Faktor-Faktor Yang Dapat Menyebabkan Kesulitan Belajar
Belajar adalah kegiatan yang mau tidak mau harus
dilakukan oleh seseorang, baik itu belajar berbicara atau berkomunikasi,
belajar membaca, belajar menulis, dan banyak lagi aspek-aspek yang perlu
dipelajari oleh seseorang. Semua orang membutuhkan belajar untuk mengetahui
atau agar dapat memahami sesuatu, tetapi terkadang ada orang yang mengalami
kesulitan dalam hal belajar tersebut yang tentunya akan menghambat perkembangan
dirinya dalam mengetahui atau memahami sesuatu.
Salah satu pertanyaan utama yang dikemukakan orangtua
ketika mereka diberitahu bahwa anaknya menderita kesulitan belajar adalah:
“Mengapa hal ini dapat terjadi? Di manakah letak kesalahan yang telah kami lakukan?”
Para ahli kesehatan jiwa menekankan bahwa hingga saat
ini masih belum ada seorang pun yang mengetahui secara pasti sebab musabab dari
kesulitan belajar. Oleh karena itu, mereka belum sanggup membantu para orangtua
untuk menemukan penyebab pasti dari gangguan ini serta melakukan tindakan
pencegahan. Terlalu banyak kemungkinan yang diduga menjadi penyebab dari
keterlambatan belajar.
Sesungguhnya, jika direnungkan lebih mendalam, lebih
penting bagi keluarga penderita untuk menemukan cara penyembuhan yang tepat.
Namun, para ahli tetap perlu mempelajari penyebabnya, sebagai bagian dari upaya
mereka guna menemukan cara untuk mengatasi gangguan belajar ini.
Baca Juga: Cara yang Dapat Dilakukan untuk Menangani Kesulitan Belajar
Sebagian ahli pernah mengemukakan bahwa gangguan
belajar disebabkan oleh gangguan saraf. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh “National
Institute of Mental Health” telah membantu kita untuk menyadari bahwa
penyebab dari kesulitan belajar ini sangat kompleks dan luas. Bukti paling
mutakhir memperlihatkan bahwa sebagian besar keterlambatan belajar tidak hanya
berkaitan dengan bagian otak tertentu saja, tetapi karena kesulitan dalam
menyalurkan berbagai informasi yang datang dari berbagai bagian otak secara
bersamaan.
Dewasa ini, teori yang paling banyak penganutnya
menyatakan bahwa kesulitan belajar itu disebabkan oleh kerusakan susunan dan
fungsi otak. Dalam kasus-kasus tertentu, sebagian para ahli mempercayai bahwa
kerusakan tersebut dialami sebelum anak itu dilahirkan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Otak
Dengan menggunakan hewan sebagai objek penelitian, para
ilmuwan di National Institute of Mental Health serta fasilitas
riset lainnya berusaha melacak faktor-faktor apa saja yang mungkin memengaruhi
perkembangan otak. Dengan mempelajari proses perkembangan otak normal, ilmuwan
akan lebih mudah mengetahui ketidakwajaran yang mungkin terjadi.
Beberapa studi
yang dilakukan bertujuan untuk menguji bagaimana gen, obat-obatan terlarang,
dan racun dapat mempengaruhi perkembangan otak. Berikut faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan otak:
Faktor genetik
Fakta yang memperlihatkan bahwa keterlambatan belajar
cenderung terjadi pada anggota keluarga tertentu, mendorong para ahli untuk
mencoba mengaitkan keterlambatan belajar dengan faktor genetik. Sebagai contoh,
anak-anak yang memiliki kelemahan dalam membaca atau kesulitan dalam memadukan
berbagai bunyi bahasa dan kata menjadi kesatuan makna, kebanyakan memiliki
orangtua yang juga memiliki masalah serupa.
Meskipun demikian, kesulitan
belajar yang dialami orang tua berbeda dengan anaknya. Orangtua yang menderita
kelemahan dalam menulis kemungkinan memiliki anak yang mengalami kesulitan
dalam mengekspresikan gagasan atau idenya dengan bahasa baik dan benar. Inilah
alasan mengapa kesulitan belajar tampaknya tidak diturunkan secara langsung.
Apa yang mungkin diturunkan adalah disfungsi otak yang dapat mengarah pada
kesulitan belajar.
