Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara yang Dapat Dilakukan untuk Menangani Kesulitan Belajar



Kesulitan belajar merupakan hal yang sangat meresahkan baik untuk orang yang mengalaminya ataupun orang yang berada disekelilingnya seperti keluarga, tetapi semua masalah tentu ada solusinya begitupun dengan masalah kesulitan belajar, memang untuk menyembuhkan kesulitan belajar secara menyeluruh mungkin belum bisa. 

Tetapi jika ditangani dengan benar dan dilakukan terapi atau bimbingan dari orangtua ataupun guru lambat laun masalah kesulitan belajar tersebut akan berkurang dan mereka yang mengalami kesulitan belajar mungkin akan sama dengan mereka yang tidak memiliki masalah dalam hal belajar.

Baca Juga: Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kesulitan Belajar

Berikut akan dijelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani kesulitan belajar dengan baik dan benar:

Mengenali kesulitan belajar sejak dini



Ada pendapat mengatakan bahwa orangtua adalah orang pertama yang selalu menyadari keterlambatan perkembangan yang daialami anaknya di awal masa pertumbuhan. Sementara itu, dokter lebih banyak menemukan permasalahan secara fisik, seperti tanda-tanda kerusakan saraf minor otak. 

Namun, fakta yang terjadi dilapangan memperlihatkan bahwa guru di kelaslah yang sebenarnya pertama kali menemukan kesulitan belajar yang dialami murud-muridnya dalam hal membaca, menulis, atau menghitung. Karena tugas-tugas sekolah semakin sulit dan rumit, maka anak-anak yang menderita kesulitan belajar akan mengalami kesulitan menerima pelajaran.

Apa yang harus dilakukan orangtua, dokter dan guru bila tahapan awal perkembangan anak tampak terganggu pada usia dini. Jika tahapan perkembangan yang seharusnya dicapai telah tertunda cukup lama dan dari garis keturunan keluarga memiliki sejarah orang-orang yang mengalami kesulitan belajar pula, maka anak itu harus sesegera mungkin menerima pertolongan. Pendidik dan dokter yang merawat anak itu dapat menyarankan mengenai tempat pendidikan serta perawatan yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Melakukan diagnosis

Secara harfiah, kesulitan belajar didefinisikan sebagai rendahnya kepandaian yang dimiliki seseorang dibandingkan dengan kemampuan yang seharusnya dicapainya pada usia tersebut. Kesulitan belajar secara informal dapat dikenali dari keterlambatan dalam perkembangan kemampuan seorang anak. Keterlambatan selama 2 tahun awal dipandang sebagai sesuatu yang penting. 

Jadi, seorang anak tidak selalu dicurigai menderita kesulitan belajar, kecuali bila ada keterlambatan perkembangan selama lebih dari 2 tahun. Meskipun demikian, diagnosis yang sebenarnya terhadap kesulitan belajar dilakukan dengan metode uji standar yang membandingkan tingkatan kemampuan seorang anak terhadap anak lainnya yang dianggap normal.

ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) didiagnosis dengan jalan mengamati kebiasaan sehari-hari, seperti rasa gelisah berlebihan, sering kehilangan sesuatu, gemar menyela pembicaraan orang lain, dan terlalu banyak bicara. 

Gejala-gejala lainnya juga meliputi ketidaksanggupan untuk tetap duduk tenang, mengerjakan tugas, atau menunggu antrian. Diagnosis ADHD dilakukan hanya pada saat anak menunjukkan kebiasaan yang hiperaktif melebihi anak-anak lain seusianya.

Memberikan pendidikan yang tepat



Meski melakukan diagnosis itu penting, tetapi menemukan cara untuk mengatasi permasalahan jauh lebih penting, karena gangguan belajar dapat menimbulkan dampak negatif dalam berbagai hal. Bantuan yang diperlukan dapat berupa pendidikan, kesehatan, kejiwaan, dan praktik.

Dalam beberapa hal, anak-anak dengan kesulitan belajar ini tidaklah berbeda dengan anak normal lainnya. Mereka makan, berolahraga, dan bermain bersama. Tetapi, karena anak-anak penderita kesulitan belajar membutuhkan metode belajar tersendiri, maka banyak sekolah menyediakan program khusus bagi mereka. 

Sekolah semacam itu menyediakan program pendidikan seperti kelas sehari penuh atau kelas khusus yang dihadiri para siswa beberapa jam setiap minggunya. Sebagian orangtua mempekerjakan pembimbing khusus guna membantu anaknya sepulang dari sekolah. Jika permasalahan anaknya lebih sulit diatasi, para orangtua akan memilih menempatakan anaknya disekolah khusus bagi penderita kesulitan belajar.

Memberi obat-obatan

Selama hampir enam dekade, banyak anak yang menderita gangguan pemusatan perhatian memperoleh manfaat dari terapi obat-obatan. Tiga macam obat-obatan, yakni Ritalin (methylphenidate), Dexedrine (dextroamphetamine), dan Cylert (pemoline), telah sukses dipergunakan. Meskipun demikian, obat-obatan ini merupakan stimulan dengan kategori yang sama dengan obat diet. 

Obat-obatan ini jarang sekali membuat seorang anak merasa tinggi atau gelisah, melainkan dalam waktu tertentu dapat meningkatkan kemampuan sang anak untuk memusatkan perhatiannya. Obat-obatan ini juga membantu sang anak mengendalikan dorongan hati mereka yang meledak-ledak serta perilaku hiperaktif mereka.



Referensi Buku: 

Wood, Derek, dkk. 2007. Kiat mengatasi gangguan belajar. Terjemahan oleh Ivan Taniputera dan Ernestina Vena. Jogjakarta: KATAHATI

Irham, Muhammad dan Novan Ardy. 2014. Psikologi pendidikan: Teori dan aplikasi dalam proses pembelajaran. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA

Posting Komentar untuk "Cara yang Dapat Dilakukan untuk Menangani Kesulitan Belajar"