Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aplikasi Teori Kepribadian Gordon Allport

Initentangpsikologi.com - Gordon Allport menulis panjang lebar khusus mengenai metode yang dipakai pakar-pakar psikologi kepribadian dalam mengembangkan teorinya. Setidaknya ada 11 metode yang menurut Allport memenuhi legitimasi validasi dan reliabilitas, semuanya mengacu kepada metode utama ilmu pengetahuan, yakni pengamatan diikuti dengan interpretasi. 

 

Aplikasi Teori Kepribadian Gordon Allport
(pexels.com)

Metode yang dimaksud adalah: 

  1. Diagnosis konstitusi dan fisiologi; 
  2. Penelitian keanggotaan, status, dan peran sosiokultural; 
  3. Dokumen pribadi dan studi kasus; 
  4. Teknik menilai diri; 
  5. Sampling tingkahlaku; 
  6. Rating pengamat; 
  7. Tes dari skala keribadian; 
  8. Tes proyektif; 
  9. Analisis dalam asosiasi bebas dan analisis mimpi; 
  10. Pengukuran ekspresi tingkahlaku; 
  11. Prosedur sinaptik: mengkombinasikan berbagai teknik asesmen.

Pendekatan Morfogenik

Metode-metode di atas dapat dipakai untuk melakukan penelitian nomotetik (menemukan hukum-hukum umum fungsi jiwa manusia), atau penelitian idiografik (memahami keunikan atau fungsi spesifik individual). Posisi teori Gordon Allport sangat menekankan karakteristik individual dari segi idiografik, walaupun pendekatan nomotetik tetap dianggap berguna sebatas membandingkan antar individu.

Pendekatan idiografik ini oleh allport kemudian dikembangkan menjadi pendekatan morfogenik. Ada dua alasan pemakaian istilah morfogenik ini: 

1) Pertama istilah idiografik dipakai oleh banyak pakar kepribadian dengan makna yang beragam, sehingga sering terjadi salah pemahaman. 

2) Kedua, idiografik hanya menggambarkan secara deskriptif hasil amatan, sedang morfogenik menganalisis pola kepemilikan sifat-sifat individu, dan melakukan perbandingan antar individu. 

Baca Juga: Teori Kepribadian Gordon Allport

Metode-metode yang dipakai dalam pendekatan morfogenik murni adalah:

a. Catatan verbatim dari; wawancara, laporan mimpi, dan pengakuan perbuatan.

b. Buku harian dan surat-surat.

c. Kuesioner dan skala kepribadian dan tes proyeksi.

d. Dokumen ekspresi diri; karangan, lukisan, corat-coret, tanda tangan, otobiografi.

e. Jabatan tangan, pola suara, tampang.

f. Tes standar dan skala penilaian diri dari mengungkapkan sifat atau kepribadian, termasuk semimorfogenik kalau lebih membandingkan aspek-aspek di dalam diri orang itu sendiri, alih-alih membandingkan dengan orang lain.

Gabungan antara dokumen pribadi dengan data hasil wawancara dan observasi mungkin dapat dianalisis secara impresionalistik seperti pada hipotesa psikoanalisis, atau dianalisis memakai statistik analisis isi atau analisis faktorial.

Namun Allport mengingatkan bahwa riset dokumen pribadi mengandung dua hal penting:

a. Studi dokumen pribadi adalah strategi idiografik untuk mengukur unitas, keunikan, dan konsistensi dari individu.

b. Pendekatan kasus-tunggal memperlakuan penelitian kepribadian sebagai usaha untuk memahami secara utuh organisme dari sisi pandangan subjektif atau fenomenal. Dampaknya, pendekatan kasus-tunggal memecahkan kekacauan kepribadian dengan memakai pemecahan orang itu sendiri.

Baca Juga: Apakah Memiliki Kepribadian Introvert Itu Salah?

Psikoterapi

Bagi Allport, pribadi yang sehat dan matang adalah orang yang terus menerus dalam kondisi berubah (becoming), sedang pribadi yang tidak sehat dan tidak matang adalah mereka yang perkembangannya berhenti atau tanpa perubahan.

Allport setuju dengan Freud bahwa perkembangan individu dapat terpenjara sebagai akibat kesalahan hubungan dengan orang tua, khususnya dengan ibunya pada awal masa kanak-kanak. Semua orang membutuhkan keamanan dan perlindungan, dan kekurangan cinta dan kasih sayang dapat berdampak buruk dan berjangka lama terhadap pertumbuhan.

Untuk mengatasi kekurangan itu, Allport berpendapat orang harus dapat merasa “diterima dan dikehendaki oleh terapis, keluarga dan masyarakatnya”. Orang harus merasa dicintai dan belajar mencintai. Menurutnya “bentuk terbaik dari terapi adalah memberi cinta dan menerima cinta”.

Tetapi itu hanya satu sisi dari manusia. Ada banyak orang yang memiliki latar belakang rasa aman dan cinta ternyata belakangan menjadi neurotik. Walaupun latar belakang keamanan dan cinta membuat mereka bebas berkembang, masalah lain muncul dan merusak. Orang mendapat tekanan untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat normal, dan seringkali penyesuaian itu menghalangi pertumbuhan positif.

Dampaknya bisa muncul pembatasan perluasan diri, gambaran diri yang menyimpang, dan sikap tidak toleran kepada kelompok lain. Mereka juga menilai dirinya dan tujuan hidupnya berdasarkan nilai-nilai orang lain. Tugas terapis menurut Allport adalah membantu mereka menyadari sumber-sumber yang melencengkan tujuan hidupnya, dan membantu mereka mencapai kematangan dan kesejahteraan.

 

Referensi:

1) Awisol. 2014. Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.

2) Feist, jess, Greorgory J. Feist, dan Tommi- Ann roberts. (2017). Teori kepribadian Edisi 8 - Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.  

3) Olson, Matthew. H dan Hargenhahn, B.R. 2013. Pengantar Teori Kepribadian Edisi ke-8. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Posting Komentar untuk "Aplikasi Teori Kepribadian Gordon Allport"