Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Altruisme dan Prososial
Didalam kehidupan
bermasyarakat, Manusia selalu dituntut untuk berinteraksi dengan manusia lain,
Hal itu disebabkan karena manusia adalah makhluk sosial. Didalam kehidupan
bermasyarakat dibutuhkan rasa saling menghargai dan mengasihi orang lain
termasuk saling tolong menolong satu antar sesamanya, Hal tersebut termasuk
kedalam perilaku prososial.
Perilaku prososial yang dilakukan oleh setiap
manusia dalam kehidupan bermasyarakat akan membentuk suatu peradaban yang
saling berkesinambungan, dibalik sebuah perilaku pro sosial banyak sekali
hal-hal yang dapat mempengaruhinya.
Pengertian Altruisme Dan
Perilaku Prososial
Altruisme adalah suatu tindakan
sukarela yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk menolong orang
lain tanpa mengharapkan imbalan apapun (kecuali mungkin perasaan telah
melakukan kebaikan). Dengan definisi ini, apakah suatu tindakan altruistic atau
tidak, tergantung pada tujuan sipenolong. Misalnya setelah menolong korban
kebakaran, sipenolong menghilang tanpa diketahui identitasnya, mempakan
tindakan yang altruistik.
Altruisme (altruism) adalah
kebalikan dari egoisme. Orang yang altruistis peduli dan mau membantu meskipun
jika tidak ada keuntungan yang ditawarkan atau tidak ada harapan ia akan
mendapatkan kembali sesuatu
Perilaku prososial meliputi
lingkup yang lebih luas lagi, meliputi berbagai bentuk tindakan atau perilaku
yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperdulikan
motif-motif sipenolong. Perilaku prososial berkisar dari tindakan altruisme yang
tanpa pamrih atau tidak mementingkan diri sendiri sampai tindakan menolong yang
sepenuhnya dimotivasi oleh diri sendiri.
Istilah altruisme dan perilaku
prososial kerap digunakan untuk menujuk pengertian yang sama, namun sebenarnya
kedua hal tersebut adalah hal yang berbeda, perilaku prososial dapat mencangkup
diterimanya penghargaan karena menolong, sedangkan altruisme menggambarkan
tindakan prososial sebagai tujuan itu sendiri, tanpa memberikan keuntungan bagi
si altruis.
Faktor yang mempengaruhi atau
menghambat perilaku Prososial
- Siapa yang membutuhkan pertolongan.
Apakah seorang teman atau orang yang tidak dikenal. Kita lebih cepat untuk
menolong teman.
- Kesamaan. Kita lebih mungkin menolong
seseorang yang kita anggap sama dengan kita – misalnya, dalam ras, gender,
pakaian.
- Atribusi atau penyebab kesulitan. Jika
seseorang dianggap mangalami suatu insiden karena kesalahannya ( misalnya,
seorang pemabuk yang terjatuh di jalan versus perempuan tua yang
terpelesat di atas lapisan es ), maka kita akan kurang mungkin untuk
menolong.
- Alkohol. Tampaknya mengurangi
kecemasan tentang reaksi orang-orang lain, sehingga kecil kemungkinan
melihat ke orang lain untuk mencari isyarat. Konsekuensinya, ketika orang
mengonsumsi alkohol, mereka menunjukkan peningkatan kecenderungan untuk
menolong.
- Menimbang kerugian dan manfaat.
Sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan, individu menimbang
kerugian yang dianggapnya akan ditanggung jika menolong (misalnya, waktu
) dibanding kerugian jika tidak menolong ( misalnya, merasa bersalah ).
Kita akan memilih respons yang memberikan kerugian bersih terkecil, jadi
lebih mungkin menolong jika kerugian yang ditanggung rendah dan kerugian
karena tidak menolong tinggi.
Selain itu, ada hal yang lebih
spesifik lagi yang mempengaruhi perilaku prososial
- Situasi Sosial
Ketika situasi atau keadaan
sekitar merupakan suatu kerumunan yang pada dasarnya berjumlah lebih dari dua
orang maka kemungkinan besar sikap atau pemberian pertolongan akan semakin
kecil, hal ini bebanding terbalik ketika dia sendirian. Misalnya ketika ada
seorang korban dan hanya ada dia yang berada disekitar maka dia akan secara
spontan memberikan pertolongan, karena dia merasa hanya dia seoranglah yang
bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut.
- Norma
Dalam kehidupan bermasyarakat
pasti ada norma yang mengatur kehidupan tersebut. Salah satunya adalah Norma
yang mengatakan bahwa menolong orang yang membutuhkan adalah suatu keharusan.
Ini sama seperti tanggung jawab yang diembang ketika ada seorang yang
membutuhkan pertolongan maka harus sesegera mungkin ditolong. Hal ini juga yang
membuat rasa timbal balik akan muncul. Ketika ada seseorang yang pernah
menolongnya maka orang itu akan melakukan hal yang sama ketika melihat kejadian
serupa.
- Mediator Internal
Mood sangat berpengaruh dalam
menentukan suatu kegiatan, salah satunya ialah perilaku prososial. Seperti,
ketika seorang mempunyai mood yang baik maka orang itu akan member pertolongan
ketika ada seorang yang sedang kesusahan. Sebaliknya, ketika mood sedang buruk
maka orang itu seperti acuh ketika ada seorang yang memerlukan bantuannya.
- Aurosal
Ini terjadi ketika seorang
kebingungan dalam mengambil keputusan untuk menolong atau tidak. Pertimbangan
ini merupakan hal yang sangat sulit karena memungkin perspektif atau pandangan
orang yang berbeda terkait hal yang akan ia lakukan.
- Latar Belakang Kepribadian
Seorang yang mempunyai latar
belakang keluarga atau lingkungan yang menjunjung tinggi kebersamaan dan tolong
menolong akan lebih mudah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perilaku
prososial.
Mercer, Jenny, dan Debbie Clayton. 2012. PsikologiSosial. Jakarta: Erlangga.
G. Myers, David. 2012. Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika
apakah bisa dikatakan bahwa perilaku prososial juga perilaku altruisme, sedangkan perilaku altruisme belum tentuperilaku prososial??
BalasHapus