Perkembangan Fisik dan Psikis pada Masa Remaja
Pengertian Remaja
Di artikel kali ini akan dibahas mengenai
salah satu tahap perkembangan yang di alami manusia yakni masa remaja. Masa
remaja merupakan masa perkembangan menuju kematangan jasmani, seksualitas,
pikiran dan emosional. Masa remaja kadang panjang kadang pendek tergantung
lingkungan dan budaya di mana remaja itu hidup.
Kehidupan remaja itu sendiri merupakan
salah satu fase perkembangan dari diri manusia. Fase ini adalah masa transisi
dari masa kanak-kanak dalam menggapai kedewasaan. Disebut masa transisi karena
terjadi saling pengaruh antara aspek jiwa dengan aspek yang lain, yang
kesemuanya akan mempengaruhi keadaan kehidupan remaja.
Neidahart menyatakan bahwa masa remaja
merupakan masa peralihan dan ketergantungan pada masa anak-anak kemasa dewasa,
dan pada masa ini remaja dituntut untuk mandiri.
Pendapat ini hampir sama
dengan yang dikemukakan oleh Ottorank bahwa masa remaja merupakan masa
perubahan yang drastis dari keadaan tergantung menjadi keadaan mandiri.
Bahkan
Daradjat mengatakan masa remaja adalah masa dimana seseorang memerlukan
berbagai kebutuhan serta muncul berbagai emosi dan mulai tumbuh atau
bertambahnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan kematangan dalam
hal berpikir pun semakin meningkat.
Perkembangan Fisik dan Psikis pada Masa Remaja
Dimasa remaja ini perkembangan akan mengalami
perkembangan dengan pesat melebihi kecepatan perkembangan pada masa anak-anak
atau masa dewasa. Perkembangan fisik mereka terlihat jelas pada tungkai kaki
dan tangan, otot-otot tubuh bekembang pesat sehingga kelihatan bertubuh tinggi
tetapi kepalanya masih mirip anak-anak.
Segala fungsi jasmaniah pada fase ini
mulai atau telah dapat bekerja. Kekuatan jasmani mereka dapat dianggap sama
dengan orang dewasa. Demikian pula, segi seks. Mereka telah mampu berketurunan.
Pertumbuhan jasmani dari luar dan dalam (kelenjar) yang telah matang itu akan
mengakibatkan timbulnya dorongan-dorongan seks, yang perlu mendapat perhatian.
Dorongan yang bersifat biologis tersebut menimbulkan kegoncangan emosi, yang
selanjutnya membawa berbagai tindakan, kelakuan, atau sikap yang menjurus ke
arah pemuasan dorongan tersebut.
Pada pria akan nampak hal-hal seperti:
(a) timbulnya rambut di daerah alat kelamin ‘public hair’;
(b) timbulnya rambut
di ketiak ‘axillary hair’ seringkali tumbuh rambut di lengan, kaki dan dada;
(c) kulit menjadi lebih kasar;
(d) kelenjar yang menghasilkan lemak di kulit
‘sebacious’ menjadi aktif sehingga timbul banyak ‘kukul’ jerawat;
(e) kelenjar
keringat bertambah besar dan aktif sehingga banyak keringat keluar;
(f) otot
tubuh, kaki dan tangan membesar;
(g) timbulnya perubahan suara pada umur kurang
lebih 13 tahun suara mulai membesar.
Baca Juga: 5 gaya hidup di usia dewasa tengah
Sedangkan pada wanita akan nampak hal
sebagai berikut:
(a) Perkembangan pinggul yang membesar dan menjadi bulat
disebabkan oleh membesarnya tulang pinggul ‘pelvis’;
(b) perkembangan buah
dada;
(c) timbulnya rambut di daerah kelamin;
(d) timbulnya rambut di ketiak;
(e) kelenjar sebaceous menjadi lebih besar dan aktif yang menyebabkan timbulnya
jerawat; (f) kelenjar keringat menjadi lebih aktif;
(g) tumbuhnya rambut di lengan
dan kaki.
Dalam aspek psikis, pada usia ini pribadi
mereka masih mengalami kegoncangan dan ketidak pastian.
Perhatian lawan jenis
sangat diharapkan, apabila tidak mendapatkan perhatian dari lawan jenis maka
terkadang akan merasa sedih, menyendiri, atau akan mencoba untuk melakukan
hal-hal yang menarik perhatian. Bahkan kadang-kadang ada yang mengalami
kegoncangan jiwa dengan bermacam-macam gejala.
Pada umur ini, mereka merasa betapa
pentingnya pengakuan sosial bagi remaja. Mereka akan merasa sedih, apabila
diremehkan atau dikucilkan dari masyarakat dan teman-temannya. Karena itu,
mereka tidak mau ketinggalan mode atau kebiasaan teman-temannya.
Kadang-kadang
mereka juga marah kepada orang tuanya apabila mereka mencoba membatasi mereka.
Mereka juga sering marah pabila ditegur, dikritik, atau dimarahi di depan
teman-temannya karena takut akan kehilangan penghargaan dirinya.
Referensi Bacaan:
Hurlock, E.B., Child development. (New York; 1978, Mc Graw Hill Book
Company), 388
Memberikan Informasi banget nih artikel, terus berkarya mbak
BalasHapussiap, terimakasih telah berkunjung
BalasHapus