Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gambaran Psikologi Komunitas dan Perilaku Manusia dalam Psikologi Komunitas

Initentangpsikologi.com - Psikologi komunitas adalah bidang psikologi yang memiliki objek kajian seputar hubungan individu, lingkungan komunitas, dan lingkungan yang lebih luas untuk mencapai tujuan kesejahteraan komunitas. 

 

Gambaran Psikologi Komunitas dan Perilaku Manusia
(pexels.com)

Dalam penelitian terhadap bidang-bidang psikologi komunitas, psikologi komunitas banyak mengacu pada bidang-bidang psikologi yang lain seperti: psikologi sosial, psikologi perkembangan, psikologi klinis, psikologi konsumen, dan psikologi kelompok

Selain itu ada disiplin-disiplin ilmu lain di luar psikologi seperti: antropologi, sosiologi, kesehatan masyarakat, kriminologi, ekonomi, hukum, dan sejarah sosial.

Para ahli dan praktisi psikologi komunitas memberikan sumbangan yang signifikan untuk memajukan kesejahteraan berkehidupan dalam suatu komunitas. Sumbangan memajukan kesejahteraan berkehidupan dalam suatu komunitas itu dilakukan melalui intervensi yang bersifat kolaboratif.

Memajukan kehidupan masyarakat itu meliputi kesejahteraan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual melalui proses pemberdayaan warga dan kelompok-kelompok komunitas (Maton, 2004). 

Intervensi kolaboratif berarti prevensi dan intervensi dilakukan secara bersama antara ahli dan praktisi psikologi komunitas dengan warga komunitas, kelompok-kelompok yang ada dalam suatu komunitas, dan masyarakat (Dalton dkk., 2007).

Baca Juga: Wajah Komunitas dalam Struktur Kemasyarakatan

Gambaran Psikologi Komunitas

Psikologi Komunitas merupakan sub bagian dalam psikologi sosial, sosiologi dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Tetapi dalam hal ini Psikologi Komunitas akan diuraikan sebagai suatu kegiatan yang berkaitan dengan memberi bantuan kepada orang lain dalam hal gangguan emosional, penyesuaian diri dan masalah-masalah psikologis lainnya.

Dalam pendekatan psikologi klinis, treatment diberikan kepada seseorang atau kelompok yang mengalami gangguan atau yang memiliki masalah dan klien menerima treatment tersebut. Kenyataannya seringkali sulit untuk memastikan siapa yang memerlukan terapi atau bantuan psikologis.

Dilihat dari pandangan sosio-kultural, lingkungan sosio-kultural dan interaksinya dengan subjek atau sekelompok subjeklah penyebab munculnya gangguan jiwa, hal ini dikarenakan tuntutan sosial kepada subjek untuk mengikuti kondisi yang berlaku misalnya norma sosial, dan lainnya.

Banyak perubahan-perubahan dalam tatanan masyarakat sekarang ini yang menyebabkan banyaknya muncul gejala-gejala sosial seperti kemiskinan, kekumuhan, polusi udara, pengungsian penduduk bahkan bencana alam. Hal tersebut sangat memungkinkan munculnya ancaman gangguan-gangguan psikologis terutama dalam hal gangguan emosional.

Kondisi ini membutuhkan suatu pendekatan yang tidak menggunakan cara tradisional dari psikologi klinis, tetapi membutuhkan suatu pendekatan menyeluruh yakni pendekatan komunitas.

Baca Juga: Kompleksitas Belajar Sikap dalam Komunitas Masyarakat

Psikologi komunitas pada dasarnya terkait dengan hubungan antar sistem sosial, kesejahteraan dan kesehatan individu dalam kaitan dengan masyarakat. Psikologi komunitas didefinisikan sebagai suatu pendekatan kepada kesehatan mental yang menekankan pada peran daya lingkunan dalam menciptakan masalah atau mengurangi masalah.

Psikologi komunitas berfokus pada arah permasalahan kesehatan mental dan sosial yang dikembangkan melalui intervensi juga riset dengan seting mencakup masyarakat dan komunitas pribadi. 

Ciri Psikologi Komunitas

Pada dasarnya Psikologi komunitas orientasi kerjanya hampir sama dengan psikologi klinis dan kesehatan mental masyarakat dengan tujuan untuk mengenalkan kesejahteraan manusia.

Tetapi psikologi komunitas tidak hanya puas dengan kecenderungan klinis yang hanya menempatkan permasalahan kesehatan mental yang berfokus di dalam diri individu. Psikologi komunitas lebih melihat ancaman terhadap kesehatan mental dari lingkungan sosial atau konflik atau ketidakcocokan antara individu dengan lingkungannya. Penekanan secara spesifik lebih kepada dukungan sosial bukan kepada perubahan individu.

