Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proses Pembentukan Kepribadian Muslim

Initentangpsikologi.com - Pembentukan kepribadian muslim dilakukan secara berangsur-angsur, membutuhkan sebuah proses. Hal ini dikarenakan merupakan pembentukan kepribadian yang menyeluruh, terarah dan berimbang.

Pembentukan kepribadian muslim ini ditujukan pada pembentukan nilai-nilai keislaman sebagai upaya untuk menjadikan kemampuan diri sebagai pengabdi Allah yang setia. Apabila prosesnya berlangsung dengan baik akan menghasilkan suatu kepribadian yang harmonis dan serasi.

Proses Pembentukan Kepribadian Muslim
Ilustrasi foto orang muslim (pexels.com)

Dikatakan harmonis apabila segala aspek-aspeknya seimbang. Adapun proses pembentukan kepribadian menurut Ahmad D. Marimba terdiri atas tiga taraf, yaitu pembiasaan, pembentukan pengertian, sikap dan minat serta pembentukan kerohanian yang luhur.

Pembiasaan 

Pembiasaan ini bertujuan membentuk aspek kejasmanian dari kepribadian atau memberi kecakapan berbuat dan mengucapkan sesuatu (pengetahuan hafalan), caranya dengan mengontrol dan menggunakan tenaga-tenaga kejasmanian dan dengan bantuan tenaga kejiwaan, terdidik dibiasakan dalam amalan-amalan yang dikerjakan dan diucapkan, misalnya, puasa dan shalat.

Pembentukan Pengertian, Sikap dan Minat 

Pada taraf kedua ini diberikan pengertian atau pengetahuan tentang amalan-amalan yang dikerjakan dan diucapkan. Taraf ini perlu ditanamkan dasar-dasar kesusilaan yang erat hubungannya dengan kepercayaan, yang mana perlu menggunakan tenaga-tenaga kejiwaan (karsa, rasa dan cipta).

Proses Pembentukan Kepribadian Muslim
Ilustrasi orang muslim sedang membaca Al-qur'an (pexels.com)

Dengan menggunakan pikiran (cipta) dapatlah ditanamkan tentang amalan-amalan yang baik. Dengan adanya pengertian-pengertian terbentuklah pendirian (sikap) dan perundangan mengenai hal-hal keagamaan, misalnya menjauhi dengki, menepati janji, ikhlas, sabar, bersyukur, dan lain-lain.

Begitu juga dengan adanya rasa (Ketuhanan) disertai dengan pengertian, maka minat dapat diperbesar dan ikut serta dalam pembentukan kepribadian muslim.

Pembentukan Kerohanian yang Luhur 

Pembentukan ini menanamkan kepercayaan terhadap rukun iman, yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada Rasul-Nya, iman kepada kitab-Nya, iman kepada hari akhir dan iman kepada qadha dan qadar. Pada taraf ini muncul kesadaran dan pengertian yang mendalam.

Segala yang dipikirkan, dipilih, diputuskan serta dilakukan adalah berdasarkan ke-insyafan dari dalam diri sendiri dengan disertai rasa tanggung jawab. Oleh karena itu disebut juga pembentukan sendiri (pendidikan sendiri).

Ketiga taraf ini saling mempengaruhi. Taraf yang lebih rendah akan menjadi landasan taraf berikutnya dan menimbulkan kesadaran dan keinsyafan sehingga memunculkan pelaksanaan amalan-amalan yang lebih sadar dan khusyu’. Pembentukan kepribadian muslim berawal dari individu, kemudian ke masyarakat (ummah). Dalam pembentukan kepribadian muslim sebagai individu, pembentukan diarahkan kepada peningkatan dan pengembangan faktor dasar (bawaan) dan faktor lingkungan yang berpedoman pada nilai-nilai keislaman. 

Proses Pembentukan Kepribadian Muslim
Ilustrasi orang muslim sedang beribadah (pexels.com)

Faktor dasar dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya melalui bimbingan dan pembiasaan berfikir, bersikap dan bertingkah laku menurut norma-norma Islam. Sedangkan faktor lingkungan dilakukan dengan cara mempengaruhi individu dengan menggunakan usaha membentuk kondisi yang mencerminkan pola kehidupan yang sejalan dengan norma Islam, seperti teladan yang baik dan lingkungan yang serasi. Dalam upaya membentuk kepribadian muslim sebagai individu maupun sebagai ummah, tampaknya tidak mungkin dapat dielakkan adanya keberagamaan (heterogen) dan kesamaan (homogen).

Walaupun sebagai individu masing-masing kepribadian itu berbeda, tapi dalam pembentukan kepribadian sebagai ummah perpaduan itu dipadukan karena baik pembentukan secara individu maupun ummah diwujudkan dari dasar dan tujuan yang sama. Sumber yang menjadi dasar dan tujuannya adalah ajaran wahyu.

Kepribadian secara utuh hanya mungkin dibentuk melalui pengaruh lingkungan, khususnya pendidikan. Adapun sasaran yang dituju dalam pembentukan ini adalah kepribadian yang memiliki akhlak yang mulia. Dan tingkat kemuliaan akhlak erat hubungannya dengan tingkat keimanan. Iman sebagai konsep dan akhlak adalah implikasi dari konsep tersebut dalam hubungannya dengan sikap dan perilaku sehari-hari.


Dengan kesempurnaan iman dan akhlak, maka pembentukan kepribadian muslim secara menyeluruh akan terwujud yaitu pembentukan yang meliputi berbagai aspek, antara lain:

1. Aspek idiil (dasar), bersumber dari ajaran wahyu.
2. Aspek materiil (bahan), berupa pedoman dan ajaran yang terangkum dalam materi bagi pembentukan akhlak al-karimah.
3. Aspek sosial, yaitu hubungan yang baik antara sesama makhluk khususnya sesama manusia.
4. Aspek teologi, yaitu pembentukan nilai-nilai tauhid.
5. Aspek teleologis (tujuan), yaitu pembentukan kepribadian muslim yang mempunyai tujuan yang jelas.
6. Aspek duratif (waktu), pembentukan kepribadian muslim dilakukan sejak lahir hingga meninggal dunia.
7. Aspek dimensional, pembentukan kepribadian muslim didasarkan atas penghargaan terhadap faktor-faktor bawaan yang berbeda (perbedaan
individu).
8. Aspek fitrah manusia, yaitu pembentukan kepribadian muslim meliputi bimbingan terhadap peningkatan dan pengembangan kemampuan jasmani dan rohani.

Dengan demikian akan terbentuk kepribadian yang paripurna, menyeluruh, terarah dan berimbang. Seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani. Jadi, pembentukan kepribadian muslim pada dasarnya adalah upaya untuk mengubah sikap ke arah kecenderungan terhadap nilai-nilai keislaman. Perubahan sikap ini tidak terjadi secara spontan, tetapi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. 



Referensi Bacaan:
Jalaluddin dan Said, Usman. 1999. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Marimba, D. Ahmad. 1989. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: al-Ma’arif.

Posting Komentar untuk "Proses Pembentukan Kepribadian Muslim"