Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Munculnya Konseling Behavioral

Initentangpsikologi.com - Manusia adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor dari luar. Manusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian.


Tingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak dan macamnya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnya. Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan melalui hukum-hukum belajar: (a) pembiasaan klasik; (b) pembiasaan operan; (c) dan peniruan.

Tingkah laku tertentu pada individu dipengaruhi oleh kepuasan dan ketidak puasan yang diperolehnya. Manusia bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar melainkan merupakan hasil belajar, sehingga ia dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi pembentukan tingkah laku.

Sejarah Konseling Behavioral
Sejarah Munculnya Konseling Behavioral (pexels.com)

Karakteristik konseling behavioral adalah: (a) berfokus pada tingkah laku yang tampak dan spesifik, (b) memerlukan kecermatan dalam perumusan tujuan konseling, (c) mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai dengan masalah klien, dan (d) penilaian yang obyektif terhadap tujuan konseling.

Tokoh Behaviorisme

Sejarah munculnya konseling behavioral bermula dari Ivan Sechenov (1829-1905), bapak psikologi Rusia. Struktur hipotetiknya, dikembangkan sekitar 1863, yang memandang fungsi-fungsi otak sebagai pancaran refleks, yang mempunyai tiga komponen: input sensorik, proses dan “efferent out flow”. 

Menurut Sechenov, semua tingkah laku terdiri atas respon-respon kepada stimulasi-stimulasi, dengan interaksi-interaksi dari rangsangan dan hambatan yang beroperasi pada bagian sentral dari pencaran refleks.

Dengan menggunakan model ini, Ivan Pavlov (1849-1936) memulai serangkaian eksperimen klasik dimana respon-respon air liur anjing dirangsang dengan berbagai stimulasi. Pada eksperimen tersebut ia mendemonstrasikan banyak fenomena yang kemudian diperluas kepada semua tipe belajar.

Penerjemah karya pavlov ke dalam bahasa inggris tahun 1927 mendorong pengambil alihan pendekatan behavioristik dalam mempelajari psikologi di Amerika Serikat juga buku John B. Watson, “psychology from the stand point of a behavioris” (1919), mempunyai pengaruh penting pada teori dan eksperimen psikologi di Amerika.

Konseling Behavioral pada mulanya disebut dengan Terapi Perilaku yang berasal dari dua arah konsep yakni Pavlovian dari Ivan Pavlov dan Skinnerian dari B.F. Skinner. Mula-mula terapi ini dikembangkan oleh Wolpe (1958) untuk menanggulangi (treatment) neurosis. Tujuan terapi adalah untuk memodifikasi koneksi-koneksi dan metode-metode Stimulus-Respon (S-R) sedapat mungkin.

Dasar teori terapi behavioral adalah bahwa perilaku dapat dipahami sebagai hasil kombinasi. Dalam hal ini Skinner walaupun dipengaruhi teori S-R, tetapi dia punya pandangan tersendiri mengenai perilaku.



Referensi Bacaan:
- Damayanti, R., & Nurjannah, P.A. 2016. Pengaruh Konseling Kognitif Perilaku dengan Teknik Restrukturisasi Kognitif terhadap Harga Diri Peserta Didik Kelas VII di MTs N 2 Bandar Lampung. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 03 (2), 287-301.
- Lubis, Lumongga Namora. (2011). Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
- Krisnayana, dkk. 2014. Penerapan konseling kognitif dengan teknik restruturisasi kognitif untuk meningkatkan resiliensi siswa kelas XI IPA 1 SMA NEGERI 3 singaraja. E-journal Undiksa Jurusan  Bimbingan Konseling, 2 (1).


Posting Komentar untuk "Sejarah Munculnya Konseling Behavioral"