Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode Pembelajaran Information Processing

Metode Pembelajaran Information Processing

Belajar adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa dilakukan individu. Dan metode dalam belajar pun ada beberapa cara, salah satunya adalah metode pembelajaran information processing. Dalam proses pembelajaran ini seseorang melakukan aktivitas kognitif.

Aktivitas kognitif ini terkait dengan 3 aspek unik dari kecerdasan manusia. pertama, manusia mampu mempelajari penemuan, penciptaan, dan ide-ide besar dari ilmuwan besar pada masa lampau. Kedua, individu mampu mengembangkan pengetahuan tentang tempat yang belum mereka alami sebelumnya secara personal melalui pengalaman orang lain. Ketiga, manusia menyesuaikan lingkungan dengan diri mereka, bukan sekadar beradaptasi dengan lingkungan.

Lalu seperti apakah metode pembelajaran information processing dilakukan? Kemudian apa sih yang dimaksud dengan information processing? Mari kita bahas penjelasan lebih lanjutnya

Metode Pembelajaran Information Processing


Prinsip Belajar


Teori pemrosesan informasi membahas langkah-langkah dasar yang diambil individu untuk memperoleh, penyadiaan, dan mengingat informasi. Teori ini berbeda dari teori proses belajar lain (seperti teori pengkondisian berpenguat dari Skinner, atau teori Kondisi belajar Gagne) dalam dua hal.

Pertama, pemrosesan informasi bukan konseptual dari seorang teoritis saja. Karenanya ada banyak macam deskripsi tentang cara memori jangka panjang menyimpan informasi.

Kemudian yang kedua, yang menjadi dasar dari teori ini adalah keberlangsungan pemrosesan informasi bukan terpaku pada belajar saja, jadi teori ini tidak bisa menspesifikasikan mengenai hasil belajar.

Komponen esensial dari belajar adalah pengorganisasian informasi yang dipelajari, pengetahuan sebelumnya yang sudah dikuasai, dan proses yang melibatkan pemahaman, pengertian, serta menyimpan dan mengambil kembali informasi.

Komponen Belajar

Metode Pembelajaran Information Processing

Komponen utama dalam metode pembelajaran information processing adalah: memperkaya pengetahuan yang dimiliki siswa, mengorganisasikan materi yang akan dipelajari, memfasilitasi perhatian peserta didik, mengodekan dan mengonstruksi makna; berikut penjabarannya.

1. Peran pengetahuan siswa
Keluasan dan variasi pengetahuan yang dibawa individu dalam situasi belajar akan mempengaruhi semua aspek pemrosesan informasi. Pertama, pengetahuan tersembunyi dan isi pengetahuan menjadi dasar kerangka pengidentifikasian informasi yang akan datang.

Misalnya, anak kecil mungkin memahami hewan berkaki empat dan memakan rumput adalah sapi, sementara orang dewasa memahaminya dengan berbagai nama hewan lain; kambing, kerbau, dan lainnya.

Baca Juga: Teori-teori tentang Belajar

Kedua, pengetahuan tersembunyi dan isi pengetahuan adalah determinan utama dari inferensi yang diambil individu mengenai informasi baru. Misalnya, jika teman kita memberitahu dia punya anjing kecil bernama ranting, lantas kita akan menyimpulkan bahwa hewan itu punye empat kaki, berbulu, menggonggong.

Ketiga, basis pengetahuan ekstensif dapat memperkuat kapasitas memori jangka pendek dan menjadikannya bisa mengelompokkan informasi baru ke dalam unit yang besar. Misalnya, seorang ahli sejarah seni yang membaca deskripsi detail tentang tipe-tipe sebuah seni tertentu akan dapat dengan cepat memproses istilah-istilah asing dalam pembahasannya karena dia sebelumnya sudah memiliki pengetahuan yang relevan.

2. Pengorganisasian informasi yang akan dipelajari
Selanjutnya dalam pembelajaran information procesing yakni menyusun materi yang akan dipelajari siswa. Beberapa studi telah merestrukturisasi strategi yang memperkaya belajar dan minat. Meskipun demikian, pada banyak situasi, guru bertanggung jawab memberikan susunan materi teks yang bermakna. 

