Fungsi Kesehatan Mental dalam Keluarga dan Sekolah
Keluarga merupakan unit sosial terkecil
yang memberikan fundasi primer bagi perkembangan anak, juga memberikan pengaruh
yang menentukan bagi pembentukan watak dan kepribadian anak, yaitu memberikan
stempel yang tidak bisa dihapuskan bagi kepribadian anak.
Maka baik-buruknya
keluarga ini memberikan dampak yang positif atau negatif pada pertumbuhan anak
menuju kepada kedewasaannya.
Kualitas rumah tangga atau kehidupan
keluarga, jelas memainkan peranan penting sekali dalam membentuk kepribadian
anak menuju pada keseimbangan batin dan kesehatan mental atau justru membuat
mental anak-anak yang masih muda jadi tidak waras.
Anak-anak yang dibesarkan dalam
lingkungan keluarga yang sedikit sekali atau tanpa mendapatkan supervisi atau
pengawasan dan latihan disiplin yang teratur, jelas tidak akan sanggup
menginternalisasikan dalam pribadi sendiri norma-norma hidup moral dan susila.
Bahkan banyak dari mereka menjadi kebal terhadap nilai kesusilaan (jadi a-susila
atau immoril), sebaliknya mereka menjadi lebih peka terhadap
pengaruh-pengaruh jahat dari luar. Sehingga untuk selama-lamanya anak-anak muda
dan orang dewasa macam itu tidak akan pernah mampu mengembangkan disiplin diri
dan pengendalian diri.
Sekolah adalah salah satu lembaga yang
mempunyai peranan penting terhadap perkembangan jiwa anak. Di karenakan di
sekolah terjadi interaksi antara sang anak dengan guru yang cukup intensif dan
berlangsung lama yakni selama masa sekolah sang anak.
Maka sekolah tidak hanya
berfungsi untuk mencerdaskan, melainkan juga membentuk watak dan kepribadian
anak.
Orang tua perlu memperhatikan keadaan
sekolah anaknya, karena apabila tidak sesuai dengan keadaan di rumah sekolah
dapat menjadi sumber stress bagi anak dan akan mengacaukan perkembangan
kepribadian yang telah disusun di rumah. Maka sekolah harus sadar akan peran
dan tugasnya.
Kesehatan mental dalam sekolah haruslah ditegakkan, untuk itu
fungsi guru memegang peranan yang sangat penting disamping faktor-faktor yang
lain. Dalam dunia pendidikan anak, peran orang tua dan sekolah tidaklah berdiri
sendiri-sendiri melainkan berpasangan.
Komunikasi antara orang tua dan guru
sangat penting.
Peran Kesehatan Mental dalam Keluarga dan Sekolah
Dalam keluarga
Berkaitan dengan peran keluarga, “Peran
ayah dalam keluarga sebagai pemimpin, bertanggung jawab dalam melindungi istri
dan anak-anaknya, serta memberi nafkah, material dan psikis seperti kasih
sayang dan kebahagiaan.“ (Elida, 2006; dalam Ifdill, 2018).
Beberapa fungsi keluarga menurut Geldard
dan Geldard, yaitu:
a. Keluarga adalah system sosial untuk
memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Adapun pemenuhan kebutuhan anggota
keluarga yang dirasa perlu untuk dipenuhi merupakan bentuk tanggung jawab atas
keluarga yang dibangunnya.
b. Keluarga menyediakan lingkungan yang
cocok bagi reproduksi dan pengasuhan anak-anak.
Hal ini dikarenakan anak tidak mampu
untuk mengasuh dirinya sendiri dan memenuhi kebutuhan hidup, tanpa bantuan
orang tuanya. Layaknya sebuah keluarga kebutuhan secara umum yang harus
dipenuhi antara lain yaitu: rasa aman, keselamatan dan pangan.
c. Keluarga memberikan kesempatan untuk
berinteraksi dan komunikasi yang lebih luas kepada masyarakat disekitarnya.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa
keluarga berperan penting dalam memberikan kontribusi sosial kepada masyarakat
yang lebih luas.
