Pencegahan dan Penanganan Gangguan Perasaan
Ilustrasi (pexels.com) |
Penanganan Gangguan Perasaaan
Setelah di artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai pengertian dari gangguan perasaan, macam-macam gangguan perasaan dan genjala serta penyebab dari gangguan perasaan.
Jika anda belum membaca artikel-artikel sebelumnya, silahkan baca terlebih dahulu supaya tidak bingung karena pembahasannya saling berkaitan.
Baca Juga:
- Gangguan Suasana Perasaan atau Gangguan Mood
- Macam-Macam Gangguan Perasaan
- Gejala dan Tanda Gangguan Perasaan
Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai Pecegahan dan Penanganan Gangguan Perasaan.
Gangguan perasaan dapat ditangani dengan perubahan pola hidup,
terapi psikologi, dan dengan pengobatan (obat antiretroviral/ARV). Dilarang
keras mengobati diri sendiri dengan alkhohol, merokok yang berlebihan dan
narkoba, karena zat yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan gejala
depresi dan menimbulkan masalah lain.
Berikut beberapa cara penanganan perasaan:
1. Perubahan pola hidup
- Berolahraga
Orang yang menderita gangguan perasaan mengalami stress, kecemasan,
galau, kebingungan dan kegelisahan yang berlarut – larut. Hal ini disebabkan
oleh pikiran dan perasaan yang negatif. Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk menghasilkan pikiran dan perasaan positif yang dapat menghalangi
munculnya mood negatif adalah dengan berolahraga.
- Mengatur pola makan
Ilustrasi (pexels.com) |
Simptom depresi dapat diperparah oleh ketidakseimbangan nutrisi di
dalam tubuh, yaitu:
Konsumsi kafein secara berkala, Konsumsi sukrosa (gula), Kekurangan biotin, asam folat, vitamin B, C, kalsium, magnesium
atau kelebihan magnesium dan tembaga,
Ketidakseimbangan asam amino, Alergi makanan.
- Berdoa
Beberapa orang mempunyai kecenderungan untuk berpaling dari agama
dalam memperoleh kekuatan dan hiburan. Dengan berdoa seseorang melakukan dan
mengucap rasa syukur kepada Tuhan YME.
Memiliki keberanian untuk berubah Penderita depresi harus memiliki
keberanian untuk melewati kegelapan menuju terang, keberanian untuk berubah.
- Rekreasi
Berjalan-jalan di tempat yang asri, menyejukkan agar tubuh dan
pikiran menjadi lebih rileks dan nyaman. Selain itu, melakukan aktivitas yang
menjadi minat sebelumnya seperti, membaca buku, memasak, memancing dll yang
bisa membuat penderita menjadi rileks dan nyaman.
2. Terapi psikologi
Selanjutnya, dalam upaya penanganan gangguan perasaan adalah dengan berkonsultasi kepada ahlinya yakni psikiater atau psikolog guna diberikan suatu terapi yang dapat mengatasi masalah yang dialami. Berikut beberapa terapi yang dapat dilakukan:
Terapi Interpersonal : Bantuan psikoterapi bisa dilakukan oleh
psikolog dalam jangka pendek yang berfokus kepada hubungan Psikologi antara
orang-orang dengan perkembangan symptom gangguan kejiwaan.
Konseling kelompok dan dukungan sosial : Mengunjungi tempat layanan
bimbingan konseling. Pelaksaan wawancara konseling yang dilakukan antara
seorang konselor professional dengan beberapa pasien sekaligus dalam kelompok
kecil.
Ilustrasi (pexels.com) |
Terapi humor: Para ahli medis yang menolong pasien untuk mempertahankan
sikap mental yang positif dengan membuat pasien tertawa. Respons psikologis
dari tertawa termasuk dapat meningkatkan pernafasan, sirkulasi, sekresi
hormone, enzim pencernaan, dan peningkatan tekanan darah.
Terapi Kognitif (CBT) : Pendekatan CBT memusatkan perhatian pada
proses berpikir klien yang berhubungan dengan kesulitan emosional dan psikologi
klien.
Pendekatan ini akan berupaya membantu klien mengubah pikiran-pikiran
atau pernyataan diri negatif dan keyakinan-keyakinan pasien yang tidak rasional.
Fokus dalam teori ini adalah mengganti cara-cara berfikir yang tidak logis
menjadi logis.
3. Pengobatan
Ilustrasi (pexels.com) |
Berkonsultasi kepada dokter kejiwaan/psikiater. Beberapa obat
antidepresan yaitu: lithium, MAOIs, Tricyclics. Beberapa psikiater meresepkan
perangsang jiwa (psychostimulant), obat yang dipakai untuk mengobati gangguan
deficit perhatian (attention deficit disorder)
Pencegahan Gangguan Perasaan
Beberapa cara mencegah gangguan perasaan agar tidak terjadi atau
tidak datang kembali adalah sebagai berikut:
- Bersikap realistis terhadap apa yang kita harapkan dan apa yang bisa kita lakukan.
- Tidak menyalahkan diri sendiri atau orang lain saat kita melakukan suatu kesalahan atau mengalami kegagalan.
- Tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain ataupun kehidupan orang lain.
- Pikirkan untuk menyimpan keputusan besarsampai sembuh dari depresi, seperti menikah, bercerai, tentang pekerjaan atau sekolah.
Ilustrasi (pexels.com) |
- Dukungan keluarga, social dengan mengatakan jika kita mengalami masalah atau sedang mengalami depresi.
- Rutin lakukan olahraga dan kegiatan outdoor.
- Tidak terlalu menyesali suatu kejadian, bersikap tenang dan tidak mudah marah.
- Bangunlah harga diri dan mencoba bersikap dan berpikir positif
- Tidak menyendiri, menjauhi diri dari pergaulan, lebih bersosialisasi, melakukan aktivitas dengan lingkungan sekitar
- Lebih religious, mendekatkan diri kepada Tuhan.
Demikian pembahasan mengenai pencegahan dan penanganan gangguan perasaan, jika anda mengalami gangguan perasaan yang relatif ringan mungkin anda dapat menerapkan penanganan pada nomor 1 yakni perubahan pola hidup.
Tetapi jika anda merasa permasalahan mengenai gangguan perasaan yang dialami sudah sangat berat maka segeralah menghubungi ahlinya, baik psikolog, psikiater ataupun dokter. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda.
Terimakasih informasinya, semoga bermanfaat
BalasHapussama-sama
BalasHapus