Metode Pembelajaran Interaksi Sosial (Social Interaction)
Metode Pembelajaran Interaksi Sosial (Social Interaction)
Yang di maksud
dengan model pembelajaran adalah sebuah kesatuan yang meliputi cara, upaya atau langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran.
Menurut Supriyono Koes H (2003), model pembelajaran
merupakan sebuah rencana atau pola yang mengorganisasikan pembelajaran dalam
kelas dan menunjukan penggunaan materi pembelajaran.
Metode pembelajaran interaksi sosial (social
interaction) menekankan pada hubungan personal dan sosial kemasyarakatan diantara peserta didik. Karena pada dasarnya
pendidikan adalah untuk mempersiapkan warga negara yang akan mengembangkan
tingkah laku demokratis yang terpadu, baik dalam tataran pribadi maupun sosial serta meningkatkan taraf kehidupan yang berbasis demokrasi sosial yang produktif.
Model tersebut terfokus pada peningkatan kemampuan
peserta didik untuk berhubungan dengan orang lain, terlibat dalam proses-proses
demokratis dan bekerja secara produktif dalam masyarakat. Yang menjadi
dasar atau landasan dari metode pembelajaran interaksi sosial ini ialah teori belajar Gestalt (Field-theory).
Metode
pembelajaran interaksi sosial menitik beratkan pada hubungan yang harmonis pada individu dan
masyarakat (learning to life together).
Pada tahun 1912,
Max Wertheimer bersama W. Kohler dan Kurt Koffka merintis teori pembelajaran Gestalt. Mereka
mengadakan eksperimen mengenai pengamatan visual dengan fenomena fisik.
Percobaannya dilakukan dengan cara memproyeksikan titik-titik cahaya (keseluruhan lebih penting dari pada sebagian).
Pokok pandangan Gestalt adalah obyek atau peristiwa tertentu
akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang
terorganisasikan. Makna suatu obyek atau peristiwa adalah terletak pada keseluruhan bentuk (Gestalt) dan bukan
bagian-bagianya.
Dalam proses pembelajaran tentu akan menjadi lebih bermakna jika materi-materi yang diberikan dalam kegiatan belajar di sampaikan secara utuh bukan hanya bagian-bagian saja.
Baca Juga: Metode pembelajaran behavioral
Aplikasi dari teori Gestalt dalam pembelajaran antara lain sebagi berikut
:
1) Pengalaman Insight
Menurut teori
Gestalt ini, dalam proses pembelajaran hendaknya peserta didik harus mempunyai kemampuan atau keahlian mengenai insight (wawasan) yaitu suatu kemampuan mengenai keterkaitan yang memiliki makna antar unsur-unsur dalam sebuah objek. Guru
hendaknya mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dengan
insight.
2) Pembelajaran yang Bermakna
Pembelajaran
yang memiliki makna mengenai unsur-unsur yang
mempunyani
keterkaitan dalam suatu objek dapat menunjang proses pembentukan pemahaman dalam kegiatan pembelajaran oleh peserta didik. Konten atau materi yang dipelajari
peserta didik hendaknya memiliki makna yang jelas baik bagi kehidupannya di
masa sekarang
ataupun di masa yang akan datang.
3) Perilaku Bertujuan
Perilaku terarah pada tujuan. Perilaku di samping ada kaitannya dengan teori SR-bond,
juga terkait erat dengan tujuan yang hendak dicapai. Pembelajaran terjadi
karena peserta didik memiliki harapan tertentu. Oleh sebab itu, pembelajaran
akan berhasil bila peserta didik mengetahui tujuan yang akan dicapai.
4) Prinsip ruang hidup (life space)
Prinsip ini dikembangkan oleh Kurt Lewin (teori medan field theory).
Prinsipini menyatakan bahwa perilaku peserta didik terkait dengan lingkungan
atau medan tempat ia berada. Materi yang disampaikan hendaknya memiliki kaitan
dengan situasi lingkungan tempat peserta didik berada.
Baca Juga: Metode pembelajaran information processing
Bentuk strategi dari pembelajaran
interaksi sosial menurut Joyce and weil
antara lain sebagai berikut:
a. Kerja Kelompok; bertujuan sebagai salah
satu upaya untuk mengembangkan
keterampilan atau kemampuan dalam berperan serta
dalam proses kehidupan bermasyarakat
dengan cara melakukan pengembangan dalam hubungan interpersonal dan discovery skill dalam bidang
akademik.
b. Pertemuan Kelas; bertujuan untuk
mengembangkan pemahaman mengenai diri sendiri dan rasa tanggung jawab baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap kelompok.
c. Pemecaan Masalah Sosial atau Inquiry Social; bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah-masalah sosial dengan cara berpikir logis.
d. Model Laboratorium; bertujuan untuk mengembangkan kesadaran pribadi dan keluwesan dalam
kelompok.
e. Bermain Peran; bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan nilai-nilai sosial dan pribadi melalui situasi tiruan.
f. Simulasi Sosial; bertujuan untuk
membantu peserta didik mengalami berbagai kenyataan sosial serta menguji reaksi mereka.
Dan itulah
pembahasan singkat mengenai metode pembelajaran interaksi sosial (Social
interaction). Tentu tak bisa dipungkiri jika manusia memiliki
ketergantungan pada orang lain, maka sangat perlulah menjalin hubungan interaksi
sosial yang baik dengan lingkungan masyarakat atau lingkup kecil di sekitaran
kita; salah satunya adalah dalam kelas. Maka pembelajaran interaksi sosial ini
memang sangat penting untuk di terapkan dalam kegiatan belajar. Sekian dan
Terimakasih.
Referensi Bacaan
Duraisy, Bahrur Rasyidi. 2009. Model-Model
Pembelajaran (Empat Model Joyce and Weil). Jakarta: Edutech Rosy Bahrur
Rasyidi Duraisy Educational Tecnology.
Gredler, E. Margaret. 2013. Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Kencana.
Malik, Imam. 2016. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Kalimedia.
Mungkin bisa menerapkan model pembelajaran sosial interaksi ini.
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusMetode pembelajaran seperti itu sudah di implementasi kan saat saya di pesantren
BalasHapusSudah bagus berarti, semoga terus berlanjut.
Hapus