Prinsip-Prinsip Perkembangan yang Terjadi Pada Anak
Prinsip-prinsip dibawah ini adalah ciri yang dimiliki dari pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui oleh seorang anak, adapun prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut :
Adanya perubahan
Manusia tidak pernah dalam keadaan statis, dia akan selalu berubah dan mengalami perubahan mulai pertama pembuahan hingga kematian tiba. Perubuhan tersebut bisa menanjak, kemudian berada di titik puncak kemudian mengalami kemunduran. Dalam rangkaian proses perkembangan yang dialami seorang anak terdapat beberapa ciri perubahan yang signifikan, yaitu:
- Perubahan pada fisik atau perubahan pada ukuran yang meliputi: perubahan pada tinggi badan, berat badan, organ dalam tubuh, dan juga perubahan pada psikis atau mentalnya. Perubahan psikis atau mental sendiri dapat meliputi: ingatan atau memori, atensi atau perhatian, penalaran, persepsi, kognisi dan juga imajinasi.
- Perubahan proporsi, Misalnya perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada seorang anak.
- Hilangnya ciri lama, Misalnya ciri egosentrisme yang hilang dengan sendirinya berganti dengan sikap prososial.
- Mendapatkan ciri baru, seperti contoh diatas pada hilangnya ciri lama maka ciri baru yang mucul berupa sikap yang prososial tidak hanya sekedar mementingkan kepentingan pribadinya saja.
Perkembangan awal lebih kritis daripada
perkembangan selanjutnya
Lingkungan tempat anak menghaiskan masa
kecilnya akan sangat berpengaruh kuat terhadap kemampuan bawaan mereka. Beberapa
hasil studi ilmiaih telah menjelaskan jika perkembangan dasar atau awal akan
cenderung bertahan dan memberikan pengaruh terhadap sikap ataupun perilaku pada
anak sampai dewasa nanti bahkan sampai sepanjang hidupnya, terdapat setidaknya
empat bukti kuat yang dapat membenarkan pendapat ini.
- Proses dan Hasil dalam belajar serta pengalaman adalah hal-hal yang paling mendominasi dalam perkembanga seorang anak.
- Dasar awal cepat menjadi pola kebiasaan, hal ihi tentunya akan berpengaruh sepanjang hidup dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak
- Dasar awal sangat sulit berubah meskipun hal tersebut salah
- Semakin dini sebuah perubahan dilakukan maka semakin mudah bagi seorang anak untuk mengadakan perubahan bagi dirinya.
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Perkembangan seorang anak akan sangat dipengaruhi
oleh proses kematangan yaitu terbukanya karateristik yang secara potensial
sudah ada pada individu yang berasal dari warisan genetik individu. Contohnya
seperti pada fungsi filogentik anak yaitu proses ketika anak mulai belajar
merangkak, kemudian duduk dan pada akhirnya bisa berberjalan atau berlari.
Sedangkan arti belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.
Melalui belajar ini anak anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang
diwariskan. Hubugan antara kematangan dan hasil belajar ini bisa dicontohkan
pada saat terjadinya masa peka pada seorang anak, bila pembelajaran itu
diberikan pada saat masa pekanya maka hasil dari pembelajaran tersebut akan
cepat dikuasai oleh anak, demikian pula sebaliknya.
Pola perkembangan dapat diramalkan
Dalam perkembangan motorik akan mengikuti
hukum chepalocaudal yaitu perkembangan yang menyebar keseluruh tubuh
dari kepala ke kaki ini berarti bahwa kemajuan dalam struktur dan fungsi
pertama-tama terjadi di bagian kepala kemudian badan dan terakhir kaki. Hukum
yang kedua yaitu proxmodistal perkembangan dari yang dekat ke yang jauh.
Kemampuan jari-jemari seorang anak akan didahului oleh ketrampilan lengan
terlebih dahulu.
Pola perkembangan mempunyai karateristik
yang dapat diramalkan
Karateristik tertentu dalam perkembangan
juga dapat diramalkan, ini berlaku baik untuk perkembangan fisik maupun mental.
Semua anak mengikuti pola perkembangan yang sama dari saatu tahap menuju tahap
berikutnya. Bayi berdiri sebelum dapat berjalan. Menggambar lingkaran sebelum
dapat menggambar segi empat. Pola-pola dalam proses perkembangan ini tentunya
tidak akan berubah pada semua anak hanya saja terdapat variasi atau perbeadaan
pada tiap individu dalam hal kecepatan perkembangannya. Pada anak yang pandai
dan tidak pandai akan mengikuti urutan perkembangan yang sama seperti anak
yang memiliki kecerdasan rata-rata.
