Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengantar Asesmen Psikologis

Initentangpsikologi.com - Pada pembahasan kali ini akan mengulas materi pengantar tentang asesmen psikologi. 

 

Pengantar Asesmen Psikologi
Ilustrasi (pexels.com)

Definisi Asesmen Psikologis

Menurut Maloney & Ward, (1976 dalam Urbina, 2004). Asesmen psikologis adalah proses yang fleksibel, tidak terstandar, bertujuan untuk mencapai penentuan yang dapat dipertahankan terkait satu atau lebih masalah atau pertanyaan psikologis, melalui pengumpulan, evaluasi, dan analisis data yang disesuaikan dengan tujuan awal pemeriksaan.

Sementara Cohen & Swerdlik, (2010) berpendapat. Asesmen psikologis adalah proses mengumpulkan dan mengintegrasikan data-data psikologi, bertujuan untuk melakukan evaluasi psikologis yang akan dicapai melalui penggunaan berbagai alat atau sarana seperti tes, wawancara, studi kasus, pengamatan perilaku, dan prosedur pengukuran lain yang dirancang khusus. 

Perlu diingat:

Tes dan asesmen bukanlah hal yang sama. Tes merupakan salah satu dari sekian banyak alat yang digunakan dalam proses asesmen psikologi. Tes psikologi yang digunakan untuk mengambil keputusan terhadap seseorang, kelompok, atau program harus selalu berada dalam konteks asesmen psikologis. 

Baca Juga: Konseling Individu - Pengertian, Prinsip, Tahapan, dan Fungsi Konseling Individu

Perbedaan Tes dan Asesmen Psikologis

Tes:

  • Tujuan: menghasilkan ukuran (biasanya dalam bentuk numerik atau angka);
  • Lebih sederhana;
  • Durasi lebih singkat;
  • Sumber data tunggal (hanya tes);
  • Peran tester (orang yang memimpin jalannya tes) bisa digantikan;
  • Kualifikasi tester: kemampuan teknis. 

Asesmen:

  • Tujuan: menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah, mengambil keputusan;
  • Lebih kompleks;
  • Durasi lebih lama;
  • Melibatkan sumber data tambahan;
  • Peran asessor (orang yang melakukan asesmen) tidak bisa digantikan
  • Kualifikasi asessor: ahli.

Alat atau Sarana (Tools) Asesmen Psikologis

1. Tes; 

2. Interview; 

3. Portofolio; 

4. Data riwayat kasus atau permasalahan (Case history data); 

5. Observasi perilaku; 

6. Tes bermain peran (role play test); 

7. CAPA (computer-assisted psychological assessment); 

8. Lainnya: rekaman video, alat-alat medis, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Konseling Ke Psikolog Itu Seperti Apa?

Tes Psikologi

Definisi: alat atau prosedur yang dirancang untuk mengukur variabel psikologis (inteligensi, kepribadian, bakat, minat, sikap, dan nilai). Objek pengukurannya ialah sampel perilaku, sampel perilaku dapat berupa respon terhadap kuesioner tertulis, jawaban lisan atas pertanyaan, atau performance atas tugas-tugas tertentu. Didapatkan dari stimulus dalam tes atau perilaku yang muncul secara alami kemudian diamati.

Hal-hal yang membedakan tes satu dengan lainnya:

  • Isi: terkait definisi operasional variabel yang diukur dan dasar teori yang digunakan.
  • Format: tergantung prosedur administrasi tes.
  • Prosedur administrasi: individual atau melibatkan unsur kelompok atau klasikal, berpengaruh pada kualifikasi keterampilan tester.
  • Prosedur skoring dan interpretasi: menggunakan buku petunjuk (manual) atau program komputer.
  • Kualitas teknis atau psikometrik: kualitas dan manfaat praktis tes sebagai alat ukur.

Interview

Definisi: metode pengumpulan informasi melalui komunikasi langsung yang melibatkan pertukaran timbal-balik.

Cara pelaksanaan:

1. Face to face, mendapatkan informasi verbal dan non verbal -> paling ideal

2. Via telepon, mendapatkan info verbal dan non verbal suara (perubahan tinggi nada, intonasi, penekanan), online interview, via e-mail, text-messaging.

Variabel yang membedakan interview satu dengan lainnya

  • Tujuan, durasi, sifat atau jenis.
  • Kualitas data yang dihasilkan sangat ditentukan oleh kemampuan interviewer.
  • Dimensi kemampuan interviewer: ketepatan langkah dalam mewawancara, rapport, kemampuan menunjukkan ketulusan, kemudian empati, dan juga humor.

Portofolio

Definisi: kumpulan karya atau hasil pekerjaan yang menyatakan kemampuan dan prestasi seseorang. Dapat dibuat dalam bentuk paper, gambar, audio, video, atau media lain. Selain berfungsi sebagai bukti kemampuan dan hasil karya seseorang, portofolio dapat menjadi bahan evaluasi yang berharga. 

Baca Juga: Tips Agar Tetap Konsisten Menerima Diri Sendiri Apa Adanya

Data Riwayat Kasus

Definisi: rekaman, transkrip (salinana), dan catatan lain dalam bentuk tertulis, gambar atau lainnya yang mengandung informasi kearsipan, resmi, dan informal atau segala data lainnya yang relevan mengenai subjek. Data riwayat kasus dapat berguna dalam menggambarkan kondisi subjek di masa lalu, misalnya kondisi subjek sebelum mengalami trauma.

Observasi Perilaku

Definisi: pengamatan tindakan seseorang atau beberapa orang menggunakan sarana visual atau elektronik sembari mencatat atau merekam informasi kuantitatif dan/atau kualitatif terkait dengan tindakan tersebut. Dapat digunakan untuk tujuan diagnostik maupun seleksi.

Role-Play Test

Definisi: sarana asesmen di mana subjek diarahkan untuk bertindak seolah-olah mereka sedang berada dalam situasi tertentu.

Role-play tidak selalu berhasil menggambarkan perilaku seperti di situasi nyata, namun tetap dapat digunakan terutama apabila setting nyata terlalu menghabiskan waktu, mahal atau tidak memungkinkan untuk diakses. Contoh; pelatihan astronot.

CAPA (computer-assisted psychological assessment)

Komputer sudah seperti pensil kedua untuk tester, karena membantu proses skoring hingga pembuatan laporan. Dalam CAPA, komputer tidak hanya berperan untuk tester, melainkan untuk testee ketika mengerjakan tes. Meskipun demikian, alat ini belum terlalu familiar, dan masih menimbulkan beberapa pro dan kontra.

1 komentar untuk "Pengantar Asesmen Psikologis"