Authentic Leadership - Pengertian, Konsep, Karakteristik dan Tolak ukur Kepemimpinan Otentik
Authentic Leadership

Pengertian
Authentic Leadership
Kepemimpinan otentik dimulai dengan
keaslian. Asli artinya tidak dibuat-buat yang berasal dari ketulusan hati dan ekspresi
diri yang otentik. Kernis (2003) menjelaskan, berperilaku otentik berarti
bertindak sesuai dengan nilai-nilai seseorang, preferensi, dan kebutuhan
sebagai lawan dari bertindak hanya untuk menyenangkan orang lain atau untuk
mencapai hadiah atau menghindari hukuman melalui “akting” palsu.
Pemimpin
otentik sebagai pemimpin yang sangat menyadari bagaimana mereka berpikir dan
berperilaku dan dianggap oleh orang lain sebagai sadar pada diri sendiri dan
pada perspektif nilai-nilai orang lain, memiliki kekuatan moral, menyadari
konteks dan percaya diri, penuh harapan, optimis, tangguh, dan karakter moral
yang tinggi.
Jadi secara garis
besar, Authentic Leadership adalah tipe kepemimpinan yang mengharuskan
pemimpin bertindak otentik. Artinya, kepemimpinan yang dimilikinya sejalanan
antara perilaku dengan keyakinannya dan konsisten dalam menunjukkan pikiran, sikap, dan tindakan.
Seorang
pemimpin otentik harus memiliki nilai-nilai, prinsip, moral yang ia milliki
sebagai dirinya sendiri, bukan imitasi atau meniru orang lain. Mereka akan
mendemonstrasikan nilai-nilai, prinsip, moral dan etika ke dalam perilaku
kepemimpinannya.
Konsep Authentic Leadership

Berakar pada teoribehaviorisme mengenai perilaku
kepemimpinan (behavioral theory of leadership) yang didasari pada
keyakinan bahwa pemimpin yang hebat merupakan hasil bentukan atau dapat
dibentuk, bukan dilahirkan. Dalam teori kepemimpinan ini yang menjadi fokos
adalah tindakan dari seorang pemimpin, bukan melihat pada kualitas mental atau
internal.
Konsep ini muncul dengan mengasumsikan bahwa sifat kepemimpinan tidak
akan bisa menghasilkan kepemimpinan yang efektif, hal ini karena ada faktor yang
sangat sulit yaitu mengidentifikasi sifat. Jadi, dalam pendekatan perilaku ini
memandang jika kepemimpinan itu bisa dipelajari oleh seseorang melalui pola
tingkah laku.
Pemimpin yang
menerapkan sistem Kepemimpinan Authentic Leadership memiliki prinsip
yang jelas, meliputi:
1. Seorang pemimpin
harus tercermin dalam perilaku dan aktualisasi keseharian “jujur” di mulai dari
diri sendiri sebelum jujur kepada orang lain dimana yang ditekankan: nilai,
moral, etika, visi, misi dan karakter.
2. Integritas yang
di bangun dalam konsep kepemimpinan ini yang paling nyata adalah apa yang di
katakana itulah yang dilakukan. Pengalaman yang didapat dijadikan alat untuk
membentuk dan memperkuat keautentikan.
3. Konsistensi yang
tampak dalam sosok ini ialah jiwa kedisiplinan didrinya terhadap nilai,
prinsip, etika, moral serta keterbukaan terhadap orang yang dipimpin maupun
lingkungan akan memberikan efek yang dapat saling mempengaruhi menuju segala
sesuatu yang positif.
Karakteristik Pemimpin Otentik

Menurut Kruse (2013),
karakteristik dari pemimpin yang otentik dibagi mejadi empat bagian, yaitu:
1. Self-Aware
dan Tulus
Pemimpin yang
otentik adalah individu yang mengaktualisasikan dirinya dengan memiliki self-awareness
(kesadaran diri). Mereka mengetahui kekuatan dan kelemahan pada diri mereka
sendiri dan emosi mereka. Mereka juga tidak takut untuk terlihat lemah dengan
mengakui kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dan kegagalan yang pernah
mereka lalui.
2. Mission Driven
dan Fokus pada Hasil
Mereka mampu
menempatkan misi-misi untuk mencapai tujuan orang banyak atau organisasi di
atas tujuan pribadi. Mereka melakukan pekerjaan mereka untuk mencapai hasil
bukan untuk kekuasaan.
3. Memimpin dengan
hati, tidak hanya dengan pikiran
Mereka tidak takut
untuk menunjukkan emosi yang mereka miliki, kerentanan mereka terhadap
karyawan. Namun bukan berarti mereka “lembek”, akan tetapi dapat
mengkomunikasikan apa yang dirasakan dengan tata cara yang tepat beserta
empati.
4. Fokus pada Jangka
Panjang
Mereka fokus untuk
hasil jangka panjang, bersedia untuk membimbing setiap orang dan memelihara
organisasi dengan sabar dan kerja keras karena mereka yakin dengan hasil yang
akan bertahan untuk jangka waktu yang lama.
Tolak Ukur Authentic Leadership

