mungkin ini bukan kasus yang dialami satu atau dua orangtua saja, melainkan cukup banyak orang tua yang mengeluh dan mempertanyakan “Kok anak saya rewel banget ya! Kok anak saya cranky banget ya! Kok anak saya sikapnya tidak semanis anak-anak lainnya! Dan masih banyak pertanyaan lainnya”.

Nah, sebenarnya apa sih yang terjadi? Kenapa ada anak yang lebih rewel dibanding anak lain, sedikit-sedikit dia langsung merengek, banyak sekali keinginannya sehingga membuat orangtua sering merasa kesal dengan sikapnya. Disisi lain ada juga anak yang kelihatannya manis banget, dia orangnya nurut dan ngga banyak maunya.

Inilah pentingnya orangtua harus memahami bahwasanya ada tempramen yang dimiliki seorang anak, dan tempramen setiap anak ini berbeda-beda tentunya. Jadi, jika anak rewel jangan sampai dibandingkan dengan anak tetangga yang anaknya diam dan anteng, karena antar anak satu dan lainnya tempramennya berbeda.

Justru jika sering dibanding-bandingkan nantinya akan berpengaruh terhadap psikis si anak itu. Bahkan bisa sampai ke taraf insecure dimana sang anak merasa dirinya penuh dengan kekurangan.

Kenali Tempramen Anak

Memangnya apa sih tempramen itu? Sederhananya tempramen pada anak ini merupakan karakteristik bawaan yang dimiliki seorang anak, pada kasusnya karakter bawaan ini akan digunakan oleh sang anak untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Nah disitu yang perlu digaris bawahi adalah “bawaan”, yang artinya ini merupakan kumpulan-kumpulan genetis yang diturunkan baik dari ayah ataupun ibunya.

Anak Lebih Rewel
pexels.com

Jadi, jika menemukan karakter anak yang rewel sebaiknya orangtua melihat pada dirinya terlebih dahulu, jangan memberikan label yang tidak-tidak apalagi secara terang-terangan membandingkan dengan anak lain, ingat juga bahwa ada pepatah “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”.
 
Tapi setelah orangtua introspeksi diri namun tidak merasakan itu turunan dari mereka bagaimana? Nah, jika membicarakan persoalan genetis maka tidak hanya berhenti di orangtua yaitu ayah dan ibu saja. Namun, genetis itu bisa juga diturunkan dari kakek atau neneknya ya, jadi lebih luas lagi cakupannya.

Semua Tempramen Itu Baik

Oke, terlepas dari semua itu! Perlu ditekankan pada semua orangtua bahwasanya tempramen yang dimiliki anak ini semuanya baik. Jadi sebagai orangtua cobalah untuk mengenali anak sejak dini, kemudian menerima sang anak apa adanya (kasih tanpa syarat).

Nantinya orangtua bisa melakukan self improvement pada anaknya melalui hal-hal yang dicontohkan, diceritakan, atau dilakukan sehingga sang anak bisa membedakan mana perilaku yang baik mana kurang baik.

Selain itu jangan lupa untuk memberikan pemahaman-pemahaman juga pada sang anak, asah kemampuannya dengan memberikan latihan-latihan kecil yang berkaitan dengan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkannya.

Jika semua sudah dilakukan oleh orangtua, maka selebihnya anak itu sendiri yang akan meningkatkan kemampuan dirinya dan berusaha untuk lebih “high quality” dibanding dengan diri dia yang sebelumnya.

Anak Lebih Rewel
pexels.com

Oke, dari pembahasan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa inti dari semuanya adalah orangtua harus mengerti anaknya terlebih dahulu, karena setiap perilaku pada anak tentu ada sebab yang mendasari.

Mengapa sang anak lebih rewel dibanding anak lain! Mengapa anak lebih pendiam dari anak lain! Lebih aktif dari anak lain! Semuanya ada yang mendasari.

Salah satu dasarnya seperti yang sudah disebutkan diatas yaitu genetis. Nantinya ada faktor-faktor lain yang tentunya akan berpengaruh dalam pembentukan kepribadian sang anak kedepannya. Yang jelas terima apapun yang anak miliki dengan apa adanya (berikan cinta dan kasih sayang tanpa syarat bagi sang anak).


41 komentar untuk "Anak Lebih Rewel dibanding Anak Lainnya, Mengapa Bisa Terjadi?"

