Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kekuatan Creative Self

Initentangpsikologi.com - Creative self (diri yang kreatif) adalah faktor yang sangat penting dalam kepribadian individu, karena ini dipandang sebagai penggerak utama dan sebab pertama bagi semua tingkah laku. 

Kekuatan Creative Self
Ilustrasi (pexels.com)

Dengan prinsip ini, Alfred Adler ingin menjelaskan bahwa manusia adalah seniman bagi dirinya sendiri. Ia lebih dari sekedar produk lingkungan atau makhluk yang memiliki pembawaan khusus. Ia adalah yang menafsirkan kehidupannya.

Individu menciptakan struktur pembawaan, menafsirkan kesan yang diterima dari lingkungan kehidupannya, mencari pengalaman yang baru untuk memenuhi keinginan superior, dan meramu semua itu sehingga tercipta diri yang berbeda dari orang lain, yang mempunyai gaya hidup sendiri, namun creative self ini adalah tahapan di luar gaya hidup.

Gaya hidup bersifat mechanism dan kreatif, sedangkan creative self lebih dari itu, ia asli, membuat sesuatu yang baru, yang berbeda dari sebelumnya, yakni kepribadian yang baru. Individu mencipta dirinya.

Menurut Adler, genetik atau keturunan memberi kemampuan tertentu dan lingkungan memberi kesan tertentu. Diri kreatif memberi arti bagi kehidupan, menciptakan tujuan maupun sarana untuk mencapainya.

Adler percaya bahwa apa yang terjadi pada diri seorang individu di masa dewasa sangat dipengaruhi oleh enam tahun pertama kehidupan. Fokus Adler tidaklah sekedar pada menggali peristiwa di masa lalu, melainkan ia tertarik pada persepsi seseorang pada masa lalu dan bagaimana interpretasinya pada masa lalu itu memiliki pengaruh yang berkelanjutan. 

Baca Juga: Wajah Komunitas dalam Struktur Kemasyarakatan

Adler memberikan tekanan pada penentuan suatu pilihan dan pertanggung jawaban, makna kehidupan, dan perjuangan untuk mencapai sukses atau kesempurnaan. Menurutnya manusia tidaklah sekedar ditentukan oleh keturunan dan lingkunan, melainkan oleh kemampuan mereka untuk mempengaruhi serta menciptakan peristiwa.

Adler berpendapat, setiap orang memiliki kekuatan untuk bebas menciptakan gaya hidupnya sendiri-sendiri. Manusia itu sendiri yang bertanggung jawab tentang siapa dirinya dan bagaimana dia bertingkah laku.

Manusia mempunyai kekuatan kreatif untuk mengontrol kehidupan dirinya, dan menentukan cara memperjuangkan serta mencapai tujuan tersebut. Kekuatan creative self membuat setiap manusia menjadi manusia bebas bergerak menuju tujuan yang ingin diarah.

Manusia pertama-tama dimotivasikan oleh dorongan-dorongan sosial. Menurut Adler, manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Mereka menghubungkan dirinya dengan orang lain, ikut serta dalam kegiatan-kegiatan kerja sama sosial, menempatkan kesejahteraan sosial di atas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya hidup yang mengutamakan orientasi sosial.

Adler juga berpendapat bahwa manusia itu dilahirkan dalam keadaan tubuh yang lemah. Kondisi ketidak berdayaan ini menimbulkan perasaan inferior (merasa lemah atau tidak mampu) dan ketergantungan terhadap orang lain.

Manusia, menurut Adler, merupakan makhluk yang saling tergantung secara sosial, perasaan bersatu dengan orang lain ada sejak manusia dilahirkan dan menjadi syarat utama kesehatan jiwanya. 

Baca Juga: Bahaya Self Diagnosis Terhadap Kesehatan Mental

Berdasarkan paradigma tersebut kemudian Adler mengembangkan teorinya yang secara ringkas disajikan pada uraian berikut ini :

1. Individualitas sebagai pokok persoalan

Psikologi individual menekankan kesatuan kepribadian. Menurut Adler setiap orang adalah suatu konfigurasi motif-motif, sifat-sifat, serta nilai-nilai yang khas. Dan setiap perilakunya menunjukkan corak khas gaya kehidupannya yang bersifat individual, yang diarahkan pada tujuan tertentu.

2. Kesadaran dan ketidak sadaran

Menurut Adler, tingkah laku tidak sadar adalah bagian dari tujuan final yang belum terformulasi dan belum terpahami secara jelas. 

Menurut Adler adalah apa saja yang dipahami dan diterima individu serta dapat membantu perjuangan mencapai keberhasilan akan ditekan kesadaran. 

Sedangkan apa saja yang tidak membantu hal tersebut akan ditekan ketidaksadaran, apakah pikiran itu disadari atau tidak, tujuannya satu yaitu untuk menjadi super atau mencapai keberhasilan.

Baca Juga: Gambaran Psikologi Komunitas dan Perilaku Manusia dalam Psikologi Komunitas

3. Dua dorongan pokok

Dalam setiap diri individu terdapat dua golongan dorongan pokok yaitu: dorongan kemasyarakatan dan dorongan keakuan (dorongan dalam diri).

4. Perjuangan kearah superior

Individu memulai hidupnya dengan kelemahan fisik yang menimbulkan perasaan inferior. Perasaan inilah yang kemudian menjadi pendorong agar dirinya sukses dan tidak menyerah pada inferioritasnya. 

Kelemahan fisik menimbulkan perasaan inferior. Individu yang jiwanya tidak sehat mengembangkan perasaan inferioritasnya secara berlebihan dan berusaha mengkompensasikannya dengan membuat tujuan menjadi superioritas personal.