Bila dalam sebuah keluarga tidak dapat
mengaplikasikan atau melakukan peran-peran tersebut, keluarga akan mengalami
permasalahan dalam keluarga yang dapat merusak kekokohan keluarga yang dapat
berakibat munculnya kekerasan dalam rumah tangga.
Kondisi ini cenderung membawa
berbagai kompleksitas permasalahan kesehatan mentaldalam keluarga yang
berdampak pada perkembangan anak.
Baca Juga: Fungsi kesehatan mental di masyarakat
Dalam sekolah
Masalah kesehatan mental pada anak dan
remaja dapat mempengaruhi keberfungsian anak dan remaja terhadap domain-domain
penting dalam hidupnya saat ini dan dimasa yang mendatang, seperti misalnya
masalah ketidakberfungsian di sekolah atau dengan kata lain siswa tidak
mengaktualisasikan dirinya dilingkungan sekolah.
Adapun pengembangan kesehatan
mental dilingkungan sekolah dapat dilaksanakan melalui pemberian layanan
bimbingan dan konseling terhadap siswa asuh, misalnya pada layanan informasi,
layanan penguasaan konten, layanan bimbingan kelompok dan layanan konseling
individual.
Kesehatan mental menjadi hal yang sangat
penting dalam lingkungan sekolah dan keluarga. Hal ini dikarenakan bahwa dewasa
ini banyak ditemukan permasalahan terkait kesehatan mental yang dialami oleh
siswa seperti adanya stress akademik yang menimbulkan berbagai fenomena bahkan
adanya siswa bunuh diri akibat stress yang dialami tersebut.
Sehingga hal ini
perlu dikembangkan agar terciptanya suatu ketenangan batin secara psikologis
yang bermuara pada sehatnya individu secara mental.
Secara kausalitas, apabila secara
psikologis individu memiliki kesehatan mental yang baik, maka berpotensi
tercapainya aktualisasi diri individu dibidang pribadi, hubungan sosial,
perencanaan arah kariernya dan pekerjaannya. Peserta didik yang sehat secara
mental akan mampu untuk berprestasi disekolahnya dan mampu menentukan arah karirnya
sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.
Hal demikian menjadi acuan yang
penting dalam membangun pendidikan yang berkualitas melalui peserta didiknya
yang sehat secara mental dilingkungan keluarga dan sekolah yang sehat secara
mental sehingga adanya kedamaian dilingkungan keluarga, sekolah, dan umumnya
masyarakat.
Referensi Bacaan
Abdul Mujib dan
Jusuf Mudzakir. 2002. Nuansa
Psikologi Islam. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Weiten, W. & Lloyd, M.A. (1994).
Psychology Applied to Modern Life. California : Books/Cole Publishing Co.
Jadi kesehatan mental ini dibangun dirumah dan juga disekolah untuk membentuk diri. Nah kadang di sekolah latihan kesehatan mental yang sudah terbangun dirubah lagi tatanannya ketika sudah bertemu teman2nya
BalasHapusBetul sekali, keluarga sangat penting sekali sebagai faktor perkembangan kepribadian anak ya
BalasHapusBullyng itu bisa jadi salah satu penghambat kesehatan mental, sehingga harus benar benar diantisipasi
BalasHapusKesehatan mental berawal dari lingkungan keluarga yang kondusif, penuh cinta, perhatian dan kasih sayang
BalasHapusSemoga kita semua tumbuh menjadi pribadi yang baik dan sehat ya
Setuju ini penting banget membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dalam keluarga dan di lingkungan sekolah. Penanganan kasus bullying dan pelecehan yang marak biar gak berfokus menekan pihak korban melulu. Jangan ada lagi kasus mental illness di muka bumi ini. KIta harus lebih empati sama orang lain.
BalasHapusKesehatan mental pertama2 di bangun melalui rumah.baru di sekolah bener sekali,terima kasih infonya ya kak.