  1. Kira-kira gimana ya caranya ngerubah sikap tempramental anak biar ga berimbas negatif? Apakah peran orang tua saja sdh ckup?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang disinilah pentingnya orangtua memahami tempramen anak sedini mungkin, dengan begitu bisa melakukan self improvement pada sang anak.Jadi peran orangtua saja bukan tidak mungkin sudah mencukupi.

      Hapus
  2. Jadi inget film Inside Out. Pemahaman bahwa semua tempramen baik marah, sedih atau kecewa itu ternyata sama-sama baik. Karena merupakan bagian dalam diri kita dan termasuk fitrah manusia juga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, di inside out menjelaskan bahwa semua emosi itu punya perannya masing-masing dan semuanya memiliki keterkaitan.

      Hapus
  3. Memang ada masa di mana anak-anak lebih rewel dari sebelumnya. Ada usia-usia tertentu dia menjadi lebih sensitif serta kritis, itulah mengapa memang sebagai orang tua harus bisa membaca anaknya, sehingga dapat memberikan pendampingan yang tepat. Semoga kita dimudahkan dalam mendidik anak-anak, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, sebagai orangtua memang harus memahami karakter sang anak.

      Hapus
  4. Bener juga, orang tua harus introspeksi dulu kayanya. Kadang labeling juga kalo anak suka tantrum. Padahal anak rewel ya karena ada keinginannya yang tidak tersampaikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, tentu saja ada hal yang menyebabkan anak menjadi rewel.

      Hapus
  5. Bener banget. Karena dibanding2in itu rasanya malah bikin sakit. Hehehe. Kita aja kalo dibanding2in gamau, masa mau banding2in anak sendiri sama anak tetangga, apalagi anak artis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya, karena mau bagaimanapun setiap anak tentu memiliki karakter dan sifat yang berbeda, bahkan anak kembar sekalipun.

      Hapus
  6. Jangan mencap anak kita rewel. Rewel karena ada keinginan yang tidak terpenuhi atau cara pola asuh ortu yang salah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, itulah pentingnya orangtua memahami karakter anaknya.

      Hapus
  7. Menurutku anak rewel juga memang terkadang mengikuti mood dan pikiran orangtua juga. Kalau moodku lagi kacau, ada aja tingkah anak-anak. Mau ini, mau itu. Jatuh sedikit nangis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, bisa begitu juga ya? Mungkin anaknya mau main sama orangtuanya, tapi disisi lain orangtua moodnya lagi ngga bagus juga. Akhirnya dia mencari perhatian dengan bersikap rewel, ya namanya anak ngga paham juga kalo mood orangtuanya lagi bagus apa lagi jelek, hehehe.

      Hapus
  8. kita saja butuh dimengerti. Apalagi anak-anak. Mereka pasti lebih-lebih lagi.

    tapi kadang kasihan juga sih kalau liat anak rewel terus dibiarin sama orang tuanya. Ini serius. Yuni pernah liat di pusat perbelanjaan. Ada anak rewel minta sesuatu, eh si emak cuek aja gitu.

    Dalam hati, ini emak gimana ya?

    Tapi kan seharusnya kita nggak boleh gitu ya. Bisa jadi, si emak punya alasannya sendiri melakukan hal itu. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener banget, kadangkala orangtua harus bisa bersikap tegas kepada sang anak. Tapi kembali lagi, bagaimana cara melakukannya tidak sampai menyebabkan dampak tarumatis bagi sang anak.

      Hapus
  9. anak rewel karena memang hanya dengan cara seperti itu mereka mengungkapkan keinginan mereka, jadi kita sebagai orang tua harus terus dan terus belajar memahami keinginan anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, bagi anak yang belum bisa berbicara maka salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menangis atau rewel, tantangannya tinggal bagaimana orangtua bisa memahami maksud dari tangisan anak itu apa.

      Hapus
  10. Jadi orangtua memang penuh perjuangan. Mencoba memahami anak tanpa bermaksud membedakan. Semoga nanti kalau saya jadi orangtua, bisa mengerti temperamen mereka

    BalasHapus
  11. Setuju. Anak punya karakternya masing-masing. Jadi selayaknya dia diterima dengan sepenh hati, tanpa membedakan ataupun membandingkan dengan yang lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Kasih sayang tanpa syarat" memang itulah yang seharusnya orangtua berikan kepada sang anak :)

      Hapus
  12. Semua tempramen itu baik ya Mba Riska... noted. Soalnya kalau digunakan secara proporsional menjadi sangat efektif menyikapi permasalahan hidup ya. Tfs

    BalasHapus
  13. Semua Tempramen Itu Baik.

