Leader Member Exchange - Definisi, Dimensi, Penerapan, dan Dampak Pertukaran Pemimpin & Anggota
Definisi Leader Member Exchange (LMX)
Teori Leader Member Exchange (LMX)
sebelumnya disebut dengan “Teori hubungan dua pihak vertikal” karena fokusnya
pada proses pengaruh timbal balik pada hubungan dua arah vertikal yang terdiri
dari satu orang yang memiliki otoritas langsung atas orang lainnya.
Teori
pertukaran pemimpin-anggota (leader member exchange) merupakan teori
yang berfokus kepada keterkaitan dan interaksi antara pemimpin dan pengikutnya.
Daya tarik Leader Member Exchange (LMX) adalah bahwa di dalam pendekatan
ini tidak ada perilaku pemimpin yang konsisten pada seluruh bawahan.
LMX
menekankan perbedaan hubungan yang dikembangkan pemimpin dengan bawahan yang
berbeda dalam kelompok kerja. Model ini
sedikit berbeda dari yang sebelumnya, karena model ini fokus kepada kualitas
hubugan antara para manajer dan bawahannya berlainan dengan perilaku-perilaku
atau ciri-ciri baik pemimpin maupun pengikut.
Model ini juga berbeda karena
tidak berasumsi bahwa perilaku pemimpin digambarkan dengan gaya kepemimpinan
yang stabil. Dengan kata lain, sebagian besar model kepemimpinan beranggapan
bahwa seorang pemimpin memperlakukan semua pegawai dalam cara yang hampir sama.
Disisi lain, model LMX didasarkan pada asumsi bahwa para pemimpin mengembangkan
hubungan orang-perorang yang unik.
Sebagai contoh seorang pemimpin yang
memiliki sikap toleransi kepada bawahannya, tetapi sangat kaku dan tegas kepada
bawahan yang lain. Apabila pemimpin memiliki 10 orang bawahan, maka akan
mungkin pemimpin memiliki hubungan pemimpin-bawahan yang berbeda untuk setiap
bawahannya. Hubungan satu lawan satu inilah yang menentukan perilaku bawahan.
Realitasnya, hubungan antara karyawan dan supervisi dapat dikelompokkan pada
dua hubungan yaitu hubungan yang baik dan hubungan yang buruk. Hubungan yang
baik akan menciptakan kepercayaan karyawan, sikap positif, dan loyalitas, namun
hubungan yang buruk berpengaruh sebaliknya.
Beberapa ahli mengemukakan bahwa Leader
Member Exchange (LMX) atau pertukaran pemimpin-anggota adalah hubungan yang
dilakukan oleh pemimpin dengan cara yang berbeda kepada semua anggotanya,
pemimpin melakukan hubungan yang berbeda yakni sebuah pertukaran dengan
masing-masing anggota. Kualitas LMX ini dibagi menjadi dua yaitu:
1. Kualitas LMX tinggi (in-group)
Cashman dan Graen berpendapat jika bawahan
yang dapat dimasukkan dalam in group akan menjalankan pekerjaan mereka
sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati dan mereka dapat di andalkan
oleh atasan guna menjalankan tugas-tugas yang tidak ada dalam struktur atau
kontrak kerja, menjadi sukarelawan untuk pekerjaan tambahan, dan untuk
mengambil tanggung jawab.
Atasan bertukar sumber daya pribadi dan posisi (dalam
formasi, pengaruh dalam pengambilan keputusan, tugas-tugas, dukungan dan
perhatian) sebagai imbalan atas kinerja bawahan pada tugas-tugas yang tidak
terstruktur.
2. Kualitas LMX rendah (out-group)
Hubungan out group melibatkan
pertukaran terbatas pada kontrak kerja. Jadi bisa dikatakan kalau kelompok out-group
ini akan menjalankan tugas-tugas rutin sesuai dengan kontrak dari unit dan
mengalami pertukaran yang lebih formal dengan atasan tanpa menjalankan tugas
yang tidak ada dalam struktur.
Dalam pendekatan LMX menyatakan bahwa
pemimpin mengklasifikasikan para bawahannya menjadi anggota dalam-kelompok (in-group) dan
luar-kelompok (out-group). Seperti yang sudah dijelaskan diatas, anggota
in-group memiliki ikatan yang sama dan juga sistem nilai yang sama dalam
berinteraksi dengan pemimpin.
Dalam hubungan ini, para pemimpin dan pengikut
mengembangkan sebuah kemitraan yang digambarkan dengan pengaruh timbal balik,
kepercayaan timbal balik, rasa hormat, dan kegemaran, serta perasaan senasib.