Psikologi komunitas lebih memusatkan perhatian pada kesehatan bukan kepada penyakit (gangguan), dan kepada peningkatan kemampuan individu dan komunitasnya. Hal inilah yang mungkin menjadi simbol dari psikologi komunitas dan yang menjadi pembeda dengan psikologi klinis dan kesehatan mental yang lebih berfokus kepada perubahan individu.

Salah satu ahli yakni Blomm, mengemukakan perbedaan antara layanan psikologi tradisional dengan layanan pendekatan kesehatan mental komunitas yang terletak pada: penekanan pencegahan, intervensi dalam komunitas dilakukan dalam populasi yang terbatas, promosi dalam pelayanan tak langsung; misalnya melalui pelatihan dan pemberdayaan, pelaksanaan yang dilakukan oleh ahli dari berbagai bidan ilmu.

Psikologi komunitas lebih berorientasi kepada tindakan preventif (pencegahan). Oleh karena itu psikologi komunitas berusaha untuk mencegah permasalahan terjadi ke depan, dibandingkan menunggu permasalahan tersebut muncul dan menjadi lebih serius. 

Psikologi komunitas lebih melihat kepada adanya indikasi dari suatu keadaan sehingga bisa melakukan tindakan preventif, dan memiliki prediktor apa yang akan terjadi ke depan dengan kondisi yang ada sekarang.

Psikologi komunitas seperti halnya juga psikologi sosial di dalam pengambilan suatu sistem atau kelompok melalui pendekatan kepada tingkah laku manusia. Akan tetapi psikologi komunitas lebih terkait kepada suatu pengetahuan psikologis untuk memecahkan permasalahan sosial, sedangkan psikologi sosial lebih berorientasi kepada fenomena-fenomena interaksi individu dengan sosialnya.

Psikologi komunitas juga banyak menggunakan orientasi-orientasi psikologi industri dan organisasi tetapi diterapkan kepada organisasi masyarakat, bagaimana individu mengikuti sistem sosial yang ada dan mendukung jaringan sosial tersebut. 

Permasalahan para pekerja dan klien pada sistem manajemen diaplikasikan ke dalam penelaahan isu peraturan sosial dan kontrol masyarakat, dan karakteristik serta kemampuan menghadapi kelompok sosial secara lemah, seperti permasalahan minoritas dan lain sebagainya.

Baca Juga: Masyarakat Cyber dan Lenyapnya Batas Sosial

Tujuan dari Psikologi Komunitas

Area psikologi komunitas terbentuk guna membantu atau meningkatkan kemampuan individu yang powerless terhadap komunitas sosialnya misalnya kalangan minoritas, dan kemampuan individu untuk dapat mengambil kendali atas lingkungan dan kehidupan mereka.

Hal ini sangat diperlukan karena pada gilirannya, akan membantu perkembangan individu dalam mengembangkan psychological sense of community. Psikologi komunitas memiliki berbagai pendekatan kearah perubahan sistem sosial yakni:

a. Mengenalkan pertumbuhan dan pengembangan individu dan mencegah munculnya suatu permasalahan kesehatan mental dan sosial.

b. Membuat suatu format intervensi yang sesuai dan cepat pada saat mana intervensi tersebut sangat diperlukan.

c. Memungkinkan mereka yang telah bermasalah untuk hidup dengan baik dan mendapat sokongan dari komunitasnya dan lebih baik lagi tinggal pada tempat yang dapat menerima kondisinya dan dia akan mendapatkan dukungan.

Sebagai contoh, psikologi komunitas mungkin dapat memberi intervensi terhadap individu dengan cara:

- Menciptakan dan mengevaluasi arah kebijakan dan program yang membantu masyarakat  mengontrol tekanan yang muncul dari aspek dan lingkungan organisatoris yang memunculkan permasalahan.

- Menilai kebutuhan suatu masyarakat dan memberi arahan anggotanya bagaimana cara mengenali suatu masalah yang masih permulaan dan menghadapi permasalahan yang sudah muncul dan besar.

- Belajar dan menerapkan jalan yang lebih efektif dan menyesuaikan dengan populasi untuk hidup secara lebih produktif dalam tedensi masyarakat.

Pada intinya pendekatan komunitas tidak meletakkan gangguan di dalam individu yang terganggu dan juga tidak secara totalitas menyalahkan lingkungan akan tetapi fokusnya kepada interaksi orang dengan lingkungan. 

