Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Skizofrenia: Pengertian, Gejala dan Cara Mendiagnosisnya


Skizofrenia - Pengertian, Gejala dan Cara Mendiagnosisnya
Ilustrasi (pexels.com)

Penyakit adalah gangguan penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan, dan pelajaran yang progresif. Seseorang disebut sakit apabila dia mengalami kelainan yang mengakibatkan kerusakan dan bahaya pada organ atau tubuh dan bisa mengancam kehidupannya.

Penyakit ada berbagai macam jenisnya. Pada artikel ini, yang akan dibahas adalah mengenai gangguan psikosa fungsional atau psikiatrik yaitu skizofrenia
 
Gangguan psikosa merupakan bentuk tekanan mental yang ditandai adanya disintegrasi kepribadian dan terputusanya hubungan diri sendiri dengan kenyataan.

Pengertian Skizofrenia

Schizophrenia merupakan kelainan kejiwaan yang disertai hilangnya keutuhann kepribadian dan gangguan kontak dengan kenyataan, hilangnya rasa memiliki identitas pribadi, dan pecahnya struktur kepribadian serta regresi.

Skizofrenia - Pengertian, Gejala dan Cara Mendiagnosisnya
Ilustrasi (pexels.com)

Istilah skizofrenia berarti terbelahnya fungsi psikis. Istilah ini dilontarkan pada tahun-tahun pertama abad ke-20 untuk mendiskripsikan apa yang pada masa itu diduga sebagai gejala utama gangguan itu, yakni rusaknya integrasi antara emosi, pikiran dan tindakan.

Skizofenia adalah penyakit paling lazim di asosiasikan dengan konsep ketidak sadaran. Penyakit itu menyerang sekitar 1% individu dari semua RAS, kelompok budaya dan kelompok sosial, yang biasanya dimulai pada masa remaja atau pada masa dewasa awal.

Dampak skizofrenia biasanya membuat penderita selalu melarikan diri dari realitas hidup, dan berdiam dalam dunia fantasi sendiri. Tampaknya dia tidak memahami lingkungannya. Reaksinya selalu maniak atau kegila-gilaan. 

Skizofrenia: Pengertian, Gejala dan Cara Mendiagnosisnya
Ilustrasi (pexels.com)

Kehidupan emosionalnya dan intelektualnya menjadi ambigu atau majemuk, serta mengalami gangguan serius bahkan juga mengalami regresi atau demensia total. 
 
Fikiranya melompat-lompat tanpa arah karena dia menderita gangguan intelektual yang berat, juga perasaanya tidak senantiasa cocok dengan realitas nyata.
 

Gejala Umum Skizofrenia

Gejala umum schizophrenia dapat diketahui dari gejala fisik dan gejala psikisnya. Jika seseorang sudah memiliki gejala-gejala yang sudah disebutkan, maka cobalah untuk melakukan tes skizofrenia untuk mengetahui apakah orang tersebut mengidap skizofrenia atau tidak. 
 
Diperlukan adanya pemeriksaan lebih lanjut. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Gejala Skizofrenia:

1. Gejala fisik

Gangguan motorik berupa gangguan perkembangan jasmani dan gerak-geriknya lamban. Adanya tingkah laku stereotypis; kadang-kadang ada gerak-gerak motorik yang lamban, tidak teratur, dan kaku atau tingkah lakunya sering aneh-aneh (eksentrik).

2. Gejala psikisnya

  • Kemunduran intelektual dan ingatan.
  • Menjadi orang yang sangat introvert dan menjadi autistis.
  • Mengalami kemunduran mental, acuh tak acuh pada lingkungan sekitarnya, dan tidak memiliki kontak sosial.
  • Orangnya jorok dan kotor sekali.
  • Sering tidak tahu malu, bertingkah-laku amoral.
  • Dihinggapi berbagai macam angan-angan dan pikiran yang keliru (halusinasi dan atau delusi).
  • Sering mengarang kata-kata atau istilah-istilah baru yang tidak mengandung arti.
  • Memiliki banyak gangguan emosional, sikap apatis yang tinggi.
  • Tiba-tiba dihinggapi rasa benci yang berlebihan, emosinya meluap-luap.
  • Akibat mengalami mental breakdown, bisa membunuh atau melukai orang-orang disekitarnya.

Cara Mendiagnosa

Pemeriksaan dapat juga dilakukan dengan melakukan MRI scan dan CT scan.. 

Skizofrenia - Pengertian, Gejala dan Cara Mendiagnosisnya
Ilustrasi (pexels.com)

Berdasarkan gejala umum yang telah dijabarkan, kita dapat mengetahui bagaimana seseorang dapat dikatakan mengidap gangguan schizophrenia. Tetapi, akan lebih baik jika si penderita dibawa ke dokter untuk melakukan diagnosa lebih lanjut dengan menjawab pertanyaan dokter mengenai gejala yang dirasakannya. 

Ada pula berbagai metode diagnosa lain yang dokter akan lakukan bila memang diperlukan untuk mendukung hasil diagnosa yang lebih tepat dan mendetil, seperti:
  • Tes darah
  • MRI scan
  • CT scan

Kasus skizofrenia juga membutuhkan CT scan atau MRI scan sebagai langkah pemeriksaan dengan tujuan apabila ada kelainan di struktur otak maupun sistem saraf pusat bisa tampak. 
 
Sementara itu, tes darah dilakukan supaya bisa diketahui bahwa gejala terjadi bukanlah sebagai akibat dari alkohol, obat tertentu maupun kondisi kesehatan lainnya. 


Kemudian setelah dilakukan diagnosis barulah nanti dapat dilakukan penanganan lebih lanjut atau dilakukan pengobatan, adapun lama pengobatan skizofrenia mungkin dapat berbeda pada tiap individu.

Posting Komentar untuk "Skizofrenia: Pengertian, Gejala dan Cara Mendiagnosisnya"