Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pribadi yang Sehat Menurut Gordon Allport

Initentangpsikologi.com - Kepribadian yang sehat diartikan secara berbeda-beda oleh masing-masing individu. Salah satu tokoh psikologi yang mengemukakan pendapat tentang kepribadian yang sehat adalah Gordon W. Allport.

 

Pribadi yang Sehat Menurut Gordon Allport
(pexels.com)

 

Teori-teori yang telah dikemukakannya tentang kepribadian yang sehat masih relevan hingga sekarang. Kepribadian yang dewasa (matang) merupakan ukuran perkembangan kepribadian yang sehat. Dengan kata lain, Manusia yang sehat adalah manusia yang mencapai kematangan.

Karakteristik Kepribadian yang Sehat Menurut Allport

1. Memiliki kebutuhan yang terus menerus dan bervariasi serta menyukai tantangan-tatangan baru.

2. Tidak menyukai hal-hal yang rutin karena ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.

3. Mengambil risiko, berspekulasi dan menyelidiki hal-hal baru.

4. Aktivitas yang menghasilkan ketegangan.

5. Melalui tantangan dan pengalaman baru, manusia dapat bertumbuh dan berkembang.

6. Pribadi sehat berfungsi secara sadar dan menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

7. Pribadi yang matang tidak dikontrol oleh trauma dan konflik masa kanak-kanak.

8. Kebahagiaan bukan suatu tujuan hidup melainkan hasil dari keberhasilan integrasi kepribadian dalam mengejar inspirasi dan tujuan hidupnya.

9. Kepribadian yang sehat “prinsip penguasaan dan kemampuan” Principle of mastery and competency.

10. Proprium “Self: Setiap pribadi memiliki keunikan masing-masing.

Baca Juga: Teori Kepribadian Gordon Allport

Menurut Allport, individu-individu yang sehat dikatakan mempunyai fungsi yang baik pada tingkat rasional dan sadar. Menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga.

Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Dimana orang-orang yang neurotis terikat dan terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Berbeda dengan orang-orang yang sehat yang bebas dari paksaan-paksaan masa lampau.

Pandangan orang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer (masa kini) dan peristiwa-peristiwa yang akan datang, dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak. Segi pandangan yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak.

Orang yang matang dan sehat juga akan terus menerus membutuhkan motif-motif kekuatan dan daya hidup yang cukup untuk menghabiskan energi-energinya. Pada tahap perkembangan manapun, setiap individu harus menemukan minat-minat dan impian-impian baru. Energi tersebut harus diarahkan pada setiap tahap agar mencapai suatu kepribadian yang sehat.

Contohnya seorang remaja membutuhkan penyaluran-penyaluran atas energinya agar terhindar dari kepribadian yang tidak sehat. Energi itu harus menemukan jalan keluar, dan apabila energi tidak diungkapkan secara konstruktif maka mungkin energi akan dilepaskan secara destruktif. Dimana beberapa anak yang kekurangan tujuan-tujuan yang berarti dan konstruktif untuk menghabiskan energi mereka, menyebabkan masalah kenakalan remaja.

Dorongan yang bersifat konstruktif adalah sangat penting bagi orang-orang yang sehat secara psikologis. Orang-orang yang demikian mengejar secara aktif tujuan-tujuan, harapan-harapan, dan impian-impian, dan kehidupan mereka dibimbing oleh suatu perasaan akan maksud, dedikasi, dan komitmen. Pengejaran terhadap suatu tujuan tidak pernah berakhir; apabila suatu tujuan harus dibuang, maka suatu motif yang baru harus cepat dibentuk. Orang yang sehat melihat ke masa depan dan hidup dalam masa depan.

Tidak semua orang dewasa mencapai maturitas (kematangan) sepenuhnya. Orang-orang yang mengalami gangguan melakukan perbuatan-perbuatan tanpa tahu mengapa perbuatan itu dilakukan. Tingakah laku mereka cenderung berhubungan dengan masa kanak-kanak bukan masa kini ataupun masa yang akan datang. Allport lebih tertarik dengan tingkah laku normal dan berikut ini merupakan tujuh kriteria kematangan menurut pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat.

