Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Hal yang Dilihat HRD Saat Proses Interview

Initentangpsikologi.com - Jika kita berbicara mengenai lamaran kerja maka interview menjadi salah satu hal yang dinantikan para jobseeker ini. Tapi jangan salah ya, lolos ke tahap interview bukan berarti kamu seratus persen sudah diterima kerja.

5 Hal yang Dilihat HRD Saat Proses Interview
Ilustrasi (pexels.com)

Ya, jika diibaratkan dengan jual-beli maka interview adalah saat di mana kita menjelaskan tentang produk yang dijual kepada calon pembeli. Perbedaannya saat wawancara kerja yang kita jual adalah “diri sendiri”. 

Maksud dari “menjual diri” di sini adalah bagaimana kita bisa memberikan kesan yang baik dari segi penampilan, sikap, dan lainnya.

Maka dari itu, saya akan memberikan informasi tentang 5 hal yang dilihat HRD saat proses interview. Informasi ini saya kutip dari salah satu HRD sekaligus influencer yaitu Eza Hazami. Oke, kira-kira hal apa saja yang sering dilihat HRD kepada jobseeker?

Baca Juga: Tips Berkarir di Bidang Industrial Relation (IR)

1. Outfit (Pakaian)

Banyak perusahaan atau HRD yang memberikan informasi tentang pakaian apa yang harus dikenakan saat interview nanti. Biasanya sih kemeja putih dan celana bahan berwarna hitam (laki-laki), hijab hitam bagi yang berhijab, kemeja putih dan rok bahan berwarna hitam (perempuan).

outfit atau pakaian
Ilustrasi (pexels.com)

Tapi tak jarang HRD atau perusahaan meminta untuk memakai pakaian lain; misal kemejanya disuruh warna merah, warna biru, pakai jas atau lainnya. Ya, karena tiap perusahaan bisa memiliki aturan sendiri. Intinya jika sudah ada info tentang pakaian apa yang harus dikenakan saat interview maka ikuti aturannya.

Terus gimana kalau tidak ada info tentang pakaian? Ya artinya kamu diberi kebebasan menggunakan pakaian apa. Tapi ingat! Ini bisa menjadi senjata makan tuan buat diri kamu. Bebas bukan berarti seenaknya pakai apa saja ya. 

Kamu harus tetap memilih pakaian yang memang pas untuk menghadiri acara formil seperti wawancara kerja, ngga usah yang aneh-aneh lah. Kalau bingung tinggal pakai kemeja putih dan bawahan celana/rok hitam seperti pada umumnya.

Berkaitan dengan pakaian bukan hanya sebatas pakaian atas dan bawah saja ya. Tapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan juga yakni: 

a. Pakaian harus rapi, kalau memang lecek disetrika terlebih dulu;

b. Bersih, selain rapi pakaian juga haru bersih. Apalagi kalau memakai kemeja berwarna putih, akan sangat terlihat jika ada noda;

c. Wangi, ini juga penting! Jangan lupa memakai parfum “sewajarnya”. Ya, kamu juga gimana gitu perasaannya kalau ngobrol dengan orang yang badannya bau keringat dan sebagainya. 

Memang pada kasusnya ada orang yang mudah sekali berkeringat sehingga menimbulkan masalah bau badan. Itu bisa di atasi dengan cara (1) naik kendaraan agar tidak terlalu lelah, (2) bawa sapu tangan/tisu, (3) datang jangan terlalu mepet dengan waktu interview agar bisa istrirahat terlebih dulu, (4) jangan lupa bawa parfum juga “pakai sewajarnya jika diperlukan”.

Mau bagaimana pun kita harus ingat bahwa kita sedang mencoba “menjual diri”. Jadi tunjukkan kesan terbaik dari diri kamu, karena salah satu hal yang dilihat HRD saat proses interview adalah penampilan.

Baca Juga: Tips Agar Email Lamaran Kerjamu Dilirik HRD

2. Attitude (Sikap)

attitude atau sikap
Ilustrasi (pexels.com)

Ketika kamu masuk ruang interview bukalah pintu dengan perlahan. Jangan lupa untuk menyapa HRD; misalnya dengan memberi salam, senyuman, atau berjabat tangan. Setelah itu baru duduk di kursi yang sudah disediakan.

Jangan sampai kamu melakukan sebaliknya misal membuka pintu dengan kasar, tanpa ada sapaan langsung duduk begitu saja. Mau bagaimanapun attitude dalam dunia kerja itu sangat penting.

Sebisa mungkin kamu harus menjaga kesan positif yang ditangkap oleh HRD selama proses interview. Di mulai dari pertama kamu masuk ruangan sampai keluar nanti.

Baca Juga: Berkenalan dengan Deep Work! Pekerjaan Menjanjikan untuk Masa Depan

3. Communication (Cara Berkomunikasi)

Maksudnya gimana? Saat berkomunikasi (tanya-jawab) harus bisa berbicara dengan lancar. Jangan banyak eee..... hmm..... dan lain sebagainya.

Misalkan saat kamu diminta untuk memperkenalkan diri, maka bicaralah dengan suara yang jelas dan lancar.  

Contoh: “Perkenalkan nama saya AB, asal dari kota Jakarta, riwayat pendidikan S1 Psikologi, pekerjaan terakhir asisten Psikolog.”

Jangan seperti ini: “Perkenalkan nama saya eee.... AB, mmm..... asalnya dari kota Jakarta, hmmm.... riwayat pendidikan S1 Psikologi, pekerjaan terakhirnya eee...... jadi asisten Psikolog.”