Anggota out-group memiliki
kesamaan yang lebih sedikit dan jarang berinteraksi dengan pemimpin. Para
pemimpin digambarkan sebagai pengawas yang gagal menciptakan perasaan
kepercayaan timbal balik, rasa hormat atau perasaan senasib.
Teori LMX menyatakan bahwa anggota in-group
akan lebih mungkin menerima penugasan yang menantang dan menerima imbalan yang
lebih bermakna. Sehingga anggota in-group akan memiliki sikap yang lebih
positif terhadap budaya perusahaan dan memiliki kinerja dan kepuasan kerja yang
lebih tinggi dibandingkan pegawai yang out-group.
Anggota out-group
dianggap bukan orang yang diinginkan pemimpin untuk bekerja sama, dan hal ini
sering kali menjadi self-fulfilling prophecy. Anggota out-group
menerima tugas yang lebih tidak menantang, menerima imbalan yang lebih sedikit,
menjadi bosan dengan pekerjaannya, dan pada akhirnya akan memilih berhenti
bekerja.
Teori LMX berfungsi dalam dua cara yaitu
mendeskripsikan kepemimpinan, dan merekomendasikan kepemimpinan. Dalam kedua
fungsi tersebut, konsep utamanya adalah hubungan dua pihak yang dibentuk
pemimpin dengan masing-masing pengikut pemimpin.
Secara deskriptif, teori LMX
menyatakan bahwa adalah penting untuk mengakui keberadaan in-group dan out-group
di dalam suatu kelompok atau organisasi.
Perbedaan dalam cara pencapaian tujuan
oleh in-group dan out-group itu penting. Bekerja dengan in-group
memungkinkan pemimpin untuk menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan cara
yang lebih efektif, daripada yang bisa dia capai sendirian. Anggota in-group
bersedia untuk melakukan lebih banyak hal dari yang diminta dalam deskripsi
jabatan mereka dan mencari cara inovatif untuk meningkatkan tujuan grup.
Sebagai respon atas upaya dan dedikasi ekstra mereka, pemimpin memberi mereka
lebih banyak tanggung jawab dan lebih banyak peluang. Pemimpin juga memberi
anggota in-group lebih banyak waktu dan dukungan. Anggota out-group
bertindak dengan cukup berbeda, daripada anggota in-group. bukannya
mencoba untuk melakukan tambahan, anggota out-group bekerja hanya dalam
peran organisasi yang dibebankan kepada mereka.
Mereka melakukan apa yang
diminta dari mereka, tetapi tidak melakukan lebih banyak hal lain. Pemimpin
memperlakukan anggota out-group secara adil dan menurut kontrak resmi,
tetapi mereka tidak memberi perhatian khusus kepada anggota out-group
ini. Untuk upaya mereka, anggota out-group menerima imbalan standar
seperti yang ditetapkan dalam deskripsi pekerjaan.
Seorang pemimpin dalam model pembentukan
kepemimpinan dari Graen dan Uhl-Bien (1991) menyarankan pemimpin seharusnya
menciptakan hubungan khusus dengan semua pengikut, daripada hanya berfokus pada
perbedaan antara anggota in-group dan out-group. Selain itu
pemimpin harus mencari cara untuk membangun kepercayaan dan penghargaan dengan
semua pengikut mereka.
Dimensi Leader Member Exchange
Liden dan Maslyn membagi LMX ke dalam 4
dimensi yaitu :
1. Kontribusi
Dimensi ini merujuk pada persepsi
karyawan tentang jumlah, perintah atau arahan dan kualitas pekerjaan yang telah
dilakukan oleh pemimpin dan bawahan untuk mencapai tujuan bersama baik secara
eksplisit maupun implisit.
Bawahan yang kinerjanya baik dan membuat pemimpin
terkesan akan menimbulkan kualitas pertukaran yang lebih tinggi daripada bawahan
yang kinerjanya buruk.
2. Loyalitas
Dimensi ini merujuk pada sejauh mana
kesetiaan pada pemimpin dan bawahannya atau dengan kata lain sejauh mana
pemimpin dan bawahan saling mendukung satu sama lain.
3. Afeksi
Afeksi membahas tentang ketertarikan yang
dimiliki individu kepada individu lain berdasarkan daya tarik interpersonal.
Dimensi ini hubungan yang dijalin sangat akrab dan saling menyukai secara
interpersonal. Artinya, pemimpin dan bawahan saling menyukai atau mengagumi
satu sama lain.
