Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep-Konsep Utama Teori Gestalt

Initentangpsikologi.com - Terapi Gestalt dikembangkan oleh Frederick Perls, terapi Gestalt adalah bentuk terapi eksistensial yang berpijak pada premis bahwa individu-individu harus menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi jika mereka mengharap kematangan. 

Konsep-Konsep Utama Teori Gestalt
Ilustrasi (pexels.com/@mart-production)

Karena teori Gestalt bekerja terutama di atas prinsip kesadaran, maka terapi ini berfokus pada “apa “ dan “ bagaimana”-nya tingkah laku dan pengalaman saat ini pada diri klien dan dengan memadukan atau mengintegrasikan bagian-bagian kepribadian yang terpecah dan tidak diketahui.

Asumsi dasar terapi Gestalt adalah bahwa individu-individu mampu menangani sendiri masalah-masalah hidupnya secara efektif. Tugas utama terapis adalah membantu klien agar mengalami sepenuhnya keberadaannya di sini sekarang dengan menyadarkan klien atas tindakannya mencegah diri sendiri merasakan dan mengalami saat-saat sekarang.

Oleh karena itu terapi Gestalt pada dasarnya non-interpretatif dan sedapat mungkin klien menyelenggarakan terapi sendiri. Mereka membuat penafsiran-penafsirannya sendiri, menciptakan pernyataan-pernyataannya sendiri, dan menemukan makna-maknanya sendiri.

Akhirnya, klien didorong untuk langsung mengalami perjuangan di sini dan sekarang terhadap urusan yang tidak selesai di masa lampau. Dengan mengalami konflik-konflik, meskipun hanya membicarakannya, klien lambat laun bisa memperluas kesadarannya.

Baca Juga: Konsep Psikoterapi Eksistensial Humanistik

Pandangan Gestalt Tentang Sifat Manusia

Fritz Perls menggunakan terapi Gestalt secara paternalistik. Klien harus tumbuh dan berdiri di atas kedua kakinya, dan mempersoalkan masalah hidupnya sendiri (Perls,1969). Gaya melakukan terapinya meliputi dua agenda personal: memindahkan klien dari dukungan atau pengaruh lingkungan pada dukungan atau pengaruh dirinya sendiri dan memadukan kembali bagian-bagian kepribadian yang diingkari.

Jelasnya, cara kerja Perls, terapi Gestalt secara kontemporer menekankan dialog antara klien dan ahli terapi. Pandangan Gestalt pada perangai manusia berdasarkan filosofi eksistensial, fenomenologi, dan teori lapangan.

Tujuan terapi bukan pada analisis tetapi pada kesadaran dan hubungan dengan lingkungan. Di mana lingkungan terdiri dari dunia eksternal dan internal. Asumsi dasar terapi Gestalt yakni bahwa individu memiliki kapasitas untuk “mengatur diri” dalam lingkungannya ketika menyadari apa yang terjadi dalam lingkungannya.

Beberapa Prinsip Teori Gestalt

Terdapat beberapa prinsip yang mendasari teori Gestalt meliputi: holisme, teori lapangan, proses formasi figur, aturan organismis diri. Holisme, menurut Latner (1986) merupakan salah satu prinsip pokok terapi Gestalt, semua perangai dipandang sebagai satu kesatuan dan seluruhnya koheren, dan semua berbeda dari setiap bagiannya.

Teori Lapangan, terapi Gestalt berdasarkan teori lapangan yang berdasarkan pada prinsip bahwa organisme harus dilihat dalam lingkungannya sendiri, atau dalam konteksnya, sebagai bagian lapangan yang berubah-rubah secara konstan. Terapi Gestalt berprinsip bahwa segala sesuatu itu saling berhubungan, saling berkaitan dan ada dalam proses.

Proses Formasi Figur, proses formasi figur menggambarkan bagaimana individu mengorganisir lingkungannya dari waktu ke waktu. Dalam terapi Gestalt lapangan yang tidak berbeda di sebut sebagai background, dan munculnya fokus perhatian (Latner,1986).

Keadaan sekarang merupakan masa yang paling penting dalam terapi Gestalt. Salah satu kontribusi utama pendekatan Gestalt adalah penekanannya pada pembelajaran untuk mengapresiasi dan pengalaman di saat sekarang.

E. Polster dan Polster (1973) mengembangkan tesis bahwa “kekuatan adalah keadaan yang ada saat ini”. Banyak orang menghabiskan energinya untuk menangisi kesalahan masa lalunya. Untuk membantu klien menjalin hubungan dengan keadaan saat sekarang, pelaksana terapi Gestalt terfokus pada beberapa pertanyaan “apa” dan “bagaimana”.

Baca Juga: Konsep Terapi Psikoanalisis

Tujuan Terapi Gestalt

Tujuan dasar terapi Gestalt adalah untuk memperoleh kesadaran. Kesadaran itu meliputi pengetahuan tentang lingkungan, pengetahuan tentang pribadi seseorang, menerima seseorang, dan mampu menjalin hubungan. 

Meningkatkan dan memperkaya kesadaran dipandang sebagai langkah kuratif. Tanpa penyadaran klien tidak akan memiliki alat untuk merubah kepribadian. Melalui pelibatan yang kreatif dalam proses terapi Gestalt, Zinker (1978) mengharapkan klien akan:

• Meningkatkan kesadaran diri.

• Secara bertahap, mengambil hikmah pengalaman.

• Mengembangkan kemampuan dan memperoleh nilai untuk memenuhi kebutuhan tanpa harus melanggar hak orang lain.

• Lebih sadar akan perasaannya.

• Belajar bertanggung jawab pada apa yang mereka lakukan termasuk menerima konsekwensi perbuatannya.

• Beralih dari dukungan luar pada peningkatan dukungan internal diri sendiri.

• Mampu meminta dan mendapat pertolongan dan menolong orang lain.

Aturan dan Fungsi Ahli Terapi

Terapis Gestalt membantu klien untuk mengembangkan kesadarannya dan mengalami bagaimana mereka berada dalam suatu keadaan saat ini.

Menurut Perls, Hefferline, dan Goodman (1951), pekerjaan terapis adalah untuk mengajak klien pada suasana pertemanan yang aktif di mana mereka bisa belajar tentang dirinya sendiri dengan cara mengadopsi perilaku yang sudah diujikan dalam kehidupan di mana mereka menguji coba perilaku baru dan memperhatikan apa yang terjadi.

Fungsi penting pelaku terapi Gestalt adalah memberikan perhatian pada bahasa tubuh klien. Untuk menarik perhatian pada bahasa non-verbal klien, konselor Gestalt menekankan hubungan antara pola bahasa dengan kepribadian. 

Konselor Gestalt secara gentle menghadapi klien dengan melakukan intervensi yang bisa membantu mereka menjadi waspada terhadap pengaruh pola berbahayanya sendiri. Bahasa bisa mengungkapkan sesuatu sekaligus bisa menyembunyikan sesuatu.

 

Daftar Pustaka:

Jones. R.N. (2006). Teori Dan Praktik Konseling Dan Terapi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Palmer. S. (2010). Konseling Dan Psikoterapi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Posting Komentar untuk "Konsep-Konsep Utama Teori Gestalt"