Sebaliknya, orang yang sehat jiwanya dimotivasi oleh perasaan normal ketidak lengkapan diri dan minat sosial tinggi, mereka berjuang menjadi sukses, mengacu pada kesempurnaan dan kebahagiaan siapa saja.

5. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan intrinsik (hereditas) dan lingkungan objektif. Tetapi dibentuk oleh yang bersangkutan melalui pengamatannya dan interpretasinya terhadap keduanya. Bagi Adler gaya hidup itu tidak mudah berubah.

Baca Juga: Masyarakat Cyber dan Lenyapnya Batas Sosial

6. Minat sosial

Minat sosial adalah bagian dari hakikat manusia dalam besaran yang berbeda muncul pada tingkah laku setiap orang.

7. Kekuatan kreatif self

Self kreatif merupakan puncak prestasi Adler sebagai terapis kepribadian (Alwisol, 2005: 98). Menurut Adler self kreatif adalah kekuatan ketiga yang paling menentukan tingkah laku (kekuatan pertama dan kedua adalah hereditas dan lingkungan).

Self kreatif menurut Adler bersifat padu, konsisten dan berdaulat dalam struktur kepribadian. Keturunan memberi kemampuan tertentu, lingkungan memberi kesan tertentu. 

Self kreatif adalah sarana yang mengolah fakta-fakta dunia dan mentransformasikan fakta-fakta itu menjadi kepribadian yang bersifat subjektif, dinamis, menyatu, personal dan unik. Self kreatif memberi arti kepada kehidupan, menciptakan tujuan maupun sarana untuk mencapainya.

8. Konstelasi keluarga

Menurut Adler kepribadian anak pertama, anak tengah dan anak terakhir dan anak tunggal berbeda, karena perlakuan yang diterima dari orang tua dan saudara-saudara berbeda.

9. Posisi tidur dan kepribadian

a. Tidur terlentang, menunjukkan yang bersangkutan memiliki sifat pemberani dan bercita-cita tinggi.

b. Tidur bergulung, menunjukkan sifat penakut dan lemah.

c. Tidur mengeliat tidak karuan, menunjukkan yang bersangkutan memiliki sifat yang tidak teratur, ceroboh dan lainnya.

d. Tidur dengan kaki di atas bantal, menunjukkan bahwa orang tersebut menyukai petualangan.

e. Tidur dilakukan dengan mudah, menunjukkan bahwa proses penyesuaian dirinya baik.

Baca Juga: Lapisan Masyarakat dalam Era Global

Setiap orang memiliki kekuatan untuk bebas menentukan gaya hidupnya sendiri. Manusia itu sendiri yang bertanggung jawab tentang siapa dirinya dan bagaimana dia bertingkah laku.

Manusia mempunyai kekuatan kreatif untuk mengontrol kehidupan dirinya, bertanggung jawab mengenai tujuan finalnya, menentukan cara memperjuangkan mencapai tujuan itu, dan menyumbang pengembangan minat sosial. Kekuatan kreatif self membuat setiap manusia menjadi manusia bebas, bergerak menuju tujuan yang terarah.

Konsep Adler mengenai kreatif self jelas menggambarkan pandangannya yang anti mekanistik, kehidupan manusia bukan menerima pengalaman secara pasif (Freud), tetapi manusia adalah aktor dan inisiator tingkah laku. 

Konsep ini memperkuat pandangan Adler bahwa kepribadian itu dinamis dan bukan statis, bahwa orang selalu bergerak sepanjang hidupnya, aktif menginterpretasi dan memakai semua pengalamannya. 

Adler memandang manusia memiliki sifat-sifat Altruisme, humanitarianisme, kerjasama, kreatifitas, keunikan dan kesadaran. Adler mencoba menegakkan kembali martabat dan harga diri manusia yang menurut dia telah dihancurkan oleh psikoanalisis.

Kontribusi Adler dalam dunia psikologi sangat besar karena pandangannya mencakup masyarakat luas. Pandangannya tentang psikologi individual banyak mempengaruhi tokoh-tokoh psikologi dunia. 

Adler mengatakan bahwa manusia akan berusaha untuk menutupi kekurangannya agar tidak kelihatan lemah. Ini berasal dari pengalaman masa kecil Adler yang kemudian mempengaruhi keadaannya sehingga menjadi lebih berusaha agar dia tidak terlihat lemah, dibandingkan dengan kakaknya. Dari keadaannya inilah Adler mengeluarkan teorinya.

Manusia dimotivasi oleh dorongan sosial. Pria dan wanita adalah makhluk sosial dan masing-masing orang dalam berelasi dengan orang lain mengembangkan gaya hidup yang unik. Adler sangat menekankan determinan sosial kepribadian dari pada seksual. Pusat kepribadian adalah kesadaran. Manusia adalah tuan, bukan korban nasib.

Mausia sangat terdorong oleh kebutuhan inferioritas yang inheren (melekat), serta untuk mencapai superioritas. Tujuan hidup adalah kesempurnaan, bukan kesenangan. 

Usaha yang dilakukan untuk mencapai superioritas adalah dengan mencari kekuasaan. Dengan itu seseorang ingin mengubah kelemahan dengan kekuatan sebagai kompensasi kekurangannya. 

Selain itu, orang mengembangkan gaya hidup yang berbeda, ada yang mengembangkan inteleknya, mengembangkan ototnya, dan seterusnya. Gaya hidup tersebut dibentuk pada masa kanak-kanak.

 

Penulis: Ni’matul Farihah (1707016027)

Posting Komentar untuk "Kekuatan Creative Self"