    Saya senang sekali dengan pernyataan ini.

    Jujur saja, saya termasuk orang yang suka anak kecil dengan berbagai macam temperamen mereka.

    Menurut saya, rewel dan lain sebagainya adalah sebuah tantangan untuk ditaklukkan dengan cara yang baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah bener banget, anak kecil kalo disuruh memahami orang dewasa tentu tidak bisa, yang seharusnya terjadi ya orang dewasa memahami anak kecil, ya seperti apapun karakter yang ditunjukkan anak harus bisa dimengerti.

      Hapus
  14. Yes intinya harus sabar, dan mengenal bagaimana karakter anak , dan yang jadi catatan bahwa semua temperamen itu baik,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya betul sekali, parenting anak memang harus super-super sabar, hehehe.

      Hapus
  15. Ternyata temperamen itu bisa dari genetik ya, hmm. Iya sih kadang kalau anak rewel bingung bagaimana mengatasinya, harus lebih banyak belajar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itulah pentingnya orangtua memahami anak sedini mungkin, agar bisa tahu bagaimana karakter si anak, nantinya orangtua bisa melakukan self improvement agar karakter anak bisa lebih baik lagi.

      Hapus
  16. Saya menghadapinya dengan sabar dan doa. Kadang ada yang nanya "anaknya rewel gak?" Saya cepat menjawab" tidak kok . Anak-anak baik sekali" ini menjadi doa dan juga didengar oleh anak agar mereka juga termotivasi menjadi lebih baik lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah bener banget, saya ingat dulu perkataan guru saya "Jika memberi label pada anak jangan yang negatif, karena setiap ucapan adalah do'a". Jika anak sulit dalam belajar coba ucapkan "Ayo anak pintar, pasti bisa!" jangan malah membdoh-bodohkan atau sebagainya yang bersifat negatif.

      Hapus
  17. Hahah setuju banget kak. Emang buah jatuh nggak jauh dari pohonnya. Kita liat anak kita rewel, coba flashback, mungkin dulu orang tua nya masih kecil juga rewel

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, bisa jadi ada faktor genetis. Tinggal bagaimana orangtua memahami sejak dini, nantinya bisa melakukan self improvement pada anak agar lebih baik lagi.

      Hapus
  18. rewel itu tergantung mindset kita. anak juga lagi belajar mengkomunikasikan dirinya. secara perkembangan sistem syarafnya blm sempurna seperti kita yg dewasa, itu mengapa kita wajib reframing alias memahami dari sisi anak. kenapa ia berlaku seperti itu. karena mendidik tidak mendadak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah setuju banget nih "mendidik tidak mendadak" karena yang mendadak hanya tahu bulat, hahaha. Ya, anak yang belum lancar berbicara tentu cara mengkomunikasikan apa yang diingin dengan cara menangis. Nah, tinggal bagaimana orangtua bisa memahami tangisan dari sang anak itu.

      Hapus
  19. Nice info gan, ternyata rewel ada sebabnya ya. Jadi paham cara mengatasinya agar anak kita tak lagi rewel.

    BalasHapus
  20. Apapun kondisi anak, kalau ia terlahir normal, maka itu hasil bentukan orang tuanya. Sekecil apapun tabiat dan perilaku ortu, bakal berpengaruh ke anak. Makanya saya belajar jadi ortu yang gak suka nyalahin anak. Lebih sering berkaca aja.

    BalasHapus
  21. jadi mikir dlu pas kecil kayaknya aku jug atermasuk anak yg tempramen deh, ya alloh untung ortuku sabar,, hahaha

    BalasHapus
  22. Mmm anak rewel banyak kasus ya... Untung anak aku tak pernah rewel, kecuali si kakak aja kalau tidur cari mamanya, gak mau sama mommy.. rupanya banyak alasan di balik kerewelan anak ya

    BalasHapus
  23. Kadang kalau anak suka ngrengek berlebih, ortu jadi spaneng dan malah marah ke anak.

    Mungkin sebenarnya si anak minta perhatian lebih ketika merengek berlebih

    BalasHapus