Beberapa wujud kesulitan belajar juga dipengaruhi oleh
lingkungan keluarga. Sebagai contoh, orangtua yang mengalami kesulitan
berbahasa barangkali akan berbicara lebih sedikit pada anaknya atau bahasa yang
digunakan orangtua kepada anaknya tidak benar. Dalam kasusu ini, sang anak
telah memiliki teladan yang salah dalam hal berbahasa dengan benar. Itulah
sebabnya anak tampak mengalami kesulitan berbahasa.
Tembakau,
alkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang
Obat-obatan yang dikonsumsi seorang ibu dapat memberi
dampak langsung pada janin yang dikandungnya. Penelitian memperlihatkan bahwa
seorang ibu yang merokok, mengonsumsi alkohol, atau obat-obatan terlarang
selama kehamilannya akan memberikan pengaruh buruk pada bayi yang dikandungnya.
Para ahli mengemukakan bahwa seorang ibu yang merokok
selama kehamilannya kemungkinan besar akan melahirkan bayi dengan berat dan
ukuran yang lebih kecil. Ini penting sekali diperhatikan, karena bayi yang
terlahir dengan berat badan kurang dari 5 pon, sangat rentan terhadap berbagai
penyakit, termasuk gangguan atau kesulitan dalam belajar.
Mengonsmsi alkohol
selama masa kehamilan dapat memengaruhi perkembangan anak dan menimbulkan
masalah dalam proses belajar, perhatian, mengingat, atau memecahkan masalah.
Obat-obatan terlarang seperti kokain, khususnya yang dihisap, kemungkinan besar
dapat menyebabkan efek negatif terhadap perkembangan sel reseptor otak.
Bagian
sel otak ini membantu menyampaikan sinyal yang datang dari kulit, mata, dan
telinga serta membantu mengatur respon fisik terhadap lingkungan. Karena anak
dengan kesulitan belajar biasanya kesulitan untuk memahami bunyi-bunyi bahasa
dan huruf-huruf, para peneliti meyakini bahwa kesulitan belajar dan ADHD (attention
deficit hyperactivity disorder), kemungkinan berkaitan dengan sel reseptor
yang rusak ini. Penelitian terkini memverifikasi adanya pengaruh obat-obatan
terlarang terhadap kerusakan sel reseptor.
Masalah selama kehamilan dan kelahiran
Kemungkinan yang menjadi penyebab lain dari kesulitan
belajar adalah menyangkut komplikasi selama kehamilan. Dalam beberapa kasus,
sistem kekebalan tubuh seorang ibu bereaksi terhadap janin dan menyerangnya
seolah-olah ia adalah infeksi penyakit yang menyerang sang ibu.
Fenomena
seperti ini bisa saja menyebabkan sel-sel otak yang baru berada pada posisi
atau bagian yang salah dalam otak. Selain itu, selama proses kelahiran, tali
pusar mengalami pembelitan sehingga menghambat aliran oksigen ke janin. Hal ini
dapat menyebabkan kelemahan fungsi otak dan learning disorder.
Racun di lingkungan sekitar anak-anak
Selama setahun setelah sang bayi dilahirkan, sel-sel
otak baru dan jaringan saraf masih terus berkembang. Sel-sel ini juga rentan
terhadap kerusakan. Para peneliti juga meneliti racun-racun yang terdapat di
sekitar anak-anak, dimana racun ini berpotensi menyebabkan kesulitan belajar
dan merusak pertumbuhan serta fungsi otak dari anak.
Penelitian terhadap binatang, yang disponsori oleh
lembaga kesehatan nasional, menunjukkan adanya hubungan antara timah hitam dan
kesulitan belajar. Tikus yang terkontaminasi oleh timah hitam, mengalami perubahan
pada gelombang otaknya, sehingga memperlambat kemampuan otaknya. Masalah ini
berlangsung selama beberapa minggu dan berakhir ketika tikus itu tidak lagi
terkontaminasi timah hitam.
Referensi Buku:
Wood, Derek, dkk. 2007. Kiat mengatasi gangguan belajar. Terjemahan oleh Ivan Taniputera dan Ernestina Vena. Jogjakarta: KATAHATI
Irham, Muhammad dan Novan Ardy. 2014. Psikologi pendidikan: Teori dan aplikasi dalam proses pembelajaran. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA
Posting Komentar untuk "Faktor-Faktor Yang Dapat Menyebabkan Kesulitan Belajar"