Servant Leadership - Karakteristik Kepemimpinan yang Melayani
Dalam artikel ini akan di bahas mengenai karakteristik kepemimpinan yang melayani, di pembahasan sebelumnya sudah di bahas mengenai kepemimpinan yang melayani (servant leadership) yang meliputi definisi, bentuk serta fungsinya. Jika belum membaca pembahasan sebelumnya saya sarankan untuk membaca terlebih dahulu (Definisi, bentuk dan fungsi Servant Leadership).
Karakteristik Kepemimpinan yang Melayani

Beberapa tokoh menyumbangkan gagasannya terkait karakteristik utama
kepemimpinan yang melayani.
a. Laub (1999): mengembangkan orang-orang, kepemimpinan bersama, menampilkan
kebenaran, menghargai orang-orang, menyediakan kepemimpinan, membangun komunitas.
b. Wong & Davey (2007): melayani dan mengembangkan orang lain,
berkonsultasi dan melibatkan orang lain, rendah hati dan tidak egois,
mencontohkan intergritas dan ketulusan, menginspirasi dan memengaruhi orang
lain.
c. Dennis & bocarnea (2005): pemberdayaan, kepercayaan,
kerendahan hati, cinta Tuhan kepada umat-Nya, visi.
d. Sendjaya, Sarros, dan Santora (2008): Pengaruh yang mengubah, pengurangan
secara sukarela, diri yang tulus, spiritualitas transedental, hubungan dengan
perjanjian, Moralitas yang bertanggung jawab.
e. Van Diereendonck & Nuijten (2011): Pemberdayaan, kerendahan
hati, mendukung, ketulusan, memaafkan, keberanian, akuntabilitas, tugas untuk
mengurus.
Sementara Spears (2002) mengidentifikasi karakteristik kepemimpinan yang melayani (servant
leadership) dalam tulisan Greenleaf yang kemudian menjadi inti dari pengembangan
kepemimpinan yang melayani, yaitu:
- Mendengarkan
Salah satu kemampuan terbaik bagi pemimpin yang melayani adalah
bersedia mendengarkan karyawan. Pemimpin yang melayani berkomunikasi dengan
mendengarkan dulu. Mereka mengakui bahwa mendengarkan adalah hal yang dapat dipelajari termasuk terbuka dengan
apa yang orang lain katakan. Lewat mendengarkan, pemimpin yang melayani
mengakui sudut pandang pengikut.
- Empati
Berupaya untuk melihat dunia dari sudut pandang orang lain. Pemimpin
yang melayai menunjukkan bahwa mereka benar-benar memahami apa yang dipikirkan
dan dirasakan pengikut untuk menenangkan dan meyakinkan pengikutnya.
- Menyembuhkan
Pemimpin yang melayani peduli pada kesehatan pengikutnya. Mereka membantu
pengikut dengan mengatasi masalah pribadi. Greenleaf menyatakan bahwa proses
penyembuhan adalah jalan dua arah: dengan membantu pengikut menjadi sehat,
pemimpin yang melayani itu sendiri menjadi sembuh.
- Perhatian
Dengan perhatian, pemimpin yang melayani mampu untuk melangkah ke
samping dan melihat diri mereka sendiri serta sudut pandang mereka sendiri,
dalam konteks situasi yang lebih besar.
- Konseptualisasi
Konseptualisasi merujuk pada kemampuan individu untuk menjadi orang
yang berpandangan jauh ke depan bagi suatu organisasi, dan memberi pemahaman
yang jelas akan tujuan dan arah.
- Peramalan
Kemampuan pemimpin yang melayani untuk mengetahui masa depan kemampuan
untuk menduga hal apa yang akan terjadi berdasarkan pada apa yang terjadi di
masa sekarang dan apa yang terjadi di masa lampau. Greenleaf berpendapat bahwa,
pemimpin seharusnya bertanggung jawab untuk segala kegagalan guna
mengantisipasi apa yang secara masuk akal dapat diramalkan dan bertindak atas
pemahaman itu.
- Tugas untuk mengurus
Memiliki tanggung jawab untuk mengurus secara hati hati orang dan
organisasi yang mereka pimpin.
- Komitmen untuk pertumbuhan orang-orang
Memperlakukan setiap karyawan sebagai orang yang unik dengan nilai
intrinsik yang lebih, dari kontribusi mereka untuk organisasi. Pemimpin yang
melayani memiliki komitmen untuk membantu setiap orang dalam organisasi agar
bisa tumbuh, baik secara pribadi maupun profesional.
- Membangun komunitas
Kepemimpinan yang melayani memperkuat perkembangan komunitas.
Pemimpin yang melayani membangun komunitas untuk menyediakan tempat dimana
orang bisa merasa aman dan terhubung dengan orang lain, tetapi tetap
diperkenankan untuk mengekspresikan individualitas mereka.

Selain karakter utama kepemimpinan yang melayani, tujuh perilaku
pemimpin yang melayani juga menjadi inti dari proses kepemimpinan yang
melayani.
1. Membentuk konsep
Pemahaman penuh pemimpin tentang organisasinya. Kemampuan ini
memungkinkan pemimpin untuk dapat menyelesaikan suatu masalah dan
menyelesaikannya tanpa melupakan fungsi dan tujuan dari didirikannya organisasi
tersebut.
2. Memulihkan emosi
Pemimpin yang melayani memiliki perilaku yang dapat membantu dan
mendukung orang lain dalam menyelesaikan masalahnya.
3. Mengutamakan pengikut
Kepemimpinan yang melayani mengajarkan bahwa kepentingan dan
keberhasilan pengikut lebih penting dibanding kepentingan dan keberhasilan
pemimpin. Maksudnya adalah karakteristik kepemimpinan yang melayani betul-betul
memprioritaskan pengikutnya. Pemimpin dalam hal ini akan menghentikan tugasnya
untuk membantu menyelesaikan tugas bawahannya terlebih dahulu.
4. Membantu pengikut tumbuh dan sukses
Pemimpin yang melayani menjadikan perkembangan pengikut sebagai
prioritas dan membantu pengikut untuk memperoleh aktualisasi diri serta
mencapai potensi penuhnya.
5. Berperilaku secara etis
Kepemimpinan yang melayani mengkategorikan seorang pemimpin sebagai
seseorang yang terbuka, jujur, dan adil pada pengikutnya, serta tidak melanggar
prinsip maupun norma.
6. Memberdayakan
Membangun kepercayaan diri bawahan dengan mengizinkan mereka mandiri
dan membuat keputusan sendiri. Pengikut diperbolehkan mengatasi situasi sulit
dalam pekerjaan dengan caranya masing-masing.
7. Menciptakan nilai untuk masyarakat
Kepemimpinan yang melayani mengaitkan tujuan dari sebuah organisasi
dengan masyarakat yang lebih luas. Pemimpin tidak segan untuk terlibat dan
mendorong anggotanya untuk membantu kegiatan masyarakat di sekitarnya.
Referensi Bacaan
Ancok, Djamaludin. 2012. Psikologi Kepemimpinan & Inovasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Anoraga, Pandji. 1992. Psikologi Kepemimpinan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Northouse, Peter G. 2013. Leadership: Theory and Practice. Terj.
Dr. Ati Cahayani. Jakarta: PT. Indeks.
Posting Komentar untuk "Servant Leadership - Karakteristik Kepemimpinan yang Melayani"