Kepemimpinan Karismatik - Definisi, Perilaku, Karakteristik dan Kelemahan
Definisi Kepemimpinan Karismatik
Karisma berasal dari bahasa Yunani yang
berarti “anugrah”. Kekuatan yang tidak bisa dijelaskan dengan logika disebut
kekuatan karismatik. Karisma ini dianggap sebagai sebuah gabungan dari pesona
serta daya tarik pribadi yang memiliki kontribusi pada kemampuan luar biasa
sehingga dapat membuat orang lain setuju atau mendukung terhadap visi dan juga akan
mempromosikannya secara semangat dan yakin.
Kepemimpinankarismatik mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja bawahan dengan
mempertimbangkan beberapa atribut-atribut kepemimpinan karismatik yang terdiri
dari kemampuan berempati, tindakan yang mencerminkan misi, rasa percaya diri,
perilau pengembangan citra diri, keyakinan terhadap kompetensi bawahan, dan
perilaku penciptaan peluang bagi pengikut untuk mengalami kesuksesan.
Kepemimpinan karismatik disebutkan oleh Max
Weber sebagai suatu anugrah berupa kualitas yang luar biasa, karisma inilah
yang bisa membuat mereka (seorang pemimpin) mampu memberikan motivasi-motivasi
kepada para pengikut mereka sehingga dapat mencapai kinerja yang maksimal.
Selain
itu juga, seorang pemimpin yang karismatik dapat memainkan peranan yang penting
misalnya dalam menciptakan suatu perubahan. Sebagai seorang pemimpin karismatik
adalah seseorang yang menciptakan atmosfer motivasi berdasarkan identitas dan
komitmen emosional para pengikutnya terhadap visi, filosofi, dan gaya
kepemimpinan tersebut.
Para individu semenjak dilahirkan membawa sifat-sifat
yang dapat menjadikan mereka karismatik. Seperti studi pada anak kembar yang
identik, mereka mempunyai hasil skor kepemimpinan yang sama bahkan jika mereka
dibesarkan dalam keluarga yang berbeda dan tidak pernah bertemu sama sekali.
Para pemimpin yang karismatik biasanya memiliki kepribadian yang ekstrovert,
percaya diri, serta berorientasi pada pencapaian.
Menurut Weber, pemimpin karismatik datang
dari pinggiran masyarakat dan muncul sebagai pemimpin saat terjadinya krisis
sosial besar. Para pemimpin ini mengajak masyarakat untuk fokus pada masalah
yang dihadapinya serta pada solusi revolusioner yang ditawarkan oleh sang
pemimpin, dan tidak diperoleh dari hak lahir maupun hukum.
Contoh revolusi seperti ini adalah pendepakan
pemerintah Inggris dari India oleh Mahatma Gandhi. Di Indonesia, tokoh Soekarno
merupakan salah satu contoh pemimpin karismatik yang sulit ditemui lagi di masa
sekarang.
Kemampuan Soekarno menggerakkan, mempengaruhi dan berdiplomasi telah
menyatukan berbagai suku, agama, golongan menjadi satu kesatuan yang bernama
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perilaku Pemimpinan Karismatik
Perilaku dan atribut dari pemimpin
karismatik yaitu seperti kemampuan menginspirasi, kepribadian yang mendominasi,
visi, dan kemampuan komunikasi. Berikut ini adalah atribut dari pemimpin
karismatik meskipun tidak ada satu set perilaku dan atribut universal yang
disepakati oleh seluruh peneliti dan praktisi.
1. Pemikiran visioner yang berkembang.
Target ideal yang melambangkan peningkatan yang signifikan terhadap status quo.
2. Mengkomunikasikan visi. Visi harus
diartikulasikan dengan cara yang konsisten dengan kebutuhan para pengikut.
3. Tunjukan keteguhan. Pemimpin
karismatik dipersepsikan memiliki komitmen yang sangat kuat terhadap visi
mereka dan bersedia berkorban serta mengambil resiko pribadi untuk mencapainya.
4. Lakukan Perbuatan yang luar biasa.
Lakukan perilaku yang tidak konvensional dan melawan norma yang ada. Perilaku
tersebut harus berhubungan dengan usaha mencapai tujuan tertentu dan bukan
sekedar pamer.
5. Kepercayaan diri. Pemimpin karismatik
yang sukses memiliki kepercayaan penuh terhadap kemampuan mereka untuk
mengatasi halangan dan mencapai sesuatu.
6. Gaya kepemimpinan yang karismatik
secara sekilas nampak seperti gaya kepemimpinan transformasional yang mampu
memberikan suatu semangat dan antusiasme kepada seluruh anggota timnya untuk
dapat bergerak dan mencapai tujuan yang diinginkan oleh pemimpin.
Mungkin yang
membedakannya adalah pemimpin yang karismatik ini akan memiliki kecondongan
untuk lebih percaya terhadap dirinya sendiri dibandingkan dengan anggota tim
atau pengikut.
Kepemimpinan karismatik mempunyai
pengaruh positif terhadap kinerja bawahan dengan mempertimbangkan beberapa
atribut-atribut kepemimpian karismatik yang terdiri dari kemampuan berempati,
tindakan yang mencerminkan misi, rasa percaya diri, perilau pengembangan citra
diri, keyakinan terhadap kompetensi bawahan, dan perilaku penciptaan peluang
bagi pengikut untuk mengalami kesuksesan.