Menurut Avolio,
Gardner & Walumbawa, 2007; Riggio, 2014 terdapat komponen dalam alat ukur
Kepemimpinan Otentik terdiri dari:
1. Self Awareness
Mengenai sejauh mana
pemimpin menyadari kekuatan-kekuatan, keterbatasan-keterbatasan yang
dimilikinya dan bagaimana pemimpin mempengaruhi orang lain.
2. Transparansi
Mengenai sejauh mana
pemimpin mendorong keterbukaan terhadap orang lain dengan memberikan kesempatan
pada mereka untuk memunculkan ide-ide, tantangan dan opini. Pemimpin jujur dan
tidak memiliki agenda tersembunyi, terus terang ketika berhadapan dengan orang
lain.
3. Moral
Terkait tentang
pemimpin membuat standar yang tinggi untuk pelaksanaan moral dan etika.
Pemimpin otentik memiliki etika, hal benar apakah yang harus dilakukan dan
perduli akan etika dan keadilan.
4. Balanced
Processing
Sejauh mana pemimpin
meminta pendapat dan sudut pandang yang cukup sebelum membuat keputusan
penting. Pemimpin otentik yang efektif akan mempertimbangkan semua pilihan dan
pandangan-pandangan kontra sebelum melakukan serangkaian tindakan. Perencanaan-perencanaan
baik-baik dipikirkan dan didiskusikan dengan terbuka.
Tokoh Pemimpin Authentic Leadeship
Menjadi seorang
pemimpin yang otentik tidaklah mudah, mereka sulit ditemukan, mereka ada tetapi
belum memiliki kesempatan, namun bukan berarti tidak dapat dilakukan, karena
kepemimpinan adalah skills.
Kepemimpinan otentik memerlukan kerja keras untuk terus menyelami dirinya (self-awareness),
keberanian untuk berpegang teguh pada moral dan integritas di kala situasi dan
godaan untuk menjadikan diri menyimpang dari moralitas (moral), menjaga
keseimbangan emosi dan perduli pada kepentingan orang banyak.
Beberapa contoh
pemimpin sebagaimana makna otentik (menjadi diri yang sesungguhnya) seperti
Mahatma Gandhi, Oprah Winfrey, Steve Jobs, Nelson Mandela, dan sebagainya.
Sedangkan tokoh pemimpin di Indonesia
yang menggunakan model Authentic leadership seperti Ir. Soekarno, Bob Sadino, Gus
Dur, Ir. Joko Widodo, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), dan masih banyak lagi.
Referensi Bacaan
Komariah, Aan. 2012. Authentic Leadership Kepala Sekolah Dalam
Menanamkan Sistem Nilai. Jurnal Ilmu Pendidikan, 18(2) : 194-200.
Kartono, Kartini.
1998. Pemimpin dan Kepemimpinan (Apakah Pemimpin Abnormal itu?).
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Boleh lah... Mantab...
BalasHapusbutuh pemikiran yag ektra jika ingin mnjdi pmmpin
BalasHapusYang jelas kalau mau jadi pemimpin harus siap dengan segala kondisi dan situasi, karena bukan hanya diri sendiri yang menjadi tanggungan tetapi ada para bawahan atau pengikut yang juga menjadi pertanggung jawaban.
BalasHapusThanks infonya. Oiya ngomongin pemimpin, banyak loh orang yang nanya: Bisa ga ya generasi milenial itu jadi pemimpin yang berkualitas? Maklum, milenial kan sering banget tuh dicap negatif karena perilakunya yang dianggap malas, banyak nuntut, dan masih banyak lagi. Mau tau selengkapnya, yuk buruan cek di sini: Bisakah generasi milenial jadi pemimpin hebat?
BalasHapusBisa banget pastinya, udah ada ulasannya juga disini, bisa lihat di artikel "Hal yang harus diketahui pemimpin masa depan".
HapusTrims infor menariknya. semoga saya bisa menjadi otentik leadership. konsisten antara fikiran, sikap, dan tindakan berintegritas tinggi. Aamiin YRA
BalasHapus