Baca Juga: Aplikasi Teori Kepribadian Gordon Allport

Tujuh kriteria kematangan menurut pandangan Allport

1. Perluasan Perasaan Diri

Pribadi yang matang terus mencari untuk dapat mengidentifikasikan dirinya dalam kejadian yang terjadi di luar diri mereka. Mereka tidak terpusat pada diri sendiri serta mampu untuk terlibat dalam masalah dan aktifitas yang tidak terpusat pada diri mereka. 

Menurut Allport semua orang mempunyai rasa cinta terhadap diri sendiri (self-love), namun hanya perluasan pada diri yang menjadi penanda kematangan pribadi.

2. Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain

Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan cinta terhadap orang tua, teman, keluarga, dan anak. Terdapat perbedaan antara cinta orang yang neurosis dan cinta dari pribadi yang sehat.

Orang yang neurosis harus menerima cinta lebih banyak daripada kemampuan mereka untuk memberinya, dan syarat akan kewajiban. Sedangkan cinta dari pribadi yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan, sabar terhadap tingkah laku orang lain, serta tidak mengadili atau menghukumnya

3. Keamanan Emosional

Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi yang terdapat pada mereka, termasuk segala kelemahan dan kekurangan tanpa menyerah secara pasif. Orang yang sehat mampu hidup dengan segi lain dalam kodratnya, dengan memilki sedikit konflik, baik dengan diri sendiri terlebih dengan masyarakat.

Kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi-emosi manusia; bukan tawanan dari rasa emosinya. Mereka juga mampu mengontrol emosi, sehingga tidak mengganggu aktivitas antar pribadi. Kualitas lain dari keamanan emosional adalah ”sabar terhadap kekecewaan”. Orang yang sehat akan sabar dalam menghadapi kemunduran, tidak menyerah pada kekecewaan, melainkan mampu memikirkan jalan keluar untuk mencapai tujuan.

Baca Juga: The Sciences of Happiness - Saat Kebahagiaan Tak Lagi Soal Kekayaan

4. Persepsi Realistis

Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Sebaliknya orang yang neurotis kerapkali harus mengubah realitas untuk membuatnya sesuai dengan keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan mereka sendiri.

Orang-orang yang sehat tidak perlu percaya bahwa orang-orang lain atau situasi-situasi semuanya jahat atau semuanya baik menurut suatu prasangka pribadi terhadap realitas. Mereka menerima realita sebagaimana adanya.

5. Wawasan dan Humor

Pribadi yang matang mengenal dirinya sendiri, sehingga tidak mempunyai kebutuhan untuk menyalurkan kesalahan dan kelemahanya kepada orang lain. Mereka juga mempunyai selera humor yang tidak kasar yang memberikan mereka kapasitas untuk menertawakan diri mereka sendiri daripada bergantung pada tema-tema kekerasan untuk membuat orang lain tertawa.

Menurut Allport manusia yang sehat dapat melihat diri mereka lebih obyektif. Mereka dapat melihat hal-hal yang absurd dan mustahil dalam kehidupan, serta tidak mempunyai kebutuhan untuk berpura-pura atau memakai topeng dalam kehidupan mereka.

6. Filsafat Hidup yang Mempersatukan

Orang yang sehat tentunya akan melihat ke depan, yang didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana-rencana jangka panjang. Menurut Allport, dorongan yang mempersatukan adalah arah (directness), dan lebih terlihat pada kepribadian yang sehat daripada orang yang neorotis. Arah akan membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu tujuan serta memberikan seseorang alasan untuk hidup.

Baca Juga: Tips Agar Tetap Konsisten Menerima Diri Sendiri Apa Adanya

 

Referensi:

(1) Awisol. 2014. Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.

(2) Feist, jess, Greorgory J. Feist, dan Tommi- Ann roberts. (2017). Teori kepribadian Edisi 8 - Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.

(3) Olson, Matthew. H dan Hargenhahn, B.R. 2013. Pengantar Teori Kepribadian Edisi ke-8. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Posting Komentar untuk "Pribadi yang Sehat Menurut Gordon Allport"