BalasHapusKesehatan mental anak zaman sekarang harus benar-benar difokuskan orang tua. Secara, anak-anak sekarang lebih banyak dibesarkan oleh orang tua yg bekerja yg sudah pasti membawa stres sendiri dengan dunia kerjanya. Dalam keluarga saya berusaha untuk tetap waras, menyempatkan untuk meningkatkan kualitas kebersamaan, dan tentunya tidak lupa piknik alias jalan-jalan, meski cuma ke taman kota. Pokoknya harus hepi anak-anak tuh ya mba.
BalasHapusKesehatan mental di sekolah yang sepertinya terlewat yah? Guru dengan alasan banyak murid, jadi tidak bias memperhatikan murid satu per satu. Ya sudah, murid survive saja sendiri. Pe-Er untuk ortu nih supaya menguatkan anak-anaknya...
BalasHapusSemoga Guru BP diubah dalemannya menjadi dokter psikologi anak, Biar memang bisa memecahkan masalah
BalasHapusPenting banget agar sekeluarga sehat secara fisik dan mental. Gak cuma anak-anak aja ya kan Mbak Riska... orang dewasa juga. Anak-anak perlu dipeluk minimal sekali dalam sehari agar jiwanya merasa nyaman dan terayomi, pasangan pun demikian agar kehidupan rumah tangga selalu bahagia.
BalasHapusSayangnya di lingkungan sekolah, bimbingan konseling jadi ruang yang angker. Kesannya kalo kesitu pasti siswa yang badung dan kena kasus.
BalasHapusKesehatan mental seharusnya dimulai dari orangtuanya ...sebagai pengajar sy bnyk melihat ketika anak didik dapat hukuman atau nilai jelek eeh orang tuang datang dan tidak terima lalu marah2 ..pdhal anak nya biasa aja..jadi sptinya hrs sehat dulu itu para orang tua supaya bisa menjadi contoh yg baik bagi anaknya hehe
BalasHapusBersyukur sekarang banyak yang aware soal kesehatan mental, walaupun masih banyak juga yg abai.
BalasHapusSoal kesehatan mental di sekolah, jadi inget guru BP di sekolah dulu gak ada yg background-nya psikologi atau konseling. Guru mata pelajaran merangkap guru BP. Emang SDM-nya yg nggak ada, sih. :(
Sepanjang yang saya tahu, keluarga malah menjadi pemicu trauma utama. Mungkin karena nyata dan dihadapi sehari-hari, dan tidak diketahui orangtua, ya. Sesi healing innerchild di sini, selalu laris manis dan penuh air mata.
BalasHapuskesehatan mental yg baik akan membuat hidup seseorang teratur dan terukur. Kesehatan mental ini sering dianggap tidak serius padahal sangat penting.
BalasHapusDari keluarga bangsa ini bermula
BalasHapusKeluarga baik, bangsa menjadi baik
Setuju banget jika kesehatan mental mesti dimulai dari rumah, krn dari rumah dapat membentuk pribadi keluarga, terutama anak2.
BalasHapusDari Artikel ini, terbesit di benak saya mengenai anak-anak yang sering mendapat perlakuan tidak baik dari temannya. Karena mentalnya pasti drop dan berpengaruh hingga dewasa
BalasHapusMenjaga kesehatan mental anak di dalam keluarga agaknya lebih mudah daripada di sekolah. Satu kasus yang kerap terjadi di sekolah itu adalah perundungan, jadinya mesti hati-hati memilih sekolah dan menjalin komunikasi intensif dengan anak agar dia mau cerita kalau terjadi apa-apa di sekolah
BalasHapusSetuju Mbak. Menjaga agar anak tetap dalam keadaan sehat mental menjadi tanggung jawab kita semua, terutama orang tua langung, karena hal itu akan berpengaruh ke masa tua mereka juga.
BalasHapusSemoga anak-anak kita selalu terjaga ya Mbak.