Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Stress Akibat Kehilangan Pekerjaan Saat Pandemi Covid-19

Initentangpsikologi.com - Pandemi COVID-19 telah menjadi perbincangan hangat beberapa bulan ini, karena dengan sekejap pandemi COVID-19 ini telah menginfeksi ratusan hingga ribuan orang di berbagai negara. 


Selain itu, pandemi COVID-19 juga telah menghambat aktivitas di berbagai bidang dengan serentak seperti pada bidang ekonomi, pendidikan, pariwisata dan lain-lain.

Pandemi COVID-19 ini tidak bisa kita remehkan, sehingga pada akhirnya pemerintah mengambil langkah agar masyarakat melakukan aktivitas dari rumah seperti work from home atau learn from home untuk menghentikan rantai penularan COVID-19 ini.

Meskipun pemerintah telah memberikan perintah agar masyarakat bekerja dari rumah, namun masih banyak orang yang mengabaikan perintah ini. Hal ini terjadi bukan karena mereka tidak peduli terhadap kesehatannya tetapi beberapa pekerjaan mempunyai tuntutan yang berbeda.

Terdapat beberapa pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dari rumah, contohnya karyawan pabrik yang setiap harinya harus selalu memproduksi barang untuk dapat dipasarkan ke masyarakat. Bahkan ada juga pekerjaan yang bergantung kepada penjualan sehari-hari sehingga ketika mereka tidak bekerja, maka pada hari itu mereka tidak mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pandemi Sebabkan Pemberhentian Kerja

Stress Akibat Kehilangan Pekerjaan Saat Pandemi Covid-19
Gambar ilustrasi (pexels.com)

Telah beberapa bulan pandemi COVID-19 ini masuk ke Indonesia yang membuat kegiatan dihentikan sementara sehingga berdampak kepada pemasukan warga maupun negara, akibatnya banyak aktivitas ekonomi yang hilang.

Menurut Kementrian Ketenagakerjaan mengatakan bahwa ada 2.311 pekerja yang diberhentikan. Pemerintah belum tahu secara pasti kapan pandemi COVID-19 ini benar-benar berakhir. Hal ini membuat para pemilik perusahaan berusaha untuk mempertahankan perusahannya sementara karyawan perlu tetap digaji sedangkan pelanggan berkurang drastis.

Pada akhirnya banyak pemilik perusahaan yang memilih untuk mengurangi jumlah karyawannya. Hal ini tentunya menambah angka pengangguran di Indonesia dan juga membuat mereka mengalami stress karena mereka tidak mendapatkan pemasukan dan sulit untuk mereka mencari pekerjaan di saat pandemi COVID-19 ini.

Baca Juga: Strategi Produktif Selama di Rumah Aja

Pemberhentian Kerja dapat Memicu Stres

Pemutusan hubungan kerja menyebabkan sebagian besar orang akan mengalami stress dan harus mampu beradaptasi, mampu bertahan dalam situasi sulit. Pandemi COVID-19 saat ini membuat orang yang mengalami kehilangan pekerjaan harus mampu menghadapi kondisi yang sulit, karena di saat seperti ini sangat sulit untuk mencari pekerjaan. Orang yang terkena PHK mengalami cemas dan gelisah, mereka juga takut tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari karena saat ini mereka tidak mempunyai penghasilan.

Keluarga pun dihadapkan pada masalah ketidakpastian mengenai kapan penganggurannya berakhir. Realisasi dari perencanaan keluarga sosial keluarga seperti untuk pendidikan anak, membayar angsuran atau kredit, bahkan tertutupnya akses keuangan, dan tidak jarang permasalahan ini akan memberikan tekanan psikologis (stress).

Kehilangan pekerjaan memang melelahkan secara emosional, namun mengalami kehilangan pekerjaan di saat kondisi lingkungan sekitar sedang dalam keadaan penuh ketidakpastian dapat menambah lebih banyak tekanan. Kondisi di mana kita dianjurkan untuk tetap berada di rumah dalam waktu berbulan-bulan dan tak bisa keluar rumah untuk mencari pekerjaan.

Selain itu, hal ini juga membuat orang yang tidak lagi memiliki pekerjaan tidak dapat mengeskpresikan diri secara maksimal dan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.

Individu yang memiliki komitmen, kontrol dan tantangan lebih optimis dalam menghadapi permasalahan yang dapat menimbulkan stress sehingga individu tersebut tidak menyerah apabila berada di bawah tekanan dan memandang perubahan sebagai suatu kesempatan dan bukan ancaman.

Oleh karena itu, kita dituntut untuk berpikir kritis di saat kondisi seperti ini. Kita harus dapat menciptakan usaha sendiri di rumah agar penghasilan tetap ada untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terlebih saat ini sulit sekali untuk mencari pekerjaan dan resiko yang besar tertular COVID-19 apabila bekerja di luar rumah dengan daerah yang banyak orang terinfeksi COVID-19.

 

Daftar Pustaka:

Ridwan, A. (2016). Locus of control dan resiliensi pada pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Garaga, B. N. I. (2017). Hardiness Karyawan Yang Mengalami Pemutusan Hubungan Kerja.

Gunawan, G., & Sugiyanto, S. (2017). Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Pasca Pemutusan Hubungan Kerja. Sosio Konsepsia, 16(1), 35-52.

Dew anti, A. K. (2020). Darurat Phk Di Tengah Corona. Arsip Publikasi Ilmiah Biro Administrasi Akademik.


Penulis: Eka Kristyanti (1707016070)

Posting Komentar untuk "Stress Akibat Kehilangan Pekerjaan Saat Pandemi Covid-19"