Tetapi
tentunya terdapat perbedaan, pada anak yang pandai dengan kecerdasan diatas
rata-rata ia akan cenderung lebih cepat dalam proses perkembangannya jika
dibandingkan dengan anak yang memiliki kecerdasan rata-rata, sementara pada
anak yang kecerdasannya dibawah rata-rata tentu perkembangannya akan bejalan
lebih lambat. Perkembangan sendiri akan bergerak atau berkembang dari tanggapan
atau respon yang umum dan sederhana menuju tanggapan atau respon yang lebih
khusus dan kompleks.
Misalnya pada seorang anak akan memberantakan
atau melempar-lempar mainan yang diberikan sampai akhirnya dia mampu dan paham
untuk melakukan permainan yang diberikan
tersebut dengan tangan dan jari-jarinya. Demikian juga dengan perkembangan
emosi, anak akan merespon ketekutan secara umum pada suatu hal yang baru namun
selanjutnya akan merepon ketakutan secara khusus pada hal yang baru tersebut.
Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan sejak dari pembuahan hingga
kematian, namun hal ini terjadi dalam berbagai kecepatan, kadang lambat tapi
kadang cepat. Adapun perbedaan kecepatan dalam perkembangan pada anak ini akan
berlangsung pada setiap tahapan perkembangan yang dialami dan perbedaan
tersebut akan mencapai puncaknya pada usia tertentu. Seperti imajinasi kreatif
akan menonjol di masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja.
Sementara berkesinambungan pada perkembangan memiliki arti jika setiap tahap
atau periode dalam perkembangan tentu akan memiliki pengaruh terhadap
perkembangan pada tahap selanjutnya.
Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan
Walaupun pola perkembangan sama pada
semua anak, setiap anak akan megikuti pola yang dapat diramalkan dengan cara
dan kecepatanya sendiri. Pada anak-anak tertentu akan berkembang dengan lancar
tanpa adanya hambatan, langkah demi langkah akan dilalui sesuai dengan pola.
Sementara pada anak-anak tertentu ada juga yang bergerak dengan kecepatan yang
melonjak dalam artian tidak sesuai dengan pola, dan pada anak-anak lainnya
terjadi penyimpangan pada proses tersebut.
Adapun perbedaan ini dapat terjadi
karena setiap orang memiliki unsur-unsur biologis dan genetik atau keturunan
yang berbeda. Kemudian terdapat pula faktor dari lingkungan yang turut memberikan
pengaruhnya terhadap perkembangan seorang anak.
Misalnya perkembangan kecerdasan
dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kemampuan bawaan, suasana emosional,
apakah seorang anak didorong untuk melakukan kegiatan intelektual atau tidak. Dan apakah dia diberi kesempatan untuk belajar atau tidak. Selain hal tersebut
meski faktanya kecepatan perkembangan pada tiap anak berbeda-beda tetapi pola
perkembangan tersebut dapat memiliki konsistensi perkembangan tertentu.
Mislanya, pada anak yang memiliki kecerdasan rata-rata akan cenderung memiliki
kecerdasan yang rata-rata pula ketika menginjak tahap perkembangan berikutnya.
Perbedaan perkembangan pada tiap individu
mengindikasikan pada guru, orang tua,
atau pengasuh untuk menyadari perbedaan tiap anak yang diasuhnya
sehingga kemampuan yang diharapkan dari tiap anak seharusnya juga berbeda. Demikian
pula pendidikan yang diberikan harus bersifat perseorangan.
Setiap tahap perkembangan memiliki bahaya yang potensial
Pola yang berlangsung dalam perkembangan
tentu tidak selamanya akan berjalan lancar dan sesuai dengan pola, pada
masing-masing rentang usia memiliki bahaya yang bisa memberikan gangguan pada
pola normal yang berlaku. Hal-hal yang memiliki potensi menjadi penyebab yanki
antara lain dari lingkungan sekitar anak itu sendiri.
Bahaya ini bisa
menyebabkan pada terganggunya fungsi penyesuaian fisik, psikologis serta
penyesuaian sosial. Sehingga pola perkembangan anak tidak meningkat tapi datar
yang artinya tidak ada peningkatan perkembangan. Dari hal tersebut bisa
dikatakan juga bahwa sang anak tengah mengalami gangguan penyesuaian yang buruk
atau mengalami ketidakmatangan.
Peringatan awal adanya hambatan atau
berhentinya perkembangan tersebut merupakan hal yang penting karena memungkinkan
pengasuh (Orangtua, guru, dan lainnya) untuk segera mencari penyebab dan
memberikan stimulasi yang sesuai.
Pendapat lain menyatakan bahwa prinip-prinsip
perkembangan individu, yaitu :
- Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti.
- Semua aspek perkembangan saling berhubungan.
- Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.
- Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.
- Setiap individu normal akan mengalami tahapan perkembangan.
- Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu.
- Bagaimana pola atau arah perkembangan inidividu.
Untuk melihat video-video pembahasan
Psikologi, Klik link dibawah ini