Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Definisi Kesehatan Mental dan Gangguan Mental


Definisi Kesehatan Mental dan Gangguan Mental

Dalam artikel kali ini akan di bahas mengenai Definisi kesehatan mental dan gangguan mental, banyak orang awam yang sering keliru mengartikan kedua hal ini, oleh karenanya perlu untuk mengetahui definisi yang sebenarnya dari kedua istilah ini sehingga tidak terjadi salah paham.
Selama ini banyak mitos dan asumsi mengenai kesehatan mental yang keliru dan masih diyakini oleh masyarakat Indonesia, diantaranya: gangguan mental merupakan herediter (diturunkan), gangguan mental tidak dapat disembuhkan, gangguan mental muncul secara tiba-tiba, gangguan mental dianggap sebagai aib bagi lingkungannya, seks menjadi penyebab munculnya gangguan mental, kesehatan mental dipandang sama dengan “ketenangan batin” yang maknanya tidak ada konflik, masalah, hidup tanpa ambisi, dan pasrah.




Kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan (well-being) seorang individu yang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.

Sedangkan gangguan mental terdiri dari berbagai masalah, dengan berbagai gejala. Namun, mereka umumnya dicirikan oleh beberapa kombinasi abnormal pada pikiran, emosi, perilaku dan hubungan dengan orang lain.

Gangguan mental disebabkan oleh banyak factor yang berinteraksi satu sama lain, diantaranya : pengalaman traumatis, faktor biologis, psikoedukasi, koping, psikososial, dan pemahaman atau keyakinan agama.

Definisi Kesehatan Mental

Definisi Kesehatan Mental dan Gangguan Mental

- Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan (well-being) seorang individu yang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.

- UU No. 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, didefinisikan sebagai kondisi dimana individu mampu untuk berkembang baik itu secara mental, fisik, spiritual, serta sosialnya sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dan dapat menangani tekanan-tekana dalam hidup, mampu melakukan pekerjaan secara produktif, serta dapat memberikan kontribusi untuk kelompok atau komunitasnya.

- Taylor dan Brown (1998) menyatakan, manusia yang memiliki kesehatan mental yang baik adalah manusia yang memiliki kemampuan menerima dirinya dan lingkungannya tanpa merasa kecewa dan mengeluh. Mereka dapat menerima sifatsifat yang ada pada dirinya yang mungkin berbeda dengan gambaran ideal dirinya tanpa merasa terbebani.

- Keyes (2002) menyatakan bahwa kesehatan mental memberi kontribusi peting bagi status kesehatan seseorang secara menyeluruh. Kesehatan mental bukan hanya tidak adanya penyakit mental tetapi lebih pada keadaan mental yang sejahtera. Sejalan dengan pendapat Keyes, Veit and Ware (1983) menyatakan bahwa keadaan mental yang sejahtera sebagai indikator kesehatan mental itu mencakup dua aspek.


Pertama, aspek terbebasnya individu dari tekanan psikologi (psychological distress) yang dicirikan dengan tingginya tingkat kecemasan, depresi, dan kehilangan kontrol. Kedua, terdapatnya kesejahteraan psikologi (psychology well-being) yang dicirikan dengan adanya perasaan positif acara umum, kondidi emosional dan kepuasan hidup.

- Pribadi yang normal atau bermental sehat menurut Kartono (1989) adalah pribadi yang menampilkan tingkah laku yang adekuat dan bisa diterima masyarakat pada umumnya, sikap hidupnya sesuai norma dan pola kelompok masyarakat, sehingga ada relasi interpersonal dan intersosial yang memuaskan.



Definisi Gangguan Mental

Definisi Kesehatan Mental dan Gangguan Mental

Menurut WHO, gangguan mental adalah gangguan yang terdiri dari berbagai masalah, dengan berbagai gejala. Namun, mereka umumnya dicirikan oleh beberapa kombinasi abnormal pada pikiran, emosi, perilaku dan hubungan dengan orang lain.

Contohnya: skizofrenia, depresi, cacat intelektual dan gangguan karena penyalahgunaan narkoba, gangguan afektif bipolar, demensia, dan gangguan perkembangan termasuk autisme.

Menurut konteks kesehatan jiwa, ada dua istilah untuk individu yang mengalami gangguan jiwa.

1. Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) : merupakan orang yang memiliki masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan/atau kualitas hidup sehingga memiliki resiko mengalami ganggua jiwa.

2. Orang dengan Gangguan Jiwa (ODJK) : orang yang memiliki gangguan baik dalam perilaku, pikiran, serta perasaannya yang kemudian termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan serta hambatan-hambatan bagi individu dalam melakukan aktivitasnya sebagai manusia yang seharusnya (normal).


Itulah pembahasan singkat mengenai Definisi kesehatan mental dan gangguan mental, semoga setelah membaca artikel ini anda sudah tidak salah lagi mengartikan dua istilah tersebut. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi anda dan jangan lupa baca artikel lainnya yang pastinya akan memberikan manfaat pula. Terima kasih : )



Referensi Bacaan

Dumilah Ayuningtyas, Misniarti, dan Marisa Rayhani. “Analisi Situasi Kesehatan Mental pada Masyarakat di Indonesia dan Strategi Penanggulangannya” Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Vol. 9, No. 1, 2018.
Drajat Zakiah, 1983. Kesehatan Mental. Jakarta : PT. Gunung Agung.

Posting Komentar untuk "Definisi Kesehatan Mental dan Gangguan Mental"