4. Penghargaan Profesional
Penghargaan profesional membahas tentang
kekaguman dan rasa hormat yang dirasakan seseorang atas pekerjaan yang telah
mereka lakukan.
Dengan kata lain, pemimpin dan bawahan saling menghormati satu
sama lain.
Penerapan Teori Leader Member Exchange
Teori ini mengarahkan manajer untuk
menilai kepemimpinan mereka dari sudut pandang hubungan. Penilaian ini akan
menginformasikan kepada manajer tentang cara in-group dan out-group
berkembang didalam unit kerja mereka sendiri.
Selain itu, teori LMX menyarankan
cara dimana manajer bisa meningkatkan unit kerja mereka dengan membangun
pertukaran pemimpin-anggota yang kuat dengan semua pengikutnya.
Terdapat tiga implikasi penting yang
diasosiasikan dengan model kepemimpinan LMX. Pertama yaitu para pemimpin
dianjurkan untuk menciptakan ekspektasi kinerja tinggi untuk semua bawahan
mereka, karena membuat standar kinerja tinggi membina LMX kualitas tinggi.
Kedua, karena kemiripan kepribadian dan demografis antara para pemimpin dan
para pengikut diasosiasikan dengan LMX yang lebih tinggi, maka para manajer
harus berhati-hati sehingga mereka tidak menciptakan lingkungan kerja yang
homogeni dalam rangka memiliki hubungan positif dengan bawahan langsung mereka.
Implikasi ketiga yaitu berkenaan dengan LMX yang buruk. Berikut ini adalah tips
untuk meningkatkan kualitas pertukaran pemimpin-anggota atau LMX :
1. Tetap fokus pada tujuan-tujuan
depeartemen dan tetap positif terhadap kemampuan untuk mencapai tujuan
2. Jangan merasa tidak memiliki kuasa.
3. Latihlah kekuatan yang dimiliki dengan
fokus pada situasi yang dapat dikendalikan dan hindari berurusan dengan situasi
yang tidak dapat dikendalikan.
4. Memperbaiki hubungan dengan manajer,
dimulai dengan memperhatikan tingkat kepercayaan dan memperbaikinya dengan
komunikasi yang rutin dan efektif, dan juga meningkatkan kepercayaan tersebut
dengan menjalani komitmen-komitmen dan meraih tujuan.
5. Terhormat dan tegas untuk
menyelesaikan perbedaan dengan manajer. Menggunakan pendekatan penyelesaian
masalah ketika ada ketidaksetujuan juga berguna.
Dampak dari Leader Member Exchange
Teori LMX secara tidak langsung akan
meningkatkan kreativitas karyawan. Kualitas pertukaran yang tinggi antara
atasan dan bawahan akan membuat karyawan memiliki kesiapan untuk berubah.
Karyawan akan meyetujui, mendukung dan melaksanakan perubahan yang terjadi
dalam organisasi.
Selain itu, kualitas yang tinggi akan menimbulkan terjadinya
proses motivasional, yaitu ketika kualitas pertukaran tinggi, karyawan akan
merasa mendapat dukungan sosial sehingga meningkatkan keterlibatan kerja
karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan performansi kerja karyawan.
Selain itu, LMX juga memiliki dampak yang negatif. Ketika karyawan memiliki
keintiman dengan pemimpin, maka ia merasa posisinya aman. Hal tersebut akan
membuat karyawan terkesan menyepelekan pekejaannya dan tidak menunjukkan
komitmen yang tinggi dalam mengerjakan tugasnya.
Referensi Bacaan
Willis, Sofyan. (2005). Remaja dan
Masalahnya. Bandung : Alfabeta
Mubarok, Achmad. (2016). Psikologi
Keluarga. Malang : Madani
Wirawan Sarwono, Sarlito. 1986. Pengantar Umum Psikologi. Bandung : PT. Bulan
Bintang.
Mantapp fii
BalasHapusMaksud dari ingrup dan outgrup gimana gan
BalasHapusmaksudnya in-group itu dalam kelompok; jadi bawahan yang masuk dalam in-group bisa mengerjakan tugas sesuai kontrak kerja plus tugas tak terstruktur yang ga ada dalam kontrak.
BalasHapuskalo out-group itu luar kelompok; jadi bawahan yang masuk di out-group ini cuma ngerjain tugas-tugas yang sesuai dengan kontrak kerja saja.
Loyalitas dalam LMX memang sangat diperlukan guna saling mendukung.
BalasHapusSalam dari otoberita