3. Memfasilitasi perhatian peserta didik
Aspek penting dari pembelajaran adalah menciptakan lingkungan yang membuat siswa dapat fokus pada tugas-tugas penting dan kemudian memberi penilaian atas persepsi mereka. Salah satu pendekatan adalah mengaktifkan pengetahuan siswa yang relevan segera sebelum pelajaran.

Misalnya untuk pelajaran tentang konduksi panas dan hubungan antara kepadatan objek dan konduksi panasnya, siswa mengungkap contoh objek yang bisa menghantarkan panas. Satu siswi menyebut pegangan wajan yang dipanaskan di kompor, dan sebagainya. Kemudian melakukan eksperimen lalu mendiskusikan mengapa beberapa benda dapat panas dengan cepat sedangkan yang lainnya tidak.

Baca Juga: Ciri dasar dan metode-metode pendidikan karakter

4. Pengkodean dan pengkonstruksian makna
Strategi terakhir dalam metode pembelajaran information processing adalah pengkodean, ini diberlakukan pada informasi yang dipahami sehingga informasi itu dapat dipertahankan dalam memori jangka panjang dan diambil lagi nanti jika dibutuhkan. Proses ini terjadi dalam situasi yang disebut sebagai memori kerja. Akan tetapi, kapasitas memori kerja terbatas.

Mempertahankan informasi dalam memori kerja adalah serupa dengan tindakan pemain sirkus yang memutar piring-piring di atas tongkat. Pemain sirkus harus memutar setiap piring secra bergantian sebelum kembali memutar piring pertama yang mulai lambat dan akan jatuh.

Ada dua metode untuk pengkodean isi pengetahuan yang terdiri dari konsep, prinsip, dan gagasan. Metode itu adalah:

a. Presentasi tambahan atau review materi
Riset pada tugas belajar verbal, fakta tambahan, konsep sains mengindikasikan bahw presentasi yang diberi jeda selama periode waktu tertentu hampir dua kali lipat lebih efektif daripada dua presentasi massal yang hanya diberi jeda selama beberapa jam.

Membaca untuk kedua kalianya atau review memberi kesempatan untuk mengambil informasi dari memori jangka panjang dan mengkodekan fakta atau perincian tambahan.

b. Model belajar generatif Witrock
Model ini berpendapat bahwa pemahaman dan pengertian adalah hasil dari dua macam relasi, yaitu relasi antarkonsep dan relasi antara pengetahuan dasar dan informasi baru. Pengajaran untuk melibatkan tidakan siswa untuk mengonstruksi dua tipe relasi tersebut.

Jadi, itulah pembahasan salah satu metode belajar yakni metode pembelajaran information processing. Di kesempatan lain mungkin akan disampaikan pembahasan metode belajar lainnya, tetapi information processing ini sangat penting untuk diterapkan dalam kegiatan belajar karena tidak hanya menilai hasil belajar melainkan menilai pemrosesan informasi yang di terima peserta didik.

Semoga penjelasan di atas bisa memberikan ilmu yang bermanfaat. Terimakasih telah berkunjung dan membaca artikelnya : )


Referensi Bacaan

Duraisy, Bahrur Rasyidi. 2009. Model-Model Pembelajaran (Empat Model Joyce and Weil). Jakarta:  Edutech Rosy Bahrur Rasyidi Duraisy Educational Tecnology.
Gredler, E. Margaret. 2013. Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana.
Malik, Imam. 2016. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Kalimedia.

3 komentar untuk "Metode Pembelajaran Information Processing"

  1. Pas banget, aku izin bookmark ya, buat baca-baca dijalan, nambah ilmu Dan Bermanfaat

    BalasHapus
  2. Cara belajar yang kayak gini yang penting sih karena lebih mengutamakan proses dan hasilnya nanti akan mengikuti. Pas ane belajar tentang psikologi pendidikan di semester awal2, sering banget metode yang kayak gini yang dibahas karena sangat disayangkan di Indonesia sendiri masih dituntut hanya untuk sekedar mengandalkan hafalan dan dituntut harus bisa, proses dari mendapatkan jawaban tersebut kurang diperhatikan.

    Semoga dengan adanya artikel ini banyak orang yang melek akan pentingnya suatu proses dalam pembelajaran.

    BalasHapus
  3. Ya bener banget, kebanyakan orang hanya melihat hasilnya saja tanpa melihat proses yang sudah di lakukan.

    BalasHapus