Tipe Pemimpin Karismatik
Ada dua karakteristik pemimpin
karismatik, yaitu pemimpin karismatik visioner dan pemimpin karismatik di masa
krisis. Kebanyakan diskusi mengenai pemimpin karismatik menekankan pada
kepemimpinan visioner.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa syarat utama untuk
melakukan kepemimpinan karismatik adalah dengan mengekspresikan visi bersama
mengenai masa depan. Melalui kepemimpinan komunikasi, pemimpin karismatik
visioner mengaitkan kebutuhan dan target dari pengikutnya dengan target atau
tugas organisasi.
Mengaitkan para pengikut dengan target dari pengikutnya
dengan arah, misi, dan tujuan organisasi akan lebih mudah jika mereka mereka
merasa tidak puas atau tidak tertantang dengan keadaan saat ini. Pemimpin
karismatik yang visioner memiliki kemampuan untuk melihat sebuah gambar besar
dan sebuah peluang.
Salah satu contoh pemimpin karismatik
yang visioner adalah Felipe Alfonso yang memimpin Asian Institue of Management
(AIM) dan juga merangkap CEO Manila Electric Company (MERALCO). Dia dianggap
sebagai pemimpin karismatik yang dan tidak kenal lelah yang memformalisasikan
visi masa depan, dan mempersatukan orang-orang untuk menangkap peluang-peluang
yang ada.
AIM itu sendiri telah melatih dan meluluskan pemimpin profesional,
bisnis dan juga profesional di Asia dan juga di dunia. Sebaliknya dengan
pemimpin karismatik pada masa krisis akan menunjukkan pengaruhnya ketika sistem
harus menghadapi situasi dimana pengetahuan, informasi dan prosedur yang ada
tidak mencukupi.
Pemimipin jenis ini mengkomunikasikan dengan jelas tindakan
apa yang harus dilakukan dan apa konsekuensi yang dihadapi. Akan tetapi,
penulis lainnya berpendapat kepemimpinan karismatik terutama adalah fungsi dari
kualitas luar biasa sang pemimpin, bukan dari situasi.
Akhirnya, beberapa penulis
berpendapat ujian penentu bagi kepemimpinan karismatik tidak bergantung pada
kualitas pemimpin atau adanya krisis, melainkan pada reaksi para pengikut
terhadap pemimpinnya. Menurut pendapat ini, karisma disandangkan hanya pada
pemimpin yang dapat mengembangkan ikatan emosional kuat dengan para
pengikutnya.
Kelemahan Kepemimpinan Karismatik
Memang benar pribahasa yang mengatakan
bahwa tak ada gading yang tak retak. Tentu tak
ada yang sempurna di dunia ini, dibalik hal-hal luar biasa yang dimiliki oleh
seorang pemimpin yang karismatik pasti mempunyai kekurangan juga.
Salah satunya
yakni, seorang pemimpin yang memiliki sifat karismatik seringkali mengambil sebuah
keputusan yang memiliki risiko besar serta sangat percaya (berkhayal) jika
semua yang dilakukan mereka pasti benar karena para pengikutnya sudah
memberikan kepercayaan.
Selain itu akan ada sebuah ketergantungan yang tinggi
terhadap pemimpin tersebut yang akhirnya regenerasi untuk pemimpin yang
berkompeten akan cenderung menemui kesulitan.
Pemimpin karismatik dapat membahayakan
ketika mereka mengekspresikan visi yang tidak realistis atau tidak akurat dalam
menghadapi sebuah situasi. Adolf hitler dan Joseph Stalin adalah pemimpin
karismatik yang memiliki dampak negatif terhadap pengikutnya.
Maka dari itu,
pemimpin karismatik harus memproyeksikan suatu citra keberhasilan agar
pengikutnya meyakini mereka memiliki kualitas luar biasa, kegagalan apa pun
akan menyebabkan para pengikut mempertanyakan kualitas sang pemimin dan pada
gilirannya mengikis otoritas pemimpin.
Terdapat pula sisi gelap dari
kepemimpinan karismatik yakni; tidak semua pemimpin yang karismatik selalu
bekerja demi kepentingan organisasinya, sesuai dengan karakternya bahwa mereka
memiliki kepercayaan terhadap dirinya lebih besar dibandingkan terhadap orang
lain, mereka juga bisa lebih mementingkan urusan pribadi di atas urusan
organisasi.
Banyak dari pemimpin ini menggunakan kekuasaan mereka untuk
membangun perusahaan sesuai keinginan mereka sendiri tanpa memikirkan dampak
terhadap para pengikut (orang lain).
Walaupun tipe pemimpin ini mampu menarik
orang untuk datang kepada mereka, namun setelah beberapa lama, orang-orang yang
datang ini akan kecewa karena ketidakkonsistenan yang pemimpin itu lakukan dan
apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan.
Para pengikut cenderung bersifat
fanatisme. Struktur organisasinya tidak jelas atau kabur dan dalam pengambilan
keputusan, bawahan selalu didesak agar menerima keputusan tersebut sebagai
keputusan bersama.
Referensi Bacaan
- Ivancevich John M, dkk,. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta : Erlangga.
- Kreitner Robert, Kinicki Angelo. 2014. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.
- Hughes Richard L, dkk,. Leadership : Memperkaya Pelajaran dari Pengalaman. Jakarta : Salemba Humanika.
- Robbins Stephen P, Judge Timothy A. 2015. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Humanika.
- Northouse Peter G. 2013. Kepemimpinan : Teori dan Praktik. Jakarta Barat : PT Indeks.
- Hurin In Amalia Qori. 2011. Kepemiminan Karismatik Versus Kepemimpinan Transformasional. Jurnal Analisa. Vol 1 No 02. Hal 70-77.
Posting Komentar untuk "Kepemimpinan Karismatik - Definisi, Perilaku, Karakteristik dan Kelemahan "