Bukan hanya lancar tapi intonasi juga harus diperhatikan, jangan sampai terlalu pelan sampai-sampai HRD tidak mendengar, jangan terlalu keras juga nanti dikira ngajak ribut. Maka dari itu, latihlah intonasi mulai dari sekarang, bisa dengan teman, keluarga, atau siapapun saat sedang ngobrol.

comunications atau cara berkomunikasi
Ilustrasi (pexels.com)

Poin selanjutnya yang harus diperhatikan saat interview adalah posisi duduk dan arah mata. Untuk posisi duduk tegak lurus ke depan menghadap HRD, kalau kursi yang kamu duduki model kursi yang bisa muter-muter gitu jangan dimainin. 

Kalau kamu merasa gugup bisa mengakali dengan menyilangkan kaki atau semacamnya, tapi jangan nendang-nendang meja juga. Intinya jangan memperlihatkan bahwa kamu sedang gugup meski kenyataannya memang gugup, hehehe.

Nah, selanjutnya arah mata memandang mata HRD “dari mata ke mata”, kalau merasa nerveos bisa alihkan pandangan ke objek lain misal dahi atau rambut. Intinya pandangan kamu tetap mengarah ke muka HRD bukan memandang ke bawah, ke samping kanan atau kiri apalagi ke belakang.

Baca Juga: Apakah Bekerja Harus Sesuai Passion?

4. Kemampuan dan Skills

Hal yang sering dilihat HRD saat proses interview berikutnya adalah kemampuan dan keterampilan (skills). Ini menjadi salah satu aspek penting karena jika kamu tidak sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan maka peluang untuk diterima akan semakin kecil.

Kemampuan dan skills
Ilustrasi (pexels.com)

Ketika posisi lowongan kerja menuntut jobseeker minimal lulusan S1 dan kamu coba melamar meski lulusan SMA tentu HRD akan skip lamaranmu. Meskipun pada kasusnya pendidikan bukan jaminan mutlak atas keahlian yang dimiliki. Tapi percayalah bahwa yang tertulis di persyaratan akan diutamakan.

Oleh karenanya lamar pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, skills, dan kompetensi yang kamu miliki. Kenapa begitu? Karena jika kamu memaksakan hanya membuang-buang waktu saja. Ya bisa jadi kamu lulus interview karena sedikit mengarang CV! Tapi saat proses interview semuanya bisa kelar.

Yang jelas, semakin bagus dan sesuai kompetensi yang kamu miliki maka kemungkinan diterima akan semakin besar. Bahkan bukan tidak mungkin dengan kompetensi WOW yang kamu miliki membuat HRD (recruiter) yang mencari kamu.

Baca Juga: Kewirausahaan dalam Konteks Bisnis

5. Tunjukkan Antusiasme

Pengetahuan kamu tentang posisi dan perusahaan yang membuka lowongan kerja akan menjadi nilai tambah. Atau yang ada dipikaran kamu yang penting kerja aja lah, posisi apa aja gasss..... terus perusahaannya tentang apa? Mana tau! Yang penting kerja. 

Hal seperti itu harus dihindari, kamu harus menunjukkan antusiasme dan salah satunya dengan benar-benar tahu posisi itu seperti apa dan perusahaannya tentang apa. 

tunjukkan antusiasme
Ilustrasi (pexels.com)

Antusiasme ini bisa menjadi kunci penting agar kamu bisa lolos ke tahap berikutnya. Jadi kamu bisa menjelaskan apa kelebihan kamu dibanding orang lain berekaitan dengan posisi itu. Apa keunggulan kamu yang bisa memberi dampak bagus bagi perusahaan.

Selanjutnya ada jebakan batman nih! Jika HRD bertanya “Ada yang ingin ditanyakan?” kira-kira apa yang harus kamu jawab? Bertanya atau justru tidak?

Yang jelas kamu harus bertanya, kamu tidak boleh memberi kesan sombong seakan-akan tahu segalanya tentang perusahaan itu. Beri kesan positif dengan antusiasme menanyakan suatu hal. Sesuatu yang menunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik dengan lowongan di perusahaan itu.

Tapi harus berhati-hati juga ya! Jangan menanyakan hal-hal yang salah seperti “Kapan saya bisa kerja?” pertanyaan ini akan menunjukkan kamu orang yang hopeless, mudah menyerah, inginnya yang praktis-praktis. 

Perlu kamu ketahui bahwa proses recruitment tidak sesederhana itu, kirim berkas lamaran -> interview -> kerja! Tidak segampang itu ya! Masih ada psikotest, medical check up, dan interview direktur. 

Memang antar perusahaan berbeda-beda rangkaiannya, tapi di perusahaan-perusahaan besar rata-rata interview dengan HRD bukanlah proses akhir recruitment, kebanyakan justru baru proses awal.

Pertanyaan tepat yang bisa kamu ajukan misalnya “Tantangan apa ya yang akan saya hadapi?” “Pressure seperti apa yang mungkin saya terima jika diterima di posisi ini?” dan lain sebagainya yang berkaitan dengan posisi atau perusahaan. 

Nah, itulah 5 hal yang dilihat HRD saat proses interview. Setiap pembeli pasti mengharapkan yang terbaik dari produk yang ia beli. Begitu juga dengan perusahaan yang mencari pekerja, pasti mengharapkan pekerja terbaik yang bisa memberikan manfaat.

 

Penulis: Arfi Subarkah

Posting Komentar untuk "5 Hal yang Dilihat HRD Saat Proses Interview"