Mengidentifikasikan peran dan daya lingkungan yang dapat menciptakan atau mengurangi masalah individu dan kemudian memusatkan diri pada pemberdayaan individu dan kelompok individu untuk lebih dapat dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

Baca Juga: Kekuasaan Struktural dalam Pertukaran Jaringan

Model dan Proses Psikologi Komunitas

Di sini akan dipaparkan sedikit bagaimana sudut pandang psikologi komunitas dalam melihat atau menganalisis dan melakukan pendekatan terhadap permasalahan psikologi pada diri individu. Sebagai ilustrasi, ahli psikologi mengatakan gangguan jiwa disebabkan oleh fenomena intra psikis (interaksi yang terjadi di antara aspek-aspek psikis). 

Ahli psikoanalisis mengatakan terdapat tiga struktur kepribadian pada individu: id, ego dan superego. Menurut pandangan psikoanalisis timbulnya permasalahan kejiwaan dikarenakan adanya ketidak seimbangan di tiga struktur kepribadian tersebut. 

Misalnya psikopat dikatakan sebagai gangguan kepribadian yang berat dengan ciri perkembangan superego yang terhambat, fungsi ego baik dan id yang normal. Tapi dilihat dari sudut pandang psikologi komunitas munculnya gangguan ini merupakan produk dari interaksi anatar individu dengan lingkungan sosialnya.

Dalam menganalisis kedudukan individu dalam komunitasnya, psikologi komunitas menggunakan dua titik tolak:

1) Individu sebagai agen (tokoh; pelaku) di dalam kehidupan komunitasnya. Dalam hal ini komunitas berfungsi sebagai:

a. Arena atau tempat munculnya tingkah laku.

b. Tempat individu berinteraksi dan merupakan lingkungan yang dapat mendukung atau menghambat individu.

Contohnya: Individu yang cerdas, tidak akan berkembang pada lingkungan sosial yang tidak mendukungnya, dan tidak memiliki fasilitas pendukung. Tapi individu ini akan berkembang jika berada pada lingkungan sosial yang mendukung dan memiliki fasilitas yang cukup.

2) Individu dipandang sebagai objek dari kehidupan komunitasnya. Di sini fungsi komunitas sebagai sarana atau media untuk terjadinya perubahan-perubahan kualitas dari individu.

Contohnya: Suatu daerah yang terpencil, mengalami perubahan yang radikal seiring dengan perkembangan zaman, menjadi daerah yang ramai dan pesat. Secara langsung akan mengubah perilaku individu-individu yang ada di dalamnya.

Proses psikologi komunitas merupakan konteks (ruang lingkup) untuk menerapkan model-model psikologi komunitas. Istilah model digunakan untuk menunjuk pada suatu penyajian struktur dan fungsi dalam hal ini permasalahan komunitas. Dalam masalah-masalah komunitas, psikologi komunitas menerapkan model:

a) Model Kesehatan Mental (The Mental Health Model). Model ini beranggapan bahwa mencegah terjadinya gangguan mental akan lebih efektif daripada mengobati. Model kesehatan mental lebih menekankan pada pendekatan preventif atau prevention.

b) Model Organisasi (The Organization Model). Model ini didasarkan pada penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian yang menelaah, mengenai pengaruh kondisi/organisasi atau sistem organisasi pada sistem sosial terhadap kelompok. 

Misalnya pengaruh gaya kepemimpinan. Model ini beranggapan bahwa manajemen atau pengelolaan bertanggung jawab untuk mengorganisir elemen-elemen dalam kelompok seperti: uang, materi atau benda, alat-alat, manusia yang bertujuan untuk mendapatkan profit.

Dalam hubungannya dengan manusia, proses ini bertujuan untuk mengarahkan usaha-usaha memotivasi dan mengontrol tindakan serta mengontrol perilaku sesuai dengan tujuan. Tanpa adanya intervensi dari manajemen, manusia akan menjadi pasif dan tidak responsif terhadap kebutuhan-kebutuhan kelompok.

c) Model Tindakan Sosial (The Social Action Model). Model ini menggunakan pendekatan dengan berpartisipasi langsung terhadap kondisi yang menyebabkan timbulnya gangguan atau masalah di dalam masyarakat. 

Misalnya: mengatasi masalah kemiskinan, caranya dengan memobilisasi dan mengkoordinasikan sumber-sumber yang ada dalam komuniti, keterlibatan secara langsung dalam mengatasi kemiskinan, misalnya menciptakan lapangan kerja, merangsang pertumbuhan usaha-usaha wiraswasta, memberikan pinjaman atau kredit.

d) Model Ekologi (The Ecological Model). Model ini dipengaruhi oleh Teori Kurt Lewin yang menekankan pada saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan. Model ini beranggapan bahwa prinsip-prinsip ekologi dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul serta untuk menciptakan proses-proses intervensi yang dibutuhkan. 

 

Penulis: Najma Bintan Salsala (1707016031)

Posting Komentar untuk "Gambaran Psikologi Komunitas dan Perilaku Manusia dalam Psikologi Komunitas"