Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengembangkan Keterampilan Menari dan Olahraga pada Anak

Initentangpsikologi.com - Keterampilan Menari dan Olahraga jika diidentifikasi berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Howard Gardner, yaitu Multiple Intelligence atau kecerdasan majemuk termasuk dalam jenis kecerdasan jasmaniah-kinestetik. 

Mengembangkan Keterampilan Menari dan Olahraga pada Anak
(pexels.com)

Bodily Kinesthetic Intelligence merupakan kemampuan anak dalam mengontrol gerakan tubuh dan mengenal objek-objek secara terampil. Kecerdasan majemuk lainnya yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan intrapersonal. Ketujuh jenis kecerdasan ini digunakan bersamaan dan saling melengkapi dalam mengembangkan keterampilan individu maupun untuk memecahkan masalah.

Bahkan Gardner menambahkan satu kecerdasan, yaitu kecerdasan spiritual dengan harapan agar setiap individu tidak putus harapannya dalam menjalani kehidupan. Karena ada Tuhan yang senantiasa bersama dengan makhluk-makhlukNya (Rahmat, 2018).

Baca Juga: Anak Berbakat dalam Dunia Akademik Bidang Matematika dan IPA

Apa itu Kecerdasan Jasmaniah-Kinestetik?

Kecerdasan jasmaniah kinestetik adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan seluruh tubuhnya untuk mengekspresikan ide dan perasaannya, serta menggunakan tangan untuk menghasilkan sesuatu. Keterampilan khusus untuk kecerdasan jasmaniah-kinestetik ini mencakup keseimbangan, koordinasi, ketangkasan, kekuatan, fleksibilitas atau kelenturan, kecepatan serta kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh. Juga merupakan kemampuan motorik halus, kepekaan, sentuhan, daya tahan dan refleks tubuh karena penerimaan rangsangannya melalui sentuhan (Yaumi & Ibrahim, 2016).

Sehingga, kecerdasan kinestetik ini disebut juga dengan kecerdasan olah tubuh, karena merangsang kemampuan seseorang untuk mengolah tubuhnya dan mengekspresikan gagasan dan emosi melalui gerakan. Kemampuan ini dapat diamati terhadap mereka yang pandai berolahraga dan menari, termasuk kemampuan menangani suatu benda dan menciptakan sesuatu dengan cekatan.

Karir yang Cocok Bagi Orang dengan Kecerdasan Kinestetik-Jasmani

Berdasarkan kemampuan yang dimilikinya, maka karir yang tepat untuk individu dengan kecerdasan kinestetik adalah menjadi seorang penari, atlet, aktor, pelatih, interpreter bahasa isyarat, ahli bedah, dan lain-lain.

Pemrosesan informasi oleh orang yang memiliki kecerdasan jasmaniah-kinestetik adalah melalui sensasi yang dirasakan oleh badan atau tubuh (Jasmine, 2016). Sehingga, individu dengan kecerdasan kinestetik tidak dapat duduk diam dalam waktu yang relatif lama. Mereka menyukai aktivitas fisik dan berbagai jenis olahraga, karena keterampilan dalam menggunakan otot besar maupun kecil mereka sangatlah baik. 

Baca Juga: Pengertian Penilaian Acuan Patokan dan Penilaian Acuan Norma

Keterampilan Lain Selain Olahraga

Tidak hanya olahraga, individu dengan kecerdasan jasmaniah-kinestetik juga menggunakan tarian sebagai bentuk pengungkapan emosi dan suasana hatinya. Sehingga kecerdasan kinestetik ini lebih mudah dipahami, karena bentuk pengungkapan dirinya adalah dengan gerak atau aktivitas tubuh.

Mengingat bahwa individu terutama anak-anak yang memiliki kecerdasan jasmaniah-kinestetik tidak dapat duduk diam dalam waktu yang cukup lama, maka dalam proses pembelajaran lebih banyak diberikan aktivitas fisik. Seperti dengan menyediakan bola, tali lompat, bola tongkat, hulahop dan permainan lain untuk latihannya sendiri.

Mengembangkan Keterampilan Menari dan Olahraga pada Anak
(pexels.com)

Sesekali mintalah anak untuk mengantarkan pesanan atau mengambil sesuatu yang tertinggal. Dapat juga dengan meminta anak untuk berdiri dan bergerak sesuai dengan irama dari musik yang dimainkan, seperti gerak senam.

Pada intinya, anak-anak yang demikian itu haruslah diberikan banyak permainan yang dapat mengembangkan kemampuannya sekaligus untuk mengasah otak, karena kegiatan seperti itu dapat dijadikan metode atau gaya belajarnya.

Baca Juga: Metode Pembelajaran Interaksi Sosial (Social Interaction)

Ragam Metode Belajar yang Cocok Bagi Anak dengan Kecerdasan Jasmaniah-Kinestetik

Metode pembelajaran tidak hanya berdasar perhatian guru terhadap keunikan masing-masing individu, namun dapat pula melalui pemberian kurikulum yang sesuai dengan menekankan perkembangan keterampilan masing-masing individu. Bentuknya adalah dengan memberikan aktivitas-aktivitas yang melibatkan:

  • Keterampilan otot besar dan kecil;
  • Kegiatan fisik;
  • Bahan-bahan rekayasaan;
  • Membuat atau membangun suatu benda;
  • Peragaan, dengan bermain peran memerankan salah satu tokoh yang sedang diceritakan atau dilihatnya;
  • Modeling;
  • Tarian, seperti dengan menginformasikan kepada siswa untuk belajar tarian yang bertemakan suatu peperangan terhadap penjajah pada periode tertentu (Jasmine, 2016). Dapat juga dengan selalu bergerak, menari ketika mendengar suatu musik ataupun lagu yang sedang diputar pada satu kesempatan.
  • Olahraga;
  • Berkeliling;
  • Mengerjakan sesuatu secara fisik;
  • Bahasa tubuh, dan;
  • Kegiatan yang melibatkan koordinasi mata-tangan.

Strategi Pengaplikasian Metode Belajar

Strategi yang tepat digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kecerdasan jasmaniah-kinestetik individu adalah dengan melalui:

  • Studi Lapangan; 
  • Bermain Peran (role play); 
  • Berpantomim; 
  • Menggunakan bahasa tubuh; 
  • Menggunakan anggota tubuh untuk melakukan sesuatu; 
  • Meniru gaya orang lain; 
  • Melakukan improvisasi; 
  • Bermain tebak-tebakan; 
  • Bermain teater di ruang kelas; 
  • Bermain puzzle dan kegiatan kolase, untuk meningkatkan kemampuan motorik halus (merupakan keterampilan menggunakan bagian-bagian tertentu pada tubuh yang dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti gerakan jari-jemari dan pergelangan tangan, yang mana membutuhkan koordinasi mata dan tangan dengan cermat (Purnama, Hijriyani, & Heldanita, 2019). 
  • Mendalang (pewayangan), dan; 
  • Bertukar kunjungan masing-masing kelompok dalam kelas.

 “Orang dengan Kecerdasan Visual-Kinestetik yang Tinggi Boleh Jadi Akan Menjadi Seorang Seniman yang Baik” (Jasmine, 2016).

 Oleh: Arinie Meuthia Meellati Al haqie

 

Daftar Pustaka:

(1) Jasmine, J. (2016). Metode Mengajar Multiple Intelligences (A. Salim, ed.). Bandung: Penerbit Nuansa.

(2) Purnama, S., Hijriyani, Y. S., & Heldanita. (2019). Pengembangan Alat Permainan Edukatif Anak Usia Dini (N. NM, ed.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(3) Rahmat, P. S. (2018). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

(4) Yaumi, M., & Ibrahim, N. (2016). Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences); Mengidentifikasi dan Mengembangkan Multitalenta Anak (Edisi Pert). Jakarta: Prenadamedia Group.

Posting Komentar untuk "Mengembangkan Keterampilan Menari dan